5 Kelucuan Ini akan Kamu Alami Jika Berjodoh dengan Sahabat

Hal ini yang terkadang membuat kita sedikit kurang paham. Pada waktu kita dan pasangan berada di rumah, kita seringkali suka tertawa sendiri saat memandang wajahnya. Ada rasa mengelitik yang muncul padahal hanya melihat wajahnya saja. Umumnya alasannya karena kita masih merasa tidak percaya  kalau ternyata jodoh terbaik yang Tuhan berikan adalah sabahat dekat kita. Rasa bahagia dan syukur menyelusup begitu dalam di hati kita.

Seringkali kita suka merasa bingung dengan sikap diri sendiri. Ketika pasangan (suami/istri) sama-sama berada di rumah malah justru sering bertengkar meskipun hanya pertengkaran ringan saja. Kita berpura-pura tidak butuh kehadiran sang pasangan. Namun ketika berjauhan atau tidak bertemu muka sehari saja, rasa kangennya luar biasa. Mau berinisiatif menelepon atau berkirim pesan terlebih dulu untuk bilang kangen, malah seringnya merasa gengsi. Sehingga ujung-ujungnya terpendamlah rasa kangen tersebut di dada.

Ketika mengingat zaman dulu pada saat masih berstatus sahabat tidak ada saat untuk beromantis-romantisan, tapi sekarang ketika sudah menjadi pasangan suami-istri tentunya kita akan membuat hal-hal romantis yang mengeratkan hubungan. Tapi terkadang malah suasananya menjadi canggung dan salah satu strategi untuk menutupi rasa canggung tersebut adalah dengan saling ledek antar satu sama lain.

Oleh karena sudah bersahabat semenjak lama maka tidak ada sesuatu apapun yang dirahasiakan atau ditutupi sebab sudah saling mengetahui keburukan dan kebiasaan masing-masing. Maka seringkali malah candaan-candaan muncul untuk “mempermalukan” pasangan dengan niat menggodanya.

Contoh candaannya misalnya saja, “wadaw bajumu kok gembel banget sih” atau “itu makeup super tebal gitu, mau pergi kondangan atau ngelenong?”. Walaupun secara sekilas contoh tersebut terdengar seperti cacian atau ejekan namun sejatinya tidak ada niat untuk menyakiti perasaan. Tapi memang kita sendiri harus melihat situasi dan kondisinya juga sebelum melontarkan kata-kata tersebut.

Seringkali sifat iseng atau jahil sering timbul, nah ketika begitu pasti tidak ada yang bersedia mengalah. Misalnya saat makan bersama, tidak ada yang mau berbagi. Yang seringkali terjadi adalah malah saling lomba mengambil porsi makanan terbanyak untuk dihabiskan sendiri. Tidak jarang makanannya disembunyikan supaya tidak direbut. Persis seperti anak-anak tapi justru hal tersebut membuat kita tertawa-tawa sendiri.