5 Risiko ketika Kamu Gemar Membohongi Diri Sendiri

Sudahi sampai hari ini, ya!

Sebagai manusia kita kerap berambisi untuk tampil dengan versi terbaik di hadapan orang lain. Ambisi tersebut gak jarang justru membuat kita memilih untuk membohongi diri sendiri. Dari pura-pura bahagia, pura-pura kuat, hingga pura-pura bijak, kadang kita jadikan jalan agar terlihat sebagai manusia yang tangguh dan tahan banting.

Harus berhenti kamu lakukan, membohongi diri terus-terusan gak akan mendatangkan ketenangan sama sekali. Alih-alih tenang, berikut lima risiko yang akan kamu hadapi jika gemar membohongi diri sendiri. Baca sampai akhir biar kamu makin paham! 

1. Kamu sulit merasa tenang dan bahagia

5 Risiko ketika Kamu Gemar Membohongi Diri Sendiriilustrasi perempuan melamun (pexels.com/Liza Summer)

Bagaimana bisa kamu merasa tenang jika setiap hari harus bergelut dengan kebohongan? Terlebih kebohongan yang kamu lakukan seperti sudah menjadi kawan. Jangankan merasa tenang, tidur dengan nyaman pun mungkin gak pernah kamu rasakan setiap harinya.

Bahagia itu baru hadir jika kamu bisa berdamai dengan dirimu sendiri. Kamu harus bisa menerima seluruh kurang dan lebihmu dulu untuk sampai di titik itu. Jangan sampai selama ini waktumu kamu habiskan untuk menjadi pejahat bagi dirimu sendiri.

Dirimu berhak merasakan seluruh rasa senang dan sedih tanpa terkecuali. Kamu juga gak harus jadi sempurna untuk mendapatan puji. Sadarlah segera, sebelum bahagia semu yang kamu rasakan usai membohongi diri sendiri berakhir menjadi upaya kehilangan diri sendiri.

2. Kamu mudah merasa lelah

5 Risiko ketika Kamu Gemar Membohongi Diri Sendiriilustrasi perempuan kelelahan (pexels.com/Ron Lach)

Lelah itu bukan hanya perkara kamu seharian bekerja keras. Lelahnya fisik gak seberapa menguras energi dibanding lelahnya mental. Mental yang lelah lebih mudah menurunkan daya tahan tubuh hingga daya pikir seseorang.

Ada banyak hal yang membuat seseorang kerap merasa kelelahan secara mental, salah satunya gemar membohongi diri sendiri. Berbohong itu perlu strategi dan keterampilan.

Belum lagi persiapan skenario yang matang agar kebohonganmu tampak meyakinkan. Kamu menjadikan hidupmu seperti drama, kamu jadi sutradara sekaligus pemeran utamanya. Kalau sudah begini wajar, kan, jika kamu merasa lelah?

3. Kamu punya kepercayaan diri yang rendah

5 Risiko ketika Kamu Gemar Membohongi Diri Sendiriilustrasi perempuan gugup (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Rasa percaya diri gak tumbuh secara instan. Perlu jam terbang dan pengalaman yang banyak agar kamu mampu mengembangkannya dengan baik. Kamu perlu mengenali dirimu dengan baik terlebih dahulu agar bisa percaya dengan dirimu.

dm-player

Kalau kamu gemar membohongi diri bagaimana bisa rasa percaya diri itu akan tumbuh? Alih-alih tumbuh, kamu justru melakukan usaha agar akar-akar kepercayaan diri itu semakin rapuh. Harus kamu sadari, kamu gak bisa hidup menggunakan topeng setiap hari.

Apa adanya dirimu menyimpan banyak kelebihan yang bisa kamu tingkatkan seiring berjalannya waktu. Bukan kurangnya yang harus kamu tutupi setengah mati, tapi fokuslah pada lebihnya hingga kurangmu tak lagi berarti.

Baca Juga: 5 Cara Supaya Kamu Berhenti Membohongi Pasangan, Jangan Diulang!

4. Orang sekitar mengenalmu sebagai orang lain

5 Risiko ketika Kamu Gemar Membohongi Diri Sendiriilustrasi berbincang (pexels.com/Alexander Suhorucov )

Namanya juga gemar membohongi diri sendiri, wajar rasanya jika kamu kemudian kehilangan diri sendiri. Dirimu hilang bersama topeng kebohongan yang membuatmu tampak lebih baik dari dirimu yang sebenarnya. Kamu merasa nyaman mengenakan topeng kebohongan itu setiap hari dan mulai tenggelam dalam skenario kebohongan yang kamu buat sendiri.

Lambat laun kamu pun tidak menemukan dirimu saat duduk di depan cermin. Kamu jadi orang yang tak lagi kamu kenali. Kamu melupakan apa yang kamu suka, apa yang kamu benci, apa yang kamu mau, demi tampil luar biasa di mata orang lain.

Apakah kamu yakin akan membiarkan kegemaran membohongi diri ini bertahan selamanya? Apa kamu gak takut hidup berdampingan dengan kebohongan yang bisa mencekikmu diam-diam? Pikir ulang, jangan lupa bahwa seringnya penyesalan itu datangnya belakangan.

5. Mudah cemas dengan penilaian orang lain

5 Risiko ketika Kamu Gemar Membohongi Diri Sendiriilustrasi perempuan melamun (pexels.com/George Milton)

Setiap yang berbohong pasti takut jika sewaktu-waktu hal yang ditutupinya terungkap bukan? Hal ini juga berlaku saat kamu membohongi diri sendiri. Mungkin berkat kebohonganmu selama ini espektasi orang lain terhadapmu menjadi sangat tinggi.

Alhasil kamu begitu cemas jika espektasi dan penilaian yang mereka berikan kepadamu mendadak berubah saat kebohonganmu terungkap. Nah, agar kamu gak terjebak dalam perasaan kurang nyaman seperti ini, ada baiknya kamu mulai mengungkapkan siapa dirimu yang sebenarnya pelan-pelan. Kamu gak perlu jadi orang lain untuk disukai, jadilah dirimu dengan versi sejujur-jujurnya. Ingatlah, orang yang tulus padamu tidak akan pergi hanya karena mereka tahu kekuranganmu.

Sudahi upaya menyakiti dirinya, ya. Dirimu berhak merasa tenang dan bahagia dengan sederhana. Melelahkan jika kamu terus-terusan berbohong hanya demi memperoleh penilaian baik dari orang lain. Jangan lupa, hal-hal baik gak akan menetap jika kamu menyandingkannya dengan kebohongan.

Baca Juga: 5 Sikap Ini Sebenarnya Membuatmu Terbiasa Membohongi Diri Sendiri

Yulia Nor Annisa Photo Verified Writer Yulia Nor Annisa

Tulislah agar tidak melupa | Banjarmasin, South Borneo

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya