5 Kriteria Pacar Baru buat Pelampiasan Dendam ke Mantan, Gak Baik!

Karena tujuannya sesegera mungkin punya pacar lagi adalah buat pamer, maka kekayaan dan sikap royal menjadi kriteria penting. Bila pacar barunya gak lebih tajir dari mantan, dia cemas bakal diejek. Alhasil, ia biasanya lebih fokus pada pekerjaan, simbol kekayaan, serta kelas ekonomi keluarga pacar barunya.

Soal perasaannya sendiri malah dapat dikesampingkan. Asalkan pacar baru memenuhi kriteria kaya dan royal, dia tidak keberatan dan berharap cintanya akan tumbuh menyusul. Jika pacar baru cuma kaya tetapi gak royal padanya, sulit untuk dia memamerkan pencapaiannya punya kekasih berkantong tebal.

Sikap royal pacar baru bakal meningkatkan penampilannya. Dengan atau tanpa mantannya tahu siapa pacar barunya, perubahan penampilannya menjadi lebih berkelas diharapkan akan terasa sebagai pukulan telak. Dia membuktikan dirinya gak hidup sengsara selepas putus, bahkan kian makmur bersama pasangan yang sekarang.

Daya tarik fisik saja tidak menjamin tumbuhnya rasa cinta dalam diri seseorang. Akan tetapi, penampilan fisik yang memukau tentu menyedot perhatian orang-orang di sekitarnya. Maka dari itu, selain kekayaan materi dan sikap royal, ketampanan atau kecantikan paras pacar baru juga menjadi kriteria utama.

Sebenarnya, definisi cantik dan tampan sangat subjektif. Namun, orang yang sedang mendendam pada mantannya bisa menggunakan pendapat mayoritas orang tentang arti cantik atau tampan.

Misalnya, seseorang disebut cantik atau ganteng bila menyerupai aktris atau aktor. Mungkin juga sekadar berpostur lebih tinggi dan tegap daripada mantan, hidungnya lebih mancung, dan ciri lain yang disetujui kebanyakan orang di sekitarnya sebagai standar tampan atau cantik. Lantaran mengutamakan pesona paras dan postur, sifat-sifat pacar baru dapat dinomor duakan yang berujung bencana di kemudian hari.

Walaupun dahulu ia pemalu, keinginan untuk membuat mantannya kebakaran janggut mendorongnya lebih berani dalam mempertontonkan kemesraan dengan pacar baru. Tentu ia gak bisa melakukannya sendirian. Pacar barunya juga dituntut buat mampu memperlihatkan sisi romantisnya di depan banyak orang.

Dengan begitu, pamer kemesraan bisa dilakukan sesering mungkin. Baik di media sosial maupun dunia nyata, terpenting mantan melihatnya. Demi bikin mantan cemburu, tanpa sadar perilakunya bersama pacar baru malah terlampau norak.

Mantan pacarnya belum tentu berhasil terusik, tetapi nama baiknya sendiri justru dapat tercemar. Tak seperti hubungan lamanya yang dewasa serta memperhatikan norma-norma, kali ini ia terlihat bucin sekali dengan pacar barunya. Alih-alih mendoakan kelanggengan hubungan mereka, orang-orang malah meramalkan hubungan itu gak bertahan lama.

Hasrat yang besar buat bikin mantan sakit hati membuatnya berani berpacaran dengan orang terdekat mantan sekalipun. Contoh ekstremnya, ia mendekati sampai memikat sahabat bahkan saudara mantan. Pikirnya, lebih sering mereka berjumpa dengan mantannya akan lebih bagus.

Mantan pasti tidak merasa baik-baik saja mengetahui dirinya sekarang berpacaran dengan sahabatnya bahkan menjadi calon saudara iparnya. Dendamnya pada mantan bakal sempurna terlampiaskan apabila hubungan mantan dengan orang terdekatnya menjadi rusak. Sikap seperti ini tentu jahat sekali.

Dia gak mencintai orang terdekat mantan dengan tulus. Ia hanya berharap mantan terluka hebat menyaksikan kebersamaan mereka setiap saat. Pacar barunya yang sekaligus orang terdekat mantan pun sebetulnya cuma korban dari keegoisannya dalam memperturutkan rasa sakit hati.

Pernahkah kamu melihat orang yang baru putus buru-buru menikah dengan pacar barunya? Selain perkara jodoh yang telah digariskan, boleh jadi keputusan ini didorong oleh keinginan membalas dendam pada mantan pacarnya. Ia gak mau sebatas ganti pacar, melainkan juga mengubah status menjadi suami atau istri dari seseorang.

Kalau diibaratkan dengan perlombaan, ia merasa sukses mengalahkan mantannya dengan telak melalui pernikahan. Mantan pacarnya bahkan masih jomlo dan dia merasa telah melangkah jauh di depannya. Meski ia senang sekali dengan keberhasilannya menikah duluan, hal ini dapat menjadi petaka dalam kehidupannya.

Dia kurang selektif dalam mencari calon suami atau istri. Masa perkenalan mereka bahkan terbilang singkat dan ia hanya memedulikan keberanian pacar baru untuk segera menikah dengannya. Salah pilih pasangan hidup kerap terjadi akibat sikap gegabah seperti ini.

Usaha seseorang buat memanas-manasi mantannya kadang gagal total. Mantan kekasihnya ternyata sama sekali gak peduli lagi padanya. Seperti apa pun pacar barunya tidak membuatnya merasa cemburu atau menyesali perpisahan mereka dulu.

Ketimbang bersusah payah melampiaskan dendam pada mantan melalui pacar baru, mending fokus membahagiakan diri. Menjomlo dulu selepas putus hingga menemukan pasangan yang tepat justru sikap paling bijaksana. Jangan mempertaruhkan masa depan serta kebahagiaan diri dengan tergesa-gesa berpacaran lagi.