Jarang Disadari, 5 Pola Pikir yang Sering Menyulitkan Diri Sendiri

Berdasarkan teori filsuf Buddhist! 

Menurut teori filsuf Buddhist seperti dilansir Psychology Today, ada lima kebiasaan pola berpikir yang tidak berguna dalam menghadapi rintangan hidup. Mereka disebut rintangan karena menghalangi kemampuan kita untuk melihat dengan jelas bagaimana seharusnya kita bertindak agar tidak memperburuk keadaan.

Saat merasa stres atau gelisah biasanya itu adalah saat di mana kita terjebak dalam jaring rintangan ini. Mereka menjadi kebiasaan berpikir, yang berarti bahwa setiap kali kita bereaksi dengan salah satu dari lima cara ini, rintangan terasa semakin kuat dan kita akan cenderung bereaksi seperti itu di masa depan.

1. Menghindari masalah dan beralih ke hal lain yang dirasa menyenangkan 

Jarang Disadari, 5 Pola Pikir yang Sering Menyulitkan Diri SendiriIlustrasi seseorang yang menghindari masalah (Pexels.com/Sam Lion)

Tiada hari berlalu tanpa menemui kekecewaan atau frustrasi. Seperti halnya lupa meletakan suatu benda, kesusahan mengerjakan tugas atau hal-hal lain yang rasanya sulit untuk diselesaikan. Kebiasaan menghindar dengan mencari suatu hal lain yang dirasa lebih menyenangkan adalah salah satu dari lima kebiasaan berpikir yang kurang baik. Kita mungkin sering berpikir bahwa, menunda tugas yang sulit dan memilih menonton TV, makan, atau apa pun itu adalah hal yang lebih menyenangkan bagi diri sendiri, yang akhirnya mengalihkan kita pada tugas sebelumnya. 

Di satu sisi, tidak ada yang salah dengan semua itu. Namun, jika hal tersebut membentuk kebiasaan pola berpikir, maka itu akan membuat kita sering menghindari permasalahan yang sebetulnya hanya akan berakhir jika kita menyelesaikannya. Karena itulah, kebiasaan ini perlu kita hentikan agar  tidak menyulitkan rintangan-rintangan yang kita hadapi atau bahkan memperburuk dan memperpanjang masalah tersebut. 

2. Kemarahan

Jarang Disadari, 5 Pola Pikir yang Sering Menyulitkan Diri SendiriIlustrasi orang marah (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kemarahan muncul ketika kita percaya bahwa orang atau benda seharusnya berbeda dari kenyataan yang terjadi saat itu. Kita merasa seolah-olah dunia memperlakukan kita tidak adil karena tugas kita seharusnya tidak membuat kita kesulitan. Tetapi tugas terkadang begitu adanya, tidak peduli berapa pun IQ kita.

Tingkat kemarahan berkisar dari iritasi ringan hingga pada tahap yang berat saat kita menjadi sangat marah sehingga kita kadang melemparkan barang-barang ke dinding, yang padahal itu jelas tidak dapat menyelesaikan masalah kita. Jadi, kebiasaan ini juga merupakan salah satu pola berpikir yang menyulitkan kita saat menghadapi masalah.

Baca Juga: 5 Studi dan Penelitian Psikologi Paling Kontroversial di Dunia

3. Menjadi apatis 

dm-player
Jarang Disadari, 5 Pola Pikir yang Sering Menyulitkan Diri SendiriIlustrasi orang malas (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hambatan ini sering disebut sebagai kelambanan atau kelesuan. Kita merasa bawah sudah terlalu banyak upaya yang kita lakukan untuk menyelesaikan tugas yang sulit itu. Rintangan ini adalah cara lain untuk menghindari apa yang kita tahu perlu kita lakukan. Jadi, kita cenderung berkata pada diri sendiri, “Lupakan saja, aku hanya akan kembali ke tempat tidur." Sayangnya, ketika kita bangun, tugas kita tetap tidak akan selesai begitu saja.

Artinya, kita perlu melakukan sesuatu atau berusaha lebih keras untuk tidak hanya diam dan menyerah pada keadaan. Sehingga, respon apatis ini juga merupakan salah satu kebiasan berpikir yang buruk. 

4. Merasa tidak nyaman dan selalu merasa khawatir

Jarang Disadari, 5 Pola Pikir yang Sering Menyulitkan Diri SendiriIlustrasi seseorang yang merasa khawatir (Pexels.com/Tim Gouw)

Rintangan ini mencakup kecenderungan untuk selalu memikirkan skenario terburuk, meskipun kita tidak memiliki fakta untuk mendukungnya. "Tugas saya tidak dapat diselesaikan". "Saya tidak akan pernah mendapatkan nilai." "Guru saya akan menyebut saya malas dan tidak kompeten, karena tidak mampu mengerjakan tugas tersebut."

Skenario terburuk mungkin saja terjadi. Namun, kita juga sangat mungkin untuk mengantisipasi risiko tersebut. Kita bisa mulai mengerjakan tugas itu dengan lebih teliti, mencari cara-cara yang lebih mudah dipahami, bertanya ke teman atau cara lain lagi.

Sayangnya, seringkali kita begitu sibuk meramalkan masa depan yang penuh dengan malapetaka yang padahal belum terjadi. Kita tidak berusaha untuk lebih fokus mencari solusi dan hanya menyulitkan diri sendiri dengan pemikiran yang tidak berguna. 

Baca Juga: 5 Cara untuk Lepas dari Kebiasaan Konsumtif, Auto Hidup Hemat!

5. Meragukan diri sendiri 

Jarang Disadari, 5 Pola Pikir yang Sering Menyulitkan Diri SendiriIlustrasi orang sedang berpikir (Pexels.com/Liza Summer)

Rintangan ini muncul sebagai bentuk kurangnya kepercayaan pada kemampuan kita sendiri untuk memecahkan tantangan hidup. Kita seringkali merasa seolah-olah kita tidak kompeten untuk menangani masalah apa pun. Kita sibuk menyalahkan diri sendiri karena telah gagal di tahap yang kita rasa itu padahal mudah. Jenis pemikiran ini membuat kita tidak fokus pada cara-cara apa yang sebetulnya bisa kita lakukan untuk menyelesaikan tugas kita tadi, misalnya.  

Nah, itu adalah lima pola pikir yang seringkali menyulitkan kita ketika menghadapi rintangan hidup. Sebetulnya, itu adalah hal yang dirasa sederhana. Namun jarang kita sadari bahwa yang lebih sering menyulitkan kita adalah diri kita sendiri. Nah, mana yang sering kamu alami?

Alphabet stories Photo Verified Writer Alphabet stories

Hanya mencoba menguraikan isi kepala.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya