5 Cara Menghadapi Mantan yang Terus Mengajak Balikan, Cuekin Aja?

16 Jun 2023, 06:32 WIB

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Katerina Holmes)

Setelah berakhirnya sebuah hubungan, ada kalanya salah satu pihak atau bahkan kedua belah pihak merasa masih sulit untuk melupakan dan melepaskan ikatan tersebut. Hal ini bisa menyebabkan kita atau mantan pasangan jadi terus-menerus mengajak balikan. Urusan bisa semakin runyam jika salah satu pihak gak menginginkan keputusan tersebut.

Menghadapi situasi seperti ini bisa menjadi rumit dan menantang. Sebab, penting untuk kita menjaga kesehatan emosional dan membuat keputusan yang tepat. Terlebih jika kita berada di posisi yang enggan untuk balikan. Ini, nih lima cara tepat untuk menghadapi mantan yang terus mengajak balikan.

1. Tetap tenang dan bersikap bijaksana

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/John Diez)

Ketika mantan terus mengajak balikan, penting untuk tetap tenang dan bersikap bijaksana. Jangan membiarkan emosi mempengaruhi responsmu. Berbicaralah dengan tenang dan jelas, sampaikan dengan tegas bahwa hubungan sudah berakhir dan kamu gak tertarik untuk kembali bersama.

Hindari perdebatan dan menciptakan konflik yang gak perlu. Memiliki sikap yang tenang dan bijaksana bisa membantu menjaga keseimbangan emosionalmu sendiri dan menghindari situasi yang gak diinginkan.

2. Jelaskan alasan dengan jujur

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketika mantan mengajak balikan, kita juga perlu untuk menjelaskan alasan dengan jujur. Terbuka tentang alasan mengapa hubungan berakhir akan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada sang mantan. Hindari mengkritik atau menyalahkan diri sendiri atau mantanmu, ya.

Sampaikan dengan sopan bahwa kamu telah mempertimbangkan baik-baik dan memutuskan bahwa gak ada kesempatan untuk kembali bersama. Jika alasan-alasan tersebut telah diajukan sebelumnya, tetaplah teguh pada keputusanmu dan ulangi bahwa hubungan sudah berakhir.

3. Tetapkan batasan yang jelas

ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Selanjutnya, penting untuk menetapkan batasan yang jelas ketika menghadapi mantan yang terus mengajak balikan. Jelaskan dengan tegas bahwa kamu ingin menjalani kehidupanmu sendiri, dan bahwa gak ada harapan untuk kembali bersama. Tetaplah konsisten dalam menegaskan batasan ini dan jangan memberikan harapan palsu.

Jika perlu, batasi komunikasi dengan mantan, seperti memblokir nomor telepon atau menghapusnya dari media sosial. Itu dilakukan untuk membantu kamu fokus pada proses move on dan membangun kehidupan baru.

4. Temukan dukungan emosional dari orang terdekat

Ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Ron Lach)

Menghadapi mantan yang terus mengajak balikan bisa menjadi sangat sulit secara emosional. Cari dukungan dari orang-orang terdekat seperti teman, keluarga, atau bahkan konselor. Berbagi perasaan dan pengalamanmu dengan mereka bisa membantu kamu mengatasi tekanan dan frustasi yang muncul dari situasi ini.

Mendapatkan perspektif dari orang lain juga bisa membantu memperkuat keyakinanmu. Dukungan dari mereka juga semakin membuat kamu mempertahankan keputusan dan memandang ke depan dengan lebih positif.

5. Fokus pada diri sendiri dan masa depan

ilustrasi seseorang tersenyum (pexels.com/Luis Fernandes)

Terpenting, fokuslah pada diri sendiri. Mantan akan berhenti berusaha mengajak balikan jika kamu gak meladeni sikapnya. Teruslah lakukan berbagai hal yang produktif demi kebaikan diri sendiri.

Dengan begini, kamu juga gak akan gampang kepikiran dan tergoda untuk kembali bersama sang mantan. Masa depan yang lebih cerah juga siap menyambutmu.

Mantan yang selalu meminta untuk kembali bersama bisa jadi memang masih ada rasa untukmu. Namun, kamu punya hak untuk menolak dan gak mengikuti keinginannya. Yakinkan dirimu dan lakukan lima langkah di atas jika sang mantan terus ngajak balikan, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.