5 Dampak Negatif dari Pernikahan Dini, Belum Siap Mental

Pernikahan dini pada umumnya terjadi ketika salah satu ataupun kedua pasangan masih berada di usia remaja, sehingga dianggap belum cukup umur untuk menikah. Ternyata memang fenomena pernikahan dini ini masih sering terjadi di berbagai belahan dunia, bahkan termasuk di Indonesia sekali pun.
Fenomena pernikahan dini bisa diakibatkan karena berbagai faktor, mulai dari faktor sosial, budaya, hingga ekonomi yang mungkin dimiliki oleh masing-masing keluarga. Sebetulnya beberapa risiko berikut Ini bisa menjadi dampak negatif dari fenomena pernikahan dini, sehingga perlu dipertimbangkan dengan serius.
1. Rentan mengalami masalah kesehatan fisik dan mental

Pernikahan dini memang dianggap memiliki risiko kesehatan yang cukup serius bagi pasangan yang mungkin menjalaninya, khususnya bagi perempuan. Kehamilan di usia remaja ternyata dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti preeklamsia, anemia, hingga risiko kematian pada saat melahirkan anak.
Remaja yang memutuskan untuk menikah dini ternyata sangat rentan sekali mengalami tekanan mental, sebab belum dianggap siap untuk menghadapi tanggung jawab yang besar sebagai seorang istri, suami, atau pun orangtua. Hal inilah yang dapat memicu risiko stres, depresi, hingga berbagai masalah kesehatan mental lainnya.
2. Akses terbatas mengenai pendidikan

Perlu dipahami bahwa pendidikan pada dasarnya merupakan hak bagi semua orang tanpa terkecuali atau pun terbatas pada gender. Pernikahan dini sering kali dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat menghentikan proses pendidikan bagi anak-anak yang terlibat di dalamnya, sehingga akan sangat disayangkan.
Pada saat seorang remaja menikah maka mereka akan cenderung meninggalkan pendidikan untuk menjalani kehidupan rumah tangga. Hal ini dapat menghambat mereka untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, sehingga bisa kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di masa depan.
3. Meningkatkan risiko kekerasan dalam rumah tangga

Tidak ada pasangan yang ingin rumah tangganya berantakan begitu saja, apalagi jika sampai diwarnai dengan kekerasan dalam rumah tangga. Namun, pasangan yang menikah pada usia dini biasanya sering sekali menghadapi masalah dalam komunikasi dan juga emosional, khususnya pada saat mengelola konflik yang terjadi dalam pernikahan.
Ketidakmampuan dalam mengelola konflik dapat meningkatkan kekerasan dalam rumah tangga, entah itu secara fisik atau emosional. Selain itu, ketidakseimbangan kekuatan yang dihadapi dalam hubungan, seperti misalnya perbedaan usia yang terlalu jauh karena ternyata dapat menimbulkan kekerasan dan juga penindasan di dalamnya.
4. Dampak negatif untuk anak yang dilahirkan

Banyak pasangan muda yang mungkin tidak menyadari bahwa sebetulnya pernikahan dini bukan hanya membawa dampak negatif bagi diri mereka sendiri, namun juga bagi anak. Anak-anak yang lahir dari pernikahan dini ternyata akan sangat rentan menghadapi tantangan besar dalam kehidupannya, sehingga hal ini memang harus benar-benar diperhatikan.
Bukan tidak mungkin jika anak anak tersebut akan tumbuh dalam lingkungan yang kurang stabil secara emosional dan finansial, sehingga akan memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan mereka secara negatif. Selain itu, anak-anak yang berasal dari orangtua muda akan cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah, serta risiko kesehatan yang lebih tinggi dan hal ini akan berdampak pada kualitas hidup yang dijalani.
5. Siklus kemiskinan yang terus berlanjut

Pernikahan dini sering sekali dianggap sebagai faktor yang berkontribusi terhadap siklus kemiskinan berkelanjutan. Hal ini karena ada banyak sekali orang yang memutuskan untuk menikah dini karena dianggap mengubah perekonomian keluarga, namun hal ini justru bisa mengundang kemiskinan yang terus berlanjut.
Biasanya pasangan yang menikah di usia terlalu muda kurang memiliki pendidikan yang memadai dan keterampilan yang juga sangat terbatas, sehingga membuat mereka sulit untuk mencari pekerjaan yang menjanjikan. Hal ini akan membuat mereka tidak bisa keluar dari kemiskinan yang dihadapi, sehingga nantinya justru membuat anak-anak mereka jadi mengalami hal serupa.
Pernikahan dini memang dianggap membawa dampak negatif yang serius dan berkepanjangan, entah itu bagi individu yang menjalani atau pun masyarakat luas. Penting sekali bagi semua orang untuk bisa mempertimbangkan pernikahan agar tidak sembarangan dalam, sehingga justru dapat menimbulkan menikah. Pada dasarnya membutuhkan pertimbangan yang kuat!