5 Cara Bergerak Maju Ikhlaskan Keburukan Masa Lalu

15 Apr 2023, 19:56 WIB

ilustrasi orang melangkah maju (pexels.com/Olya Kobruseva)

Mempunyai pengalaman buruk di masa lalu, memang kerap menjadi belenggu yang masih mengikat diri seseorang di masa yang sedang berjalan. Setiap orang pasti ada kebaikan dan keburukannya, tapi kenapa sisi buruknya terasa sulit dilupakan, hingga menghambat kebahagiaan di masa sekarang?

Bukan tentang seberapa besar keburukannya yang menjadikanmu masih saja terkenang. Namun, karena kamu masih saja di tempat yang sama, padahal waktu terus berjalan. Oleh karena itu, mencoba beberapa cara agar mampu bergerak maju mengikhlaskan keburukan masa lalu, perlu dicoba satu per satu.

1. Terima dulu, betapa buruknya pengalamanmu

ilustrasi menerima kenyataan hidup (pexels.com/Lamar Belina)

Semua sudah terjadi, waktu pun gak mungkin bisa terulang kembali. Cara yang bijak untuk mengikhlaskannya adalah dengan menerimanya. Meskipun, itu sangat buruk bagimu, terima saja karena memang telah terjadi.

Penerimaan terhadap segala pengalaman hidup, memudahkanmu dalam mengikhlaskan apa pun itu jenisnya. Entah baik atau buruk, itu adalah bagian dari hidupmu. Terima dulu, maka perlahan kamu akan mengalami pergerakan yang ada kemajuannya.

2. Kendalikan emosi, agar dapat terus bergerak di situasi masa kini

ilustrasi orang yang mampu mengontrol emosi dalam bereaksi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Nyatanya, kamu sudah melewatinya. Meskipun buruk, hingga menyebabkanmu mengalami kesedihan berkepanjangan, tetaplah berusaha mengendalikan emosi. Ini perlu, supaya kamu dapat bertahap melangkah ke depan dalam situasi yang sedang dihadapi. Pengendalian emosi menjadi kunci terjadinya pergerakan di setiap harinya.

Lepaskan segala emosi negatif yang masih dipengaruhi oleh buruknya pengalaman masa lalu. Sehingga, kamu dapat bergerak maju dengan perasaan tenang, damai, dan diiringi keikhlasan hati terhadap segala hal yang sudah terjadi, termasuk keburukan yang sempat kamu lakukan. Sekarang, belajar lagi tentang cara pengendalian emosi, ya.

3. Gak perlu terus dipikirkan, karena dapat mengganggu kesehatan

ilustrasi laki-laki sedang berpikir keras (pexels.com/Eren Li)

Masih saja memikirkan keburukan di masa lalu? Hindari itu, karena dapat mengganggu kesehatanmu, baik secara fisik dan mental. Jika ingin belajar mengikhlaskan, cobalah untuk memaafkan, bukan malah terus memikirkan. Maafkan dirimu sendiri, dan siapa pun yang terlibat. Memberi maaf dapat meringankan langkahmu saat mulai bergerak maju.

Yang lalu biarlah berlalu, jadikan itu sebagai tambahan ilmu, supaya lebih baik lagi ke depannya. Jika kamu gak berhenti memikirkannya, justru bisa semakin stres nantinya. Sehingga, satu langkah saja terasa berat dijalankan.

4. Fokuslah pada setiap tahap perbaikannya

ilustrasi fokus menjalani hari yang sedang dilalui (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jangan fokus pada sisi buruknya, karena itu menghambat upayamu dalam melepaskan. Tapi, cobalah berfokus pada setiap tahapan perbaikan yang sedang kamu jalankan. Ini akan menambah ketulusan dalam upaya mengikhlaskan segala jenis keburukannya. Sebab, kebaikan demi kebaikan yang sekarang diupayakan, akan perlahan menyadarkanmu bahwa meski masa lalu terasa buruk, tapi gak sampai membuatmu terpuruk.

Saat kamu fokus pada setiap tahapan perbaikannya, pasti akan bisa mengambil hikmahnya. Secara bersamaan, kamu juga menemukan sesuatu yang layak disyukuri dari semua itu. Tetaplah fokus dan serius, supaya perjalananmu untuk maju bisa mulus.

5. Kurangi menggerutu, jalani saja dengan sebaik mungkin hari-harimu

ilustrasi orang mengeluh (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mengikhlaskan buruknya masa lalu, memang butuh perjuangan. Maka, jika mengalami kendala dan itu menyebabkan hambatan di pergerakanmu, bersabarlah.

Jangan sampai kamu kehabisan energi, lalu kelelahan, hingga memutuskan berhenti melakukan pergerakan ke depan. Tingkatkan kesabaran, anggaplah itu tantangan. Lanjutkan perjalanan dengan berusaha sebaik mungkin yang kamu bisa.

Keburukan di masa lalu, akan sangat sulit untuk dilupakan. Maka, solusinya adalah belajar mengikhlaskan. Ketika hati sudah ikhlas, kamu bisa bebas bergerak maju dan perlahan merelakan masa lalu dengan menjadi pribadi yang lebih bermutu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.