Saat berpacaran, pastinya ada harapan-harapan yang kita miliki pada cowok pujaan hati. Sikapnya yang perhatian, ucapannya yang manis, atau kejutan-kejutan kecil yang membuatmu merasa sangat berharga dan dicintai.
Namun ada kalanya apa yang kamu harapkan justru bertolak belakang dengan kenyataan. Sering tanpa sadar, ia menunjukkan perangai yang sebenarnya membuat hatimu terasa cekit-cekit. Seperti beberapa sikap di bawah ini.
Tidak bisa memperbaiki motor yang rusak, atau mengatasi laptop yang tiba-tiba ngadat, bukan jadi pembenaran untuk mengatakan bahwa kamu tak bisa apa-apa. Meski kamu berusaha sabar, tak bisa dipungkiri, lontaran kalimat menyakitkan ‘kamu bisanya apa sih?’, tetap saja menusuk di hati.
Bercanda ada batasnya. Dan orang yang mengaku cinta, tak sepatutnya menyakiti dengan perkataan yang tidak pantas dan menurunkan harga dirinya.
Berpacaran memang tak lantas melarang untuk seru-seruan bareng teman. Tapi semua itu ada porsinya. Timpang sebelah, akan tidak bagus.
Ia sendiri yang berjanji mengajakmu jalan-jalan. Kamu pun sudah siap dari pagi supaya tidak telat dan saat ia datang bisa langsung berangkat, tapi ditunggu-tunggu tak muncul juga. Ternyata dia lupa dan justru sedang asyik main game dengan teman-temannya.
Duh, inilah yang namanya sakit tak berdarah!
Saat belum jadian, gencar sekali mengirim pesan. Giliran sudah pacaran, perhatian pun lama-lama pudar. Yang menyakitkan, ketika dengan orang lain malah sangat pedulian.
Setiap ditanya salahku apa, selalu menjawab gak ada. Tapi perubahan sikapnya bak siang dan malam.
Kamu sudah bercerita panjang lebar, dengan semangat berapi-api, tapi reaksinya cuma ‘oh gitu’. Kamu jadi bertanya-tanya sendiri, apa gunanya bertemu, kalau saat bicara tak dihiraukan. Dan apa gunanya punya pasangan jika tak ada rasa menghargai sama sekali.
Setiap orang memang punya aktivitasnya masing-masing. Berpasangan tak berarti harus mengekang, melarang melakukan ini-itu. Tapi gak ekstrem juga kali, gak ada kabar sampai berhari-hari. Punya pacar jadi berasa ada dan tiada.
Jika cowokmu menunjukkan sikap seperti di atas, jangan diam saja. Cobalah mengomunikasikan ketidaksukaan atau apa yang kamu rasakan dari sikapnya itu. Komunikasi yang lancar dan sikap terbuka sangatlah penting agar hubunganmu bisa terus berjalan.
Jika dia tak kunjung berubah juga, dan keberadaannya justru membuatmu lebih banyak merasa sakit hati daripada bahagia, ada baiknya kamu pertimbangkan kembali, apakah dia layak dipertahankan.