Kamu pasti pernah bertemu dengan orang yang bersikap kasar terhadap orang lain atau melihat perilaku kasar di sekitarmu. Bahkan mungkin kamu pernah juga menjadi sasaran kekasaran seseorang entah kamu kenal atau tidak.
Harus berhadapan dengan tindakan kasar bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Namun seringkali keadaan membuat kamu tanpa sengaja harus berinteraksi dengan si kasar yang menyebalkan. Bagaimana cara menghadapi si kasar ini? Kamu bisa mencoba cara-cara berikut ini.
Saat si kasar beraksi, jangan hindari tatapannya, lakukan kontak mata dan pertahankan tatapanmu terhadapnya saat berbicara. Ini akan membuatnya sadar bahwa kamu tidak terintimidasi oleh kekasarannya.
Tentu saja ini akan membuatnya bingung. Karena kebanyakan orang akan tergoda untuk membalas kekasaran dengan kekasaran juga. Jangan mau terpancing, biasanya itulah yang diinginkan si kasar.
Senyumanmu selain bisa membuatnya bingung juga berefek memberi perasaan senang di hatimu dan memberi pesan bahagia ke otakmu sehingga kamu pun menjadi lebih tenang.
Bisa saja si kasar justru tak menyadari bahwa tindakannya adalah suatu bentuk kekasaran. Dengan menannyakannya langsung, kamu bisa membuatnya paham bahwa ia sudah berbuat kasar. Dan siapa tahu memang sebenarnya ada masalah antara kamu dengannya yang tidak kamu sadari.
Tanggapi kekasaran dengan humor, ini akan memberi efek seperti halnya senyum namun sekaligus membuat si kasar merasa jika perbuatannya tak berpengaruh apa pun terhadapmu. Dan suasana humor bisa menurunkan ketegangan antara kamu dengannya.
Jangan terpancing untuk ikut bersikap kasar juga. Kendalikan dirimu agar tetap tenang. Tindakan membalas tidak akan membuatnya berhenti bersikap kasar tetapi justru akan semakin memperparah keadaan yang sudah panas.
Mungkin kamu berpikir perilaku si kasar terhadapmu adalah karena kesalahan yang telah kamu lakukan. Hei, belum tentu seperti itu dan seandainya ada masalah pun seharusmya dibicarakan baik-baik dan dicari jalan keluarnya. Tetapi kamu harus tahu perilaku si kasar seringkali tak ada hubunganya dengan apa yang kamu lakukan tetapi karena memang begitulah adanya dia.
Bukan berarti kamu setuju dengannya ya. Tetapi ini untuk menghindari perdebatan dan pertengkaran yang tak perlu. Biarkan saja ia puas karena merasa kamu setuju dengannya atau pun ia tak puas saat menyadari bahwa kamu hanya tak ingin menanggapi dirinya. Yang mana pun itu yang penting kamu terhindar dari konflik yang tak perlu.
JIka tak ada masalah di antara kamu dengan si kasar, bisa jadi memang dirinyalah yang bermasalah dan menjadikan orang lain sebagai sasaran pelampiasan amarahnya. Ini bukanlah hal yang mudah diubah, tidak juga olehmu. Ini adalah tanggungjawabnya bukan orang lain.
Bukan berarti kamu tak boleh punya empati, tetapi pertimbangkan baik-baik efeknya bagi hidupmu sendiri. Ingatkan jika bisa atau sampaikan kepada orang terdekatnya. Jika tak berhasil, sekali lagi ini bukan kewajiban kamu untuk mengubah tabiat seseorang.
Kamu memang tak bisa mengontrol perilaku si kasar. Mungkin saja ada latar belakang yang membuatnya bersikap kasar, tetapi tetap tak bisa dijadikan pembenaran. Ingatlah bahwa kamu bisa memilih cara menghadapinya. Bersikap dewasa dengan mengabaikan kekasarannya dan tetap berbuat baik.
Jika perilaku kasar sudah tak biisa ditoleransi lagi, kamu bisa memutuskan untuk memutuskan hubungan dengan si kasar. Lebih baik meninggalkan segala bentuk relasi dengan si kasar daripada harus menghadapi sikap toksiknya yang berpotensi menimbulkan bahaya bagimu dan masa depanmu.
Jika si kasar adalah kerabatmu, kamu bisa mengurangi interaksi dengannya untuk menghindari konflik. Menjaga hubungan memang penting, tetapi ketenangan hidup dan kebahagiaanmu adalah lebih penting. Bagaimana? Siap menghadapi si kasar?