3 Pertimbangan untuk Menikah saat Sudah Selesai dengan Diri Sendiri

Bagian penting ketika sudah selesai dengan diri sendiri adalah bahwa kamu telah puas menikmati masa-masa sebelum menikah. Baik itu ketika kamu sudah puas bermain bersama teman, pergi ke tempat yang kamu inginkan, pergi kulineran, belanja dan banyak hal lainnya yang membuatmu senang.

Artinya, kamu telah menikmati hasil kerja kerasmu untuk diri sendiri dan keluarga. Menikmati waktu berkualitas dengan orangtua dan orang terdekat, melakukan hal yang ingin kamu lakukan minimal sekali seumur hidup dan sebagainya.

Hal ini penting, sebab ketika sudah menikah, kemungkinan besar prioritasmu akan berubah drastis. Dan kamu mungkin tidak lagi memiliki kesempatan yang sama seperti sebelum menikah. Oleh karenanya, pastikan kamu sudah puas untuk menikmati banyak hal sebelum terlambat, ya!

Kedua, pastikan juga bahwa kamu telah berdamai dengan masa lalu dan sembuh dari berbagai trauma kehidupan. Tak dapat dimungkiri, trauma kehidupan memberikan dampak luar biasa dalam kehidupan seseorang. Ada yang bisa berdamai dengan waktu cepat, tapi ada juga yang membutuhkan waktu lama.

Semua tergantung pada seberapa dalamnya luka dan lamanya ia terpapar akan trauma tersebut. Konsekuensi hidup dalam trauma tentu tak mudah, bahkan sangat berat. Kamu mungkin akan sulit menjalani kehidupan setelah menikah jika masih memiliki trauma.

Seperti halnya, kamu memiliki trust issue akibat pengalaman di masa lalu. Kini kamu harus berinteraksi dengan satu orang seumur hidup yang menjadi pasanganmu. Jika kamu belum berdamai dengan trauma, maka trauma ini akan terus menghadirkan rasa curiga di sepanjang pernikahanmu.

Terakhir, kamu juga harus selesai dengan hal-hal yang ingin kamu wujudkan sebelum menikah. Pastikan kamu sudah mendapatkan apa saja yang benar-benar ingin kamu dapatkan. Hal-hal penting yang tidak bisa dikompromikan dalam hidup, sudah selayaknya untuk diperjuangkan. Jangan terburu-buru menikah dan mengesampingkan hal ini.

Sebab, kamu hanya akan menyesal dan menyalahkan diri sendiri karena tidak berjuang lebih keras. Terkadang kamu perlu untuk menunda beberapa hal dalam hidup demi mencapai tujuan atau impian yang telah lama ingin kamu wujudkan. Bicarakan pada pasangan jika kamu masih belum siap atau membutuhkan waktu lebih lama untuk benar-benar siap.

Setelah bisa selesai dengan diri sendiri, kemungkinan besar kamu akan lebih siap untuk melangkah ke kehidupan baru. Sebab tak ada lagi beban emosional yang tertinggal atau belum sembuh dari masa lalu. Dengan begitu, kamu akan memandang pernikahan sebagai awal yang baik untuk perjalanan panjang penuh warna.