Tolak ukur bahagia dalam hubungan bukan hanya berdasarkan lama waktu yang kalian lalui, melainkan juga bagaimana kalian berbagi dan menikmati momen itu. Layaknya benda kasatmata, ada sisi kuantitas dan kualitas yang menjadi faktor kepuasan pemilik. Kalau hubungan kalian, sudah pada level bahagia yang mana?
Beberapa studi ungkap kebiasaan pasangan dengan hubungan paling bahagia. Maka dari itu, berikut kami bagikan rahasia meningkatkan level bahagia hubungan romansa. Intip di bawah ini, deh!
Dalam penelitian Rusbult dan rekan-rekannya pada tahun 2009 tentang fenomena Michelangelo, pasangan paling bahagia akan bantu mengeluarkan versi terbaik satu sama lain. Artinya, pasangan saling mendorong bertumbuh ke arah diri ideal.
Pada akhirnya nanti, kamu dan pasangan berada pada tingkat ingin memamerkan kesenangan dari segi hubungan maupun dari sisi personal. Dan tentu saja, ini baik buat kesejahteraan hubungan.
Yep, kalian memang butuh kesetiaan, penghargaan, ketulusan, atau kualitas lain demi kelanjutan hubungan ke depan. Namun ada kalanya, kamu dan pasangan perlu bersenang-senang dengan saling melempar canda tawa.
Nah tawa ini yang nantinya mengeluarkan hormon bahagia endorfin, yang mana menurut studi oleh Doris Bazzini dan rekan penelitian lain akan berpengaruh pada kepuasan hubungan. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa pasangan yang nostalgia sekaligus sering tertawa bersama menunjukkan kepuasan hubungan lebih tinggi.
Dilansir Psychology Today, peneliti Samantha Joel darj Canada's Western University menemukan hubungan paling kuat justru tercipta melalui jenis hubungan dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, kualitas hubungan melampaui sifat pasangan atau prediksi pola bahagia hubungan.
Studi yang dilakukan oleh kurang lebih 11 ribu pasangan ini melihat bahwa kalian mungkin bisa memprediksi bahagia melalui bagaimana pasangan merasakan situasi, pola kedekatan, atau keutuhan keluarga. Namun, menurut studi, prediksi ini lebih kecil daripada pola yang terjadi dalam hubungan seperti interaksi dan perasaan dari interaksi itu.
Penemuan lain merujuk pada bagaimana pasangan saling memberi ucapan terima kasih. Dipimpin oleh Allen Barton, studi dari University of Georgia menemukan bahwa apresiasi menguatkan pernikahan atau hubungan dengan komitmen.
Studi yang melibatkan survei terhadap 486 pasangan menikah itu menunjukkan pasangan yang mengekspresikan rasa syukur merupakan tanda hubungan yang konsisten dan berkualitas. "Bahkan ketika pasangan mengalami konflik atau masa sulit, apresiasi dalam hubungan dapat membantu menguatkan hubungan pernikahan", ungkap Barton.
Psikoterapis Douglas Labier, Ph.D., membocorkan rahasia pasangan paling bahagia, yang mana dengan ketersediaan mengesampingkan ego dan mengetahui kapan harus menempatkan kebutuhan pasangan di atas kepentingan pribadi. "Melepaskan kepentingan pribadi dalam hal ini jadi tanda hubungan yang berlangsung lama dan bahagia," terang Labier.
Emosi yang kalian rasakan datang silih berganti mewarnai setiap momen bersama. Namun, kamu dan pasangan selalu bisa menciptakan bahagia itu dari waktu ke waktu selama yang kalian mau.