5 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Overthinker dalam Hubungan, Insecure?

Menjadi overthinking memang sangat tidak menyenangkan. Seakan hidup kamu akan selalu dipenuhi oleh kekhawatiran. Terlebih di dalam sebuah hubungan. Jika kamu kerap berpikir berlebihan, maka kamu akan sulit menikmati hubungan yang sedang dijalani.
Dan seringnya, apa yang kamu pikirkan itu bukannya baik malah bisa berdampak buruk bagi hubungan. Kamu memiliki perspektif yang rumit dan gak bisa berpikiran normal. Inilah lima kesalahan yang kerap dilakukan jika kamu keseringan overthinking!
1.Suka membangun kesimpulan sendiri

Membuat asumsi atau kesimpulan adalah keahlian orang yang selalu overthinking. Sebab, kamu akan sering membuat asumsi yang didasarkan pada perspektif diri sendiri dan malah seringnya menyebabkan kesalahpahaman.
Tanpa kamu mencari tahu dulu akan kebenaran sebuah realita, kamu cepat sekali menghakimi. Seperti saat pasangan kamu tidak memberi kabar dalam satu hari, kamu langsung berpikir bahwa ia selingkuh. Padahal bisa jadi ia hanya sangat sibuk hingga tak bisa menyempatkan diri memberi kabar.
2.Takut dengan prediksi akan masa depan

Masa depan adalah rahasia yang tidak ada satu orang pun yang tahu. Menjadi cemas dan resah akan seperti apa masa depan adalah sesuatu yang tidak ada gunanya. Apalagi memikirkan akan seperti apa hubungan kamu dan pasangan dalam beberapa tahun kedepan.
Intinya, jalani saja sebaik mungkin dengan pikiran yang positif dan terbuka. Jangan memberikan kesempatan pada masuknya doktrin negatif dari dalam diri sendiri. Masa depan akan tiba pada waktunya dan akan dihadapi ketika ia datang, jadi gak perlu takut dari sekarang.
3.Kesulitan dalam membuat keputusan besar

Mengambil keputusan besar adalah hal yang sangat menakutkan bagi orang yang suka kepikiran. Terutama untuk hal-hal yang menyangkut hubungan kamu dengan pasangan seperti misalnya apakah sudah saatnya mengenalkan pasangan pada orangtua,\ atau menikah dan sebagainya.
Bagimu, itu adalah hal besar yang sangat sulit diputuskan karena kamu takut salah. Padahal, tidak ada keputusan yang sempurna. Semua ada risikonya masing-masing, jadi tak mengapa jika nantinya ada kesalahan. Kamu akan belajar dari pengalaman tersebut dan bertumbuh karenanya.
4.Secara konstan membutuhkan validasi atau jaminan

Dikarenakan kamu cenderung suka gak yakin sama diri sendiri, inilah yang menyebabkan kamu butuh banyak validasi. Juga untuk mendapatkan banyak jaminan dari orang lain maupun pasangan. Sebab kamu takut salah mengambil langkah dan takut akan perubahan.
Inilah sebabnya kamu akan sering bertanya pada pasangan akan hal-hal yang sepele. Sesekali bertanya sih tidak ada masalah, tapi pasangan akan risi jika kamu selalu bertanya terus menerus. Oleh karenanya, komunikasikan secara terbuka bukannya menjustifikasi pasangan.
5.Keseringan memikirkan percakapan dengan pasangan

Bisa dikatakan ini adalah bakat namun kurang memiliki manfaat. Pasalnya, kamu bisa dengan mudah mengubah percakapan yang biasa aja menjadi rumit serta angat suka untuk menganalisis setiap kata atau tindakan yang dilakukan pasangan.
Ujung-ujungnya bisa memancing sebuah kesalahpahaman dan stres. Bahkan ini juga berlaku pada sebuah pujian. Ketika kamu dipuji cantik atau baik hati, kamu malah berpikiran lain. Kamu mulai meyakini bahwa selama ini kamu tidak cantik dan tidak cukup baik, padahal itu hanya sebuah pujian.
Kesalahan umum di atas harus segera disadari agar kamu bisa mengubah kecemasan tersebut menjadi ketenangan di dalam hubungan. Dengan begitu, kamu akan merasa beban berat dalam hubungan menjadi lebih ringan.