5 Hal Ini Tanda Pasanganmu Bukan Pelabuhan Akhir yang Tepat Untukmu

Berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kamu habiskan masa lajangmu dengan si dia?. Kalau meminjam pertanyaan dari Merry Riana “Is He/She The One?”. Pertanyaan ini dapat menjadi renungan untuk setiap pasangan yang tengah mengarungi suatu hubungan percintaan dengan kekasihnya.
Apakah pasanganmu sekarang adalah dia yang akan bersanding denganmu dalam pernikahanmu kelak? Apakah pasanganmu sekarang adalah orang yang tepat mendampingimu dalam mengisi waktu-waktumu sampai kelak kau beranak-cucu? Petanyaan-pertanyaan seperti itu bisa kamu jawab dengan melihat hal-hal berikut yang ada pada hubungan kalian:
1. Ia selalu membesar-besarkan masalah yang kecil

Memang kenyataan tersebut sudah menjadi barang klasik dalam suatu hubungan. Tapi percayalah jika ia selalu mempermasalahkan potongan rambut barumu, memaki-makimu ketika kamu tidak sengaja menjatuhkan barang kesayangan miliknya atau permasalahan wajar lainnya yang sebenarnya bisa diatasi dengan suatu permintaan maaf, bagaimana dengan permasalahan besar yang akan kalian temui dalam bahtera rumah tangga?
2. Ia selalu menutup diri pada dialog

Pertengkaran dalam hubungan bagaikan bumbu dalam masakan. Pedas, asin, manis, asam bisa membuat masakan menjadi lezat jika sesuai dengan takaran pas. Pertengkaran jangan buru-buru dianggap sebagai “bumbu” yang amat asam ya!. Pertengkaran justru bisa membuat kamu dan si doi makin lengket loh...
Jika dilalui dengan komunikasi yang terus menerus dilakukan tentunya. Komunikasi bisa membuat rasa pada “masakan” menjadi seimbang. Dengan adanya komunikasi maka setiap uneg-uneg, kekesalan dan kritik bisa kamu utarakan kepada pasanganmu. Kalian bisa saling memperbaiki diri satu sama lain. Inilah berdialog! Kebayangkan jika dalam pertengkaran pasanganmu susah untuk diajak bicara dan memilih diam seribu bahasa?. Tak ada dialog which means tak ada perbaikan diri!
3. Tak ada ruang bagimu karena ia selalu mementingkan dirinya sendiri

Wajar memang jika dalam hubungan percintaan kita selalu berusaha untuk menempatkan diri sebagai pasangan yang selalu ada buat si dia. Tapi perlu diingat kamu pun harus memiliki ‘ruang’ bagi dirimu sendiri. Kamu berhak memiliki waktu pribadimu dan tidak melulu setiap saat jalan bareng pasanganmu. Kamu berhak untuk menyuarakan pendapat atau kritik mengenai hal penting tentang pasanganmu tanpa ada embel-embel doi jadi ngambek! Hanya mementingkan diri sendiri tak ada baiknya sama sekali, yang ada hubungan kalian hanya berat sebelah!.
4. Hubunganmu ngalor-ngidul gak jelas arahnya

Bayangkan kalian sedang berada disuatu kota untuk menemukan sebuah toko roti yang terkenal dan legendaris di kota itu. Karena tidak memiliki alamat yang jelas, informasi yang memadai dan hanya seorang diri maka kalian kemungkinan besar hanya ngalor-ngidul, kesana-kemari untuk menemukan toko roti itu namun tak kunjung menemukannya. Jangan sampai hubunganmu termasuk yang ngalor-ngidul ya alias gak jelas. Pinginnya sih kamu sebagai pasangan yang berdiri disebelahnya saat ratusan orang menghadiri pesta milik kalian berdua!. Tapi apa daya hubunganmu putus-nyambung mulu, kamu makin merasa tak ada tempat dalam hubunganmu, kamu makin merasa tak mengenal doi sepenuhnya. Duh!
5. Tak ada komitmen dan tujuan yang lebih berani

Hubungan yang baik pasti punya cinta yang bijaksana dan dewasa sebagai dasar dan pondasi hubungan kalian. Tapi semua belum sempurna kalau belum ada komitmen dan tujuan yang lebih berani. Jika komitmen kalian selama ini hanya berusaha untuk menjaga hubungan dengan menjaga keharmonisan dalam keadaan apapun. Maka bawalah itu pada tingkatan komitmen yang lebih berani yaitu dengan melangkah lebih dekat dengan status yang baru yaitu pertunangan atau pernikahan.
Komitmen kalian akan diperhadapkan dengan “situasi” yang baru yaitu dalam ikatan yang lebih serius. Jika begitu otomatis kalian sudah memiliki tujuan yang lebih berani dari sebelumnya. Kalau sudah bertahun-tahun tapi tak ada keseriusan? Yakin dia akan menjadi yang terakhir?.