Kamu jangan mendekati pasangan cuma saat dirimu butuh teman curhat atau belaian kasih sayang. Ketika kamu meraih keberhasilan apa pun dalam pekerjaan, dia juga wajib menjadi orang pertama yang diingat. Rayakanlah pencapaianmu bersamanya dalam suasana yang intim.
Cari waktu buat berdua dengannya dan tunjukkan betapa kamu berterima kasih atas dukungannya selama ini. Masih belum yakin ini penting? Coba pahami penjelasan di bawah ini dan segera rencanakan kejutan kecil buat dia.
Coba bayangkan apa kata teman-temanmu seandainya mereka tahu kalau kamu 'melupakan' pasangan di setiap momen kebahagiaanmu. Pasti mereka akan menilaimu secara negatif.
Teman-teman dari segala divisi saja mendapatkan traktiran darimu, tapi pasangan yang sudah banyak membantu kamu tak mendapatkannya. Ini sama saja kamu menganggap teman-teman lebih spesial dibandingkan dirinya. Dunia terbalik, nih.
Kamu bisa saja mengajak orang lain berdiskusi atau bahkan pergi berkonsultasi pada seorang yang ahli terkait masalah-masalah dalam pekerjaan. Namun, pasti waktu yang mereka berikan untukmu tidak banyak. Bahkan kamu perlu keluar biaya untuk saran yang belum tentu berhasil saat diterapkan.
Sementara itu, berdiskusi dengan pasangan dapat dilakukan kapan saja. Dia tidak meminta apa-apa darimu. Bahkan kamu mau terbuka dengan menceritakan problem kamu di kantor saja, ia telah senang sekali karena merasa dipercaya.
Jangan sampai kamu menjadi pasangan yang tidak tahu diri. Saat dahulu kamu masih susah, dirimu selalu mengingatnya. Akan tetapi kini setelah satu per satu keberhasilan dalam pekerjaan teraih, kamu tambah melupakannya.
Padahal, apa jadinya kamu apabila tidak bertemu dengan dia yang mau menerimamu tanpa banyak syarat? Barangkali kamu masih jomblo atau gak punya semangat buat meniti karier karena sudah terlebih dahulu minder.
Percaya lah bahwa salah satu pembuka pintu rezekimu adalah kebahagiaan pasangan dan anak-anak kalian. Jadi, jangan pelit sama suami atau istri ketika kamu merasa bahagia.
Apalagi keberhasilan dalam pekerjaan hampir selalu diikuti dengan peningkatan penghasilan atau adanya sejumlah bonus. Gunakan sebagiannya buat menyenangkan pasangan dengan memberinya hadiah. Dia pasti sangat senang dan hubungan kalian makin hangat.
Begitu kalian menikah, tidak setitik kecil pun dari kehidupannya yang disimpan buat dirinya saja. Dia memberikan seluruh hidupnya buat kamu bahkan membesarkan anak-anak kalian. Keterlaluan sekali kalau kamu tidak membalasnya dengan sepadan.
Dengan semua yang telah diberikannya padamu, merayakan keberhasilanmu dalam pekerjaan dengannya menjadi kewajiban. Bukan lagi sekadar pilihan atau anjuran yang boleh kamu lakukan, boleh juga tidak.
Bentuk dukungan dari pasangan buat pekerjaanmu kadang memang tidak sama dengan wujud support dari teman-temanmu di kantor. Terlebih dengan perbedaan bidang yang kalian geluti. Pasanganmu mungkin tak tahu banyak terkait bidang kerjamu.
Ia menjadi tidak mampu memberi masukan yang bersifat teknis. Akan tetapi, sikapnya yang gak rewel selama kamu sibuk dan masih mengingatkanmu buat jaga kondisi kesehatan juga bentuk dukungan yang amat besar.
Pasangan orang lain belum tentu dapat bersikap seperti itu. Tak sedikit yang sikapnya justru terasa menghambat karier pasangan. Seharusnya kamu bersyukur memiliki pasangan seperti dia. Tinggal kamu bisa menyadari dan mengapresiasi peran pentingnya dalam hidupmu atau tidak.