Tak ada seorang pun yang suka dimanipulasi, dan hubungan yang sehat, seharusnya tak perlu sampai memanipulasi segala, untuk bisa mendapat cinta dan perhatian dari pasangan.
Hanya saja, terkadang cinta bisa mengaburkan logika. Inilah yang bisa menjebakmu pada hubungan cinta yang toksik, bahwa pasangan yang selama ini kamu sayang, ternyata manipulatif. Untuk tahu cirinya, kenali tanda-tanda berikut ini. Apa saja?
Ketika terjadi cekcok, harusnya pasangan saling berkomunikasi untuk bisa menyelesaikan perkara masalahnya. Tapi, ada sebagian yang malah senang melakukan silent treatment atau mendiamkan pasangan untuk menunjukkan kemarahannya. Misalnya dengan tidak merespons pesan yang dikirimkan pasangan, atau tidak menjawab pertanyaannya.
Kalau pasanganmu sering melakukan ini, tanda kalau dia adalah pasangan manipulatif. Karena diamnya itu bertujuan membuatmu merasa bersalah kepadanya, bahkan efek psikologis lain, dapat membuatmu merasa tidak penting akibat sikap pengabaiannya itu.
Seorang yang manipulatif, akan berusaha agar kamu mau melakukan apa yang ia inginkan, dengan cara membuatmu merasa bersalah. Semisal, dia ingin agar kamu tak melakukan perjalanan bersama teman-temanmu, dan memilih menghabiskan waktu bersamanya.
Pasangan manipulatif, umumnya akan melontarkan kalimat seperti “kalau kamu memang sayang aku, harusnya kamu pilih aku”. Hayo, apakah pasanganmu seperti ini?
Hal lain yang jadi hobi si manipulatif, adalah mengungkit kesalahanmu di masa lalu. Hal ini tidak lain untuk membuatmu merasa bersalah, dan itu umumnya terjadi saat kalian bertengkar. Karena dia tak mau kalah, kemudian melancarkan jurus ungkit-mengungkit.
Orang yang manipulatif, akan berusaha menguasai pasangannya, sehingga bisa terus menurut sesuai keinginannya. Hal itu ia tempuh dengan cara membuatmu merasa kecil atau tak berarti.
Berbagai kritikan sering dilontarkan olehnya, supaya kamu tak lagi memiliki rasa percaya diri dan meragukan diri sendiri. Dengan begitu, kamu akan selalu bergantung pada pasanganmu.
Cara manipulasi lain yang kerap dilancarkan oleh pasangan yang manipulatif, adalah berpura-pura lupa. Ketika ia melontarkan kalimat yang menyakitkan hati, dan kamu mengingatkannya di lain waktu, ia akan berkata “masa, sih aku berkata seperti itu, kamu salah dengar mungkin. Nggak mungkin aku ngomong begitu”. Tuh, ujung-ujungnya jadi kamu yang di pihak bersalah, kan?
Bila ada tanda-tanda tadi pada pasanganmu, sebaiknya pertimbangkan kembali apakah kamu ingin terus melanjutkan hubungan yang sangat toksik tersebut. Karena pasangan manipulatif bisa sangat berbahaya bagi kesehatan mentalmu.
Selain bisa meruntuhkan rasa percaya diri, orang manipulatif juga bisa membuatmu jadi terasingkan dengan orang-orang yang kamu sayang. Intinya, berurusan dengan tipe manipulatif, bakal bawa pengaruh gak baik bagi hidupmu!