4 Alasan Gagalnya Hubungan Percintaan, Bukan Kamu yang Kurang

Ada masanya dimana persamaanmu dengan pasangan bisa menjadi keuntungan. Bagaimana tidak, kalian bisa saling memahami, membahas, hingga melakukan bersama atas kesamaan itu. Sayangnya, terlalu banyak persamaan justru bisa membuat hubungan bisa jadi retak, lho. Bahkan, tak jarang hanya beberapa persamaan juga bisa membuat hubunganmu dengannya retak.

Misalnya saja, kamu pribadi orang yang sangat vokal, lalu pasanganmu juga memiliki kepribadian yang sama. Dengan begitu, rasanya setiap hari akan dipenuhi dengan oleh adu vokal. Hingga tak jarang berakhir adu argumen saat bertengkar, tak ada yang mau mengalah, dua-duanya ingin menang suara. Sebaliknya, pasangan dengan kepribadian vokal saat hidup bersama pasangan bertipe cuek akan bisa lebih mengimbangi. Ya, saat kamu sedang menjadi api, maka ia bisa menjadi air dengan tetap diam di waktu yang tepat saat mendengar omelanmu.

Perbedaan terkadang memang bisa menjadi pelengkap dalam hubungan cintamu dengannya. Namun, banyak perbedaan juga rawan menimbulkan pertengkaran yang berakhir perpisahan dalam hubungan, lho. Hal tersebut bisa kamu lihat dari seringnya seorang dokter yang juga berjodoh dengan dokter, pegawai pemerintah dengan sesamanya, dan sejenisnya.

Mengapa demikian? Tentunya karena alasan persamaan profesi dan persamaan-persamaan lainnya bisa memperpanjang usia hubungan cinta. Dengan persamaan yang ada, maka kamu dan dia bisa saling mengerti dan memahami. Dengan mengerti dan memahami akan memperkecil risiko kesalahpahaman yang mungkin terjadi. Pastinya, kenyamanan dan keterbukaan juga bisa didapatkan saat pasangan memiliki kesamaan, baik secara jiwa maupun raga.

Apakah memiliki kekurangan itu salah? Tentu saja tidak. Ingat, setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk pasanganmu. Hanya saja, kekurangan yang tidak bisa diterima oleh pasanganmu tentu saja bisa menyebabkan hubungan kalian bisa berakhir, ya.

Jika kamu merasa kekurangan tersebut ialah hal yang perlu diperbaiki dan bisa kamu perbaiki, maka lakukanlah. Dengan begitu, selain memperbaiki diri, kamu juga memperbaiki hubungan dengan pasanganmu. Akan tetapi, jika kekurangan tersebut bersifat mutlak, maka ya tidak apa-apa, bukan salahmu. Kamu cukup melepaskan hubunganmu karena ia tidak bisa mentoleransi kekurangan yang tidak bisa kamu ubah.

Pernahkah kamu mendengar perumpamaan, mau kamu es krim stroberi paling enak sedunia, kalau dia carinya es krim cokelat, ya kamu bisa apa? Tentu tak akan bisa bersanding dengannya. Kamu bisa merefleksikan ilustrasi tersebut ke dalam hubunganmu dengannya. Berdasarkan ilustrasi tersebut, mau sebaik apa pun kamu, kalau bukan tipenya, tentu besar kemungkinannya gagal.

Membicarakan soal tipe, sering kali memang tak bisa menggunakan logika, ya. Secara logika, mungkin usaha dia yang lain tak sekeras dirimu, tetapi ia lebih memilih dia yang minim usahanya itu. Tentu saja kalau tipe hati sudah berbicara, logika menjadi mati. Oleh karena cinta itu buta, maka orang baik sepertimu tetap saja bisa kalah.

Bahasan mengenai percintaan rasanya tak akan ada ujungnya, mana rumus yang benar, dan mana rumus yang salah. Tapi, apa pun itu yang menyebabkan kamu dan dia tidak bisa bersama dalam ikatan cinta, jangan terus menyalahkan diri sendiri. Terlebih, jangan terus-menerus mempertanyakan apa yang kurang dari dirimu dan bagaimana cara memperbaiki hubungan tersebut. Mungkin Tuhan memberimu tanda titik yang tak perlu kamu ubah menjadi tanda tanya.