Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan serial Emily in Paris (dok. Netflix)

Memang manusia tidak dapat mengontrol hatinya untuk jatuh cinta terhadap siapa. Kita juga tidak bisa membohongi perasaan sendiri. Tidak sedikit dari kita yang menaruh hati pada orang yang sudah memiliki kekasih. Biasanya faktor paling sering terjadi adalah karena sudah merasa nyaman.

Mungkin juga karena orang tersebut yang terkesan mendekatimu hingga akhirnya kamu menaruh harapan padanya. Tidak jarang kamu juga berharap ia segera putus dengan pasangannya agar bisa bersamamu.

Tetapi cinta tidak sesederhana itu. Ada lima alasan yang membuatmu sebaiknya jangan tertarik bahkan sampai menunggu orang yang sudah memiliki pasangan berikut ini.

1. Kamu sama saja dengan membuang-buang waktu

cuplikan serial Sex Education (dok. Netflix)

Tidak ada yang tahu kapan pastinya dia akan putus dengan pasangannya. Sedangkan kamu selalu menunggu hal itu akan terjadi. Padahal kamu bisa memanfaatkan waktumu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih positif daripada berfokus pada orang yang sudah memiliki pasangan. Masih banyak orang di luar sana yang lebih baik darinya.

Tidak ada jaminan dia akan memutuskan pasangannya walaupun kamu sudah berusaha untuk menaarik perhatiannya. Terlebih lagi waktumu akan terbuang sia-sia ketika apa yang kamu tunggu tidak benar-benar terjadi. Hal ini hanya akan membuatmu merasa kecewa.

2. Kamu menjauhkan orang yang sudah menaruh perasaannya padamu

cuplikan serial Sex Education (dok. Netflix)

Mungkin di luar sana terdapat orang yang ternyata menyukaimu. Tetapi kamu tidak terlalu memerhatikannya karena terlalu terpaku pada pasangan orang lain. Padahal barangkali akhirnya  kamu menemukan ketertarikan padanya setelah mencoba untuk membuka hati untuk orang lain.

Bisa jadi karena enggan menanggapinya secara serius, mengingat kamu masih setia menunggu crush yang ternyata sudah memiliki pasangan tersebut. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi karena merasa sia-sia mendekati orang yang masih mengharapkan pacar orang lain.

3. Kamu hanya terlihat sebagai opsi kedua

cuplikan serial Elite (dok. Netflix)

Tidak peduli sebaik apapun sikapnya padamu, sebaiknya segera menjauhinya apabila dia sudah memiliki kekasih. Bisa jadi dia hanya datang padamu saat pasangannya sedang sibuk. Dia pun terkesan menghubungimu ketika perlu saja. Kamu bahkan terkesan sebagai opsi kedua atau cadangan.

Meskipun dia sudah memperlakukanmu layaknya pacar, bukan berarti dia menganggapmu demikian. Pasalnya ia masih terikat dengan orang lain yang resmi berstatus sebagai pasangannya. Tentu kamu tidak ingin berakhir hanya sebagai opsi kedua, bukan?

4. Kamu bisa dicap sebagai perusak hubungan orang lain

cuplikan film Twilight Breaking Dawn 2 (dok. Summit Entertainment)

Walaupun pada akhirnya kalian berdua dapat bersama, tetapi apakah kamu merasa nyaman dengan hubunganmu saat ini? Pasalnya kalian berdua dekat saat salah satu pihak masih memiliki ikatan dengan orang lain.

Apa yang kamu dan dia lakukan juga termasuk indikasi perselingkuhan. Belum lagi berakhirnya hubungannya dan pacar adalah karena kedekatanmu tersebut. Orang-orang pun menilaimu sebagai perusak hubungan orang lain.

Sesuatu yang didasari atas hubungan yang tak sehat biasanya juga tidak akan bertahan lama. Bisa jadi kamu juga akan mengalami apa yang dirasakan oleh mantan kekasihnya yaitu sama-sama diselingkuhi.

5. Kamu hanya akan menyakiti diri sendiri

cuplikan film Love, Rosie (dok. Constantin Film)

Menunggu sesuatu yang tidak pasti tentu tidak mengenakkan. Kamu dibuat bimbang apakah dia benar-benar menyukaimu atau tidak. Selama ini dia selalu bersikap manis padamu tetapi sudah lama kamu menunggu, dia tetap setia bersama pasangannya. Hal ini membuatmu merasa tidak begitu berarti.

Perlu kamu ketahui, apabila dia memang benar mencintaimu, pastinya yang akan ia perjuangkan adalah dirimu bukan dirinya. Kamu harus tahu bahwa menunggu orang yang sudah memiliki pasangan itu tidak worth it. Kamu hanya akan menyakiti diri sendiri apabila akhirnya apa yang kamu harapkan hanya menjadi sekadar ekspektasi belaka.

Meski manusia tidak dapat mengontrol hati untuk jatuh cinta terhadap siapa, kita masih bisa mengatur bagaimana untuk bersikap. Terutama pada orang yang sudah memiliki pasangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorEmma Kaes