Catat! 3 Tanda Pertemanan dengan Mantan Didasari Niat yang Salah

- Kamu masih punya rasa pada mantanmu.
- Diam-diam kamu memupuk harap akan “rujuk” kembali.
- Kamu menjalin persahabatan karena rasa bersalah.
Kamu pasti sering mendengar nasihat untuk tetap membangun hubungan yang baik atau berteman dengan mantan. Tapi, coba kamu tanya ke diri sendiri: apa yang memotivasi atau mendasarimu untuk menjalin persahabatan dengan mantanmu?
Bila itu murni karena kamu sudah selesai dengan masa lalu, tentu adalah hal yang baik. Tapi, jangan sampai pertemanan dengan mantan didasari oleh fondasi atau niat yang salah. Bukan hanya berdampak bagi dirimu, melainkan juga status hubunganmu dengan mantan.
Batasan yang seharusnya ditegakkan malah makin memudar. Ini tiga tanda yang menunjukkan bahwa pertemananmu dengan mantan didasari alasan yang salah. Take note, ya!
1. Kamu masih punya rasa pada mantanmu

Kalau kamu masih punya ketertarikan romansa dengan mantanmu, sulit untuk mengubah itu menjadi hubungan pertemanan biasa. Karena jauh di dalam, kamu masih berharap hubungan kalian kembali seperti dulu. Memaksakan hubungan pertemanan ketika kamu masih menaruh harap sama sekali bukan solusi yang baik.
Yang ada, harapanmu semakin terpupuk dan suatu saat, malah bisa menjadi bumerang kekecewaan. Secara tidak sadar, perasaanmu malah mengekang dan membatasi ruang gerak doi. Padahal secara status, kalian sudah tidak berhubungan lagi.
Nah, inilah mengapa perlu bijak mengelola perasaan sendiri. Kalau kamu tahu kamu masih belum siap berada di dekat mantan, maka lebih baik untuk membangun jarak. Batasi perasaanmu secara sengaja, sebelum kamu yang dikendalikan perasaan.
2. Diam-diam kamu memupuk harap akan “rujuk” kembali

Dimulai dari perasaan yang belum selesai, kamu mulai berharap ada titik terang dalam hubungan kalian. Kalau ini yang mendasari alasanmu untuk tetap berteman baik dengan doi, maka hati-hati. Ini menunjukkan bahwa niat pertemananmu sendiri sudah tidak tulus dan penuh keinginan pribadi.
Namanya move on, pasti tidak bisa dalam satu-dua hari. Apalagi, dari seseorang yang dulunya adalah bagian terpenting dalam hidupmu. Karena itu, penting untuk memberi waktu bagi diri sendiri untuk memproses perasaanmu.
Sama saja kamu sedang berpegang pada harapan palsu. Pertemanan hanya kedok untuk membuatmu tetap berada di dekat mantan.
3. Kamu menjalin persahabatan karena rasa bersalah

Rasa bersalah adalah tanda bahwa hubungan masa lalu kalian belum benar-benar selesai. Tentu ini bukan alasan yang sehat untuk memulai hubungan pertemanan.
Nantinya, kamu malah menemukan diri memaksa segala sesuatu untuk menjaga hubungan tetap “aman”. Dengan kata lain, kamu belum sepenuhnya bisa lepas atau bebas dari bayang-bayang masa lalu.
Bukankah persahabatan seharusnya dijalin dengan tulus? Bukan dengan paksaan atau tekanan, melainkan kasih yang tulus pada mantanmu.
Tidak ada yang salah dengan menjalin hubungan yang baik dengan mantan. Tapi, kamu harus crosscheck niatmu terlebih dulu. Perbuatan sebaik apa pun bila didasari niat yang keliru pasti hasilnya juga tidak akan baik. Bukannya mendewasakan, malah akan jadi bumerang untuk diri sendiri dan hubungan kalian.