5 Alasan Orang Menunda Pernikahan, Stop Menghakimi!

Apakah ketika kamu mencintai seseorang, rasa percaya itu langsung bisa tumbuh? Jawabnnya adalah belum tentu. Cinta adalah rasa yang terpisah dengan kesetiaan, kejujuran, dan kepercayaan. Sehingga, walau kamu cinta sama pasangan, belum tentu rasa percaya itu bisa tumbuh secara otomatis.

Dalam membina sebuah hubungan, pastinya kamu butuh rasa percaya satu sama lain dengan pasangan; percaya kalau dia akan setia, percaya kalau memang sampai kapan pun dia akan memilihmu sebagai pasangan. Tapi, ketika kamu punya masalah dalam memercayai seseorang, maka hal ini bisa membuat pernikahan tak bisa lekas dilaksanakan. Mau tidak mau, kamu harus mengobati rasa kepercayaan ini terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah. 

Kemapanan secara finansial adalah kunci untuk membina rumah tangga yang tentram dan sejahtera. Maka dari itu, alasan finansial inilah yang kerap jadi alasan beberapa orang tak mau untuk menikah terlebih dahulu.

Walaupun ada yang bersedia untuk sama-sama berjuang dari nol, nyatanya banyak juga orang yang takut hidup susah ketika sudah menikah. Bagi mereka, lebih baik hidup pas-pasan sendiri ketimbang hidup pas-pasan saat sudah menikah dan punya anak. 

Alasan selanjutnya adalah belum siap secara mental. Banyak orang tergesa-gesa ingin menikah karena alasan usia. Tapi, ada pula orang yang benar-benar mempersiapkan diri walau umur sudah tak muda lagi. Sekali lagi, jalan dan pilihan hidup setiap orang itu berbeda-beda. Ada orang yang berani ambil risiko, ada pula orang yang penuh pertimbangan. 

Ketika seseorang merasa mentalnya belum siap, entah karena belum siap harus berkomitmen atau belum siap untuk harus selalu pulang ke rumah, maka seseorang itu pun jadi ragu untuk menikah. Jangan cepat menghakimi karena tentunya setiap orang punya pilihan hidupnya masing-masing. 

Latar belakang keluarga nyatanya juga memiliki pengaruh terhadap pola pikir seseorang dalam menjalani kehidupan. Mungkin saja keluarganya tidak harmonis sehingga seseorang cenderung menganggap pernikahan sebagai hal yang sia-sia untuk dilakukan. 

Alasan lainnya yang berkaitan dengan keluarga adalah adanya perbedaan prinsip antara anak dan orangtua dalam memandang pernikahan. Alhasil, pernikahan pun tak bisa lekas dilaksanakan. 

Sebagai pertimbangan, nyatanya memang tak semua orang yang menunda pernikahan merupakan hasil dari keputusannya sendiri.

Yang terakhir adalah sama-sama menemukan pasangan yang memang memilih jalan hidup yang sedikit berbeda. Nyatanya banyak juga orang yang memang tak ingin menikah. 

Orang lain pun tak bisa menghakimi jika memang ada orang yang memilih jalan hidup seperti itu. Karena sejatinya, selama itu merupakan kesepakatan bersama tanpa ada unsur paksaan, setiap orang berhak memilih jalan hidupnya masing-masing.

Jadi, jangan sering menilai seseorang yang tak kunjung menikah sebagai orang yang aneh, ya! Banyak faktor yang membuat pernikahan bukan menjadi jalan hidup yang pas bagi sebagian orang. Menikah atau tidak, bukankah kunci hidup yang terpenting adalah berguna dan bahagia?