Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Faktor Kesiapan Menikah, Usia Bukan Penentu Utama

ilustrasi bersama pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)
ilustrasi bersama pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)

Pernikahan dianggap sebagai sebuah langkah penting dalam kehidupan. Namun masih banyak orang yang mengidentifikasikan kesiapan menikah berdasarkan usia. Padahal pernikahan bukan hanya sekadar tentang usia yang matang, namun banyak hal lain yang wajib dipenuhi.

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menikah, dan usia bukanlah satu-satunya faktor kesiapan menikah. Pastikan kamu telah benar-benar memenuhi segalanya sebelum memutuskan melangkah ke jenjang pernikahan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima alasan mengapa usia seseorang tidak menjadi standar kesiapan menikah.

1.Kesiapan mental

ilustrasi hubungan (pexels.com/Trinity Kubassek)
ilustrasi hubungan (pexels.com/Trinity Kubassek)

Usia tidak selalu berkaitan dengan kesiapan mental untuk menikah. Kesiapan mental mencakup kestabilan emosional, kemampuan untuk berkomitmen, serta kesiapan untuk menghadapi konflik. Banyak orang muda yang telah siap secara mental untuk menikah, sementara beberapa orang yang lebih tua mungkin masih belum siap. Sekali lagi kesiapan mental tidak dipengaruhi oleh usia seseorang namun sejauh mana dia telah mempersiapkan diri.

2.Faktor keuangan

ilustrasi membayar (pexels.com/energepic.com)
ilustrasi membayar (pexels.com/energepic.com)

Menikah membutuhkan persiapan keuangan yang cukup besar. Tidak hanya untuk biaya pernikahan, namun juga untuk memulai kehidupan baru bersama pasangan. Oleh karena itu, seseorang harus memastikan bahwa mereka siap secara finansial sebelum menikah. Jika seseorang masih belum stabil secara finansial, maka menunda pernikahan bisa menjadi pilihan yang lebih bijak.

Jika faktor keuangan tidak dipertimbangkan dengan baik, pernikahan akan menghadapi ujian yang sangat besar. Karena kehidupan bahagia pernikahan membutuhkan dukungan keuangan yang stabil. Jadi kamu jangan pernah menganggap remeh persoalan kesiapan keuangan.

3.Tuntutan karier

ilustrasi bekerja (pexels.com/Jopwell)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Jopwell)

Banyak orang yang memiliki impian besar dalam karier mereka dan ingin mencapai tujuan sebelum menikah. Karier yang sukses membutuhkan waktu dan dedikasi yang besar. Oleh karena itu, ada baiknya untuk menyelesaikan tujuan karier tertentu sebelum menikah agar tidak terganggu dalam proses mencapai tujuan tersebut.

Menuntaskan impian pribadi penting mendapatkan prioritas agar pernikahan benar-benar dijalani untuk kepentingan berdua. Dengan karier yang mapan, seseorang dapat mengurangi kendala keuangan setelah menikah nanti. 

4.Perbedaan prioritas

ilustrasi pasangan yang bahagia (pexels.com/Ba Tik)
ilustrasi pasangan yang bahagia (pexels.com/Ba Tik)

Perbedaan prioritas antara pasangan bisa menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah pernikahan. Bisa jadi, pasangan yang memiliki perbedaan prioritas yang besar, membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan kesamaan dan kompromi dalam hubungan mereka. Oleh karena itu, menunda pernikahan bisa menjadi pilihan yang bijak untuk memberikan waktu bagi pasangan untuk memperjelas prioritas mereka.

5.Faktor kematangan

ilustrasi pasangan yang bahagia (pexels.com/Leah Kelley)
ilustrasi pasangan yang bahagia (pexels.com/Leah Kelley)

Kematangan adalah faktor penting dalam sebuah pernikahan. Tentang kemampuan mencintai diri sendiri. Tentang memahami tujuan hidup. Kematangan juga mencakup kemampuan untuk memahami diri sendiri, menghargai kebutuhan orang lain, dan mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan yang diambil. Beberapa orang mungkin lebih matang pada usia yang lebih muda, sementara yang lain mungkin masih perlu waktu untuk mencapai kematangan tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa usia bukanlah satu-satunya faktor kesiapan menikah. Kesiapan mental, finansial hingga perbedaan prinsip dan prioritas adalah beberapa hal yang patut dipertimbangkan pula. Sebelum pada akhirnya menikah, pasangan harus memiliki pondasi kuat dan memenuhi semua aspek yang dibutuhkan dalam menjalani pernikahan.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us