5 Pemikiran Harus Diubah walau Sudah Memiliki Pasangan, Penting!

Mungkin saat PDKT, kamu merasa ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan atau harapan dari diri pasangan. Kemudian, dalam dirimu berkata bahwa nanti setelah berhubungan, kamu akan mengubah pasangan supaya jadi versi yang kamu inginkan.

Nah, sebaiknya pikiran ini dibuang jauh-jauh. Karena hal ini sangat kecil peluangnya untuk terjadi. Saat sudah mendapatkan apa yang diinginkan, seseorang cenderung berani menunjukkan siapa dirinya dan mulai berkurang rasa penasarannya.

Maka dari itu, tak heran kamu malah merasa kurang bergairah lagi justru saat sudah jadian. Jadi, gimana mau berubah kalau seperti ini?

Ketika cinta sudah memasuki pikiran, maka efeknya dirimu akan menjadikan dia duniamu. Di mana hanya dari doi dan dengan doi, kebahagiaan itu bisa tercipta. Hal ini tidak sepenuhnya salah namun tidak dibenarkan juga.

Karena pada praktiknya, dirimu tetap harus mandiri termasuk urusan kebahagiaan. Karena kebahagiaan itu datangnya dari dalam diri sendiri bukan orang lain. Percuma saja jika pasangan dekat, namun dari dalam diri malah merasa kesepian.

Berarti ada yang salah dalam hubungan dan dirimu sendiri yang harus menciptakan bahagia versi dirimu. Karena kamu tidak tahu, sampai kapan pasangan akan menemani. 

Walau pasangan memberikan kebebasan terhadap dirimu, namun tetap saja dalam mewujudkan itu semua perlu dikomunikasikan. Berbeda saat kamu masih sendirian.

Apa yang jadi tanggung jawabmu, semua bisa diputuskan sendiri. Namun, jika sudah punya pasangan tetap harus didiskusikan kepada pasangan. 

Keberadaan pasangan tentunya harus kamu hargai sebagai partner yang senantiasa diperlukan. Jangan sampai menentukan semuanya sendiri dan malah membuat pasangan jadi merasa tidak dihargai. 

Cinta dan kesetiaan sering sekali diidentikkan oleh sebagian orang. Padahal, keduanya jelas memiliki perbedaan. Berapa banyak orang yang mencintai pasangannya, namun tidak bisa menjaga kesetiaannya? Itu semua karena kesetiaan lahir dari dalam diri dan tidak bisa dipaksakan walau oleh pasangannya sendiri.

Maka dari itu, jangan sekali-kali mempunyai pikiran bahwa doi harus setia. Tapi berusahalah supaya doi tetap bisa memilihmu sebagai pasangannya walau di luar sana banyak pilihan atau godaan yang datang.

Memang tidak ada manusia yang menginginkan perpisahan. Bahkan, orang yang akhirnya putus atau bercerai pun tidak memiliki bayangan berpisah di awal hubungan. Namun, kamu pun harus realistis dalam menjalani setiap hubungan. Karena aspek hidup itu tidak selalu cinta dan cinta. Ada karier, keluarga, dan sebagainya yang harus pasangan kejar.

Jadi hal ini membuat kadang pasangan tak selamanya bisa menemani. Di luar itu, dirimu juga tidak tahu kapan waktu Tuhan memanggil salah satu dari antara kalian. Jadi, tetap harus siap supaya jikalau terjadi kamu atau pasangan tidak terlalu terpuruk. 

Memiliki hubungan yang langgeng dan bahagia adalah impian semua orang. Maka dari itu, bagaimana pola pikir awal dalam menjalani hubungan itu sangat menentukan kebahagiaan kalian sebagai pasangan. Semangat, ya!