4 Kesalahan Menghadapi Konflik Ini Bikin Hubungan Kian Retak

- Konflik adalah bagian penting dari hubungan.
- Menghindari konflik hanya memperburuk masalah.
- Empati dan pengertian dapat menyatukan dalam menghadapi perbedaan.
Konflik adalah hal tak terhindarkan ketika menjalin relasi. Entah itu hubungan asmara, pertemanan, atau hubungan profesional antarrekan kerja, sesekali kamu pasti berhadapan dengan gesekan. Justru itulah yang membuat hubungan kalian semakin erat.
Namun, banyak orang tidak tahu cara yang benar dalam menghadapi konflik. Ketika dihadapkan dengan realitas yang mengecewakan, alih-alih mengomunikasikan demi mencari penyelesaian, banyak orang justru memilih untuk mengikuti ego masing-masing. Berikut empat kesalahan dalam menghadapi konflik yang bisa buat hubungan kian terpecah.
1. Kecenderungan untuk menghindari konflik bersama

Ada tipe orang yang ketika dihadapkan dengan gesekan atau perbedaan pendapat, alih-alih mengomunikasikan dan mencari penyelesaian bersama, malah memilih untuk bersembunyi. Terlebih, dengan anggapan toksik bahwa hubungan yang sehat berarti hubungan yang tidak ada masalah sama sekali.
Padahal realitasnya, semakin dalam dan dekat kamu mengenal seseorang, maka akan semakin banyak perbedaan yang kamu temukan. Justru di sinilah kesempatan untuk kalian berkompromi untuk mencapai kesepakatan. Tapi, bagaimana bisa mendapat solusi kalau kamu terus bersikap seolah masalah itu tidak pernah ada?
Ingat, menghindar tidak menghilangkan masalah. Kamu hanya memupuk dan suatu hari, itu bisa meledak lebih dahsyat.
2. Menganggap semua orang punya latar belakang sepertimu

Salah satu alasan mengapa konflik pasti ada dalam hubungan, karena kita semua punya karakter, latar belakang, dan kepribadian yang berbeda-beda. Kunci dalam relasi ialah mau untuk saling mengenal dan mengerti.
Jangan sampai hubungan menjadi sasaran untuk memproyeksikan luka dan rasa tidak aman. Sadari bahwa pasangan, sahabat, atau rekan kerjamu berbeda denganmu. Sedekat dan seintim apa pun kalian, ada beberapa titik perbedaan.
Justru di sinilah empati dan rasa mengerti bisa menyatukan. Beri ruang untuk mendengarkan dengan tulus alih-alih menghakimi. Bukan hanya kamu yang ingin dimengerti, doi pun butuh dipahami olehmu.
3. Berekspetasi lawan bicara untuk berpikir sama sepertimu

Saat kamu mencoba meyakinkan lawan bicara untuk melihat dan berpikir sepertimu, semakin ia merasa kamu tidak menerima dirinya apa adanya. Hal ini menimbulkan kekecewaan dan luka tak kasat mata, yang memicu lebih banyak pertengkaran.
Hal yang seru dalam relasi adalah ketika kamu bisa mengeksplorasi perbedaan dan saling melengkapi. Bukan perbedaan yang membuat perpecahan, melainkan ketidakmampuan dalam menghadapi perbedaan.
4. Membiarkan emosi mengontrol konversasi

Ketika emosi menguasai, kamu tidak lagi mendengar logika dan akal sehat. Fokusmu hanya pada rasa marah, kecewa, dan keinginan untuk menang. Kamu tidak lagi fokus mencari solusi, melainkan membuktikan bahwa dirimu benar.
Alhasil, kamu dan pasangan memperlakukan satu sama lain sebagai musuh alih-alih partner. Konflik bukannya semakin menguatkan, malah membuat hubungan kian lama kian retak.
Konflik adalah bagian yang penting dan pasti akan terjadi dalam hubungan. Dengan menyadari empat kesalahan di atas, kamu bisa belajar cara menghadapi konflik yang benar tanpa harus mengedepankan emosi. Penyelesaian hubungan adalah hal yang penting dalam relasi.