Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Aturan Saat Harus Membagi Penghasilan ke Pasangan dan Orangtua

ilustrasi seseorang memasukkan uang kedalam amplop (freepik.com/wirestock)

Gak diragukan lagi, membagi penghasilan kepada pasangan dan orangtua merupakan tanggung jawab finansial yang sering jadi sumber kebingungan dan stres bagi banyak orang. Terlebih karena itu merupakan sebuah bentuk kewajiban dan juga bakti seorang anak kepada orangtua. Memang, ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan.

Nah, meski gak ada aturan baku yang mengatur bagaimana seharusnya seseorang membagi penghasilan, ada beberapa aturan gak tertulis yang bisa membantu menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam hubungan keluarga.

Ini nih, lima aturan gak tertulis yang perlu dipertimbangkan saat harus membagi penghasilan kepada pasangan dan orangtua.

1. Bersikap transparan dan selalu mengomunikasikan semuanya

ilustrasi pasangan memberikan support (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Gak diragukan lagi, komunikasi adalah kunci utama dalam mengelola keuangan bersama pasangan. Jadi, pastikan untuk mendiskusikan semuanya baik itu soal penghasilan, pengeluaran, dan prioritas finansial.

Harapannya, ini akan membantu menghindari kesalahpahaman dan konflik yang bisa timbul akibat masalah keuangan. Jika salah satu pihak punya tanggung jawab finansial terhadap orangtua, diskusikan selalu hal ini dengan pasangan, ya.

Sama halnya dengan pasangan, komunikasi yang jelas dan jujur dengan orangtua juga sangat penting, lho. Jelaskan situasi keuanganmu dan kemampuanmu dalam memberikan dukungan finansial. Maka, ini akan membantu orangtua memahami keterbatasanmu dan menghindari tekanan yang berlebihan.

2. Menetapkan prioritas keuangan

ilustrasi bersama pasangan membahas keuangan (freepik.com/tirachardz)

Selanjutnya, menetapkan prioritas keuangan adalah langkah penting dalam membagi penghasilan. Kebutuhan keluarga inti, seperti kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak, dan tabungan untuk masa depan, harus tetap jadi prioritas utama, ya. Setelah kebutuhan dasar ini terpenuhi, baru kemudian mempertimbangkan pembagian untuk mendukung orangtua atau anggota keluarga lainnya.

Selain keluarga inti, memberikan dukungan finansial kepada orangtua juga tetap penting, terutama jika mereka gak memiliki sumber pendapatan yang memadai. Namun, tetapkan batasan yang jelas agar gak mengorbankan kesejahteraan finansial keluarga inti. Diskusikan dengan pasangan soal jumlah yang realistis dan berkelanjutan untuk diberikan kepada orangtua, serta bagaimana cara terbaik untuk mengelola hal tersebut.

3. Mengelola anggaran dengan bijak

ilustrasi seseorang membahas kesepakatan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Berikutnya, membuat anggaran adalah langkah penting dalam mengelola penghasilan. Gak ada salahnya duduk bersama pasangan dan menyusun anggaran yang mencakup semua sumber pendapatan dan pengeluaran demi membantu dalam membuat keputusan finansial yang lebih baik.

Ingat juga, anggaran bukanlah sesuatu yang statis, tapi ini perlu ditinjau dan disesuaikan secara berkala. Situasi keuangan bisa berubah kapan saja, baik itu karena kenaikan penghasilan, perubahan kebutuhan, atau kondisi ekonomi yang berubah. Dengan meninjau anggaran secara rutin, kamu bisa memastikan bahwa alokasi dana tetap sesuai dengan kebutuhan dan prioritas.

4. Menjaga keseimbangan antara kewajiban dan kehidupan pribadi

ilustrasi seorang anak menabung (freepik.com/vwalakte)

Gak bisa dimungkiri, salah satu risiko dari membagi penghasilan antara pasangan dan orangtua adalah munculnya stres finansial. Untuk menghindari hal ini, usahakan untuk menjaga keseimbangan antara kewajiban finansial dan kebutuhan pribadi. Jangan sampai kewajiban finansial mengorbankan kesehatan mental dan kebahagiaanmu dan keluarga.

Selain menghindari stres finansial, menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kewajiban finansial juga sama pentingnya. Pastikan kamu tetap punya waktu dan energi untuk menikmati kehidupan pribadi dan keluarga. Jangan biarkan tanggung jawab finansial mengorbankan waktu berkualitas bersama pasangan dan anak-anak, ya.

5. Mempersiapkan rencana keuangan jangka panjang

ilustrasi mandiri secara finansial (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Nah, salah satu cara terbaik untuk menjaga kestabilan keuangan jangka panjang adalah dengan menyusun rencana tabungan dan investasi. Diskusikan dengan pasangan soal tujuan keuangan jangka panjang, seperti pendidikan anak, membeli rumah, atau pensiun.

Selain tabungan dan investasi, memiliki dana darurat juga sangat penting, lho. Dana darurat akan membantumu menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, penyakit, atau kebutuhan mendesak lainnya. Pastikan untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan setiap bulan untuk membangun dana darurat yang cukup, ya.

Membagi penghasilan antara pasangan dan orangtua memang bisa jadi tantangan yang cukup rumit, tetapi dengan mengikuti lima aturan gak tertulis ini, kamu bisa menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam hubungan keluarga.

Ingatlah bahwa setiap keluarga punya situasi dan kebutuhan yang berbeda-beda, jadi temukan cara yang paling sesuai dengan keadaanmu, ya. Dengan pendekatan yang bijak dan kerja sama yang baik dengan pasangan, kamu bisa mengelola keuangan dengan lebih efektif dan mencapai kesejahteraan finansial untuk seluruh keluarga. Siap?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us