Sebagai pasangan, seharusnya kalian memiliki kedekatan emosional. Adanya kedekatan emosional akan membuat kalian selalu merasa terhubung sekalipun harus berjauhan.
Nah, bagaimana bila hal sepenting itu gak ada di antara kalian? Akibat yang paling sering terjadi ialah kalian gak mampu saling memahami. Gak jarang sampai menimbulkan kesalahpahaman dan pertengkaran.
Ingin tahu kenapa ini dapat terjadi? Jangan lewatkan pembahasannya berikut ini dan lihat mana yang terjadi dalam hubungan kalian!
Dalam perjodohan, biasanya pasangan masih kurang mengenal. Pihak-pihak yang bersemangat menjodohkan pasti akan berkata kalian dapat lebih saling mengenal nanti setelah menikah.
Artinya, bisa dibilang hubungan kalian sebagai pasangan betul-betul dimulai dari nol. Kalian belum tahu apa-apa tentang satu sama lain. Jadi, terasa seperti hari pertama sekolah, kan?
Dia terasa asing bagimu, begitu pula kamu asing baginya. Butuh waktu lebih untuk kalian membangun kedekatan emosional. Itu pun hanya jika kalian menemukan kecocokan.
Apabila cinta hanya datang dari satu pihak, pasangannya pasti dalam posisi membangun jarak darinya. Meski secara fisik mau tidak mau kalian berdekatan, secara psikis ada dinding pemisah di antara kalian.
Nah, siapakah di antara kalian yang menjalani hubungan tersebut secara terpaksa? Ingat, kedekatan emosional tidaklah sama dengan kedekatan fisik.
Kamu dapat didekati secara fisik oleh siapa pun meski kamu dalam posisi diam, tidak berusaha untuk balik mendekatinya. Namun, untuk dapat dekat secara emosional, kamu harus membuka diri kepada pasanganmu.
Walaupun kedekatan fisik tidak sama dengan kedekatan emosional, jangan keliru memahaminya dengan berpikir kebersamaan kalian gak penting. Bagaimanapun, dengan lebih sering bersama, kalian akan makin mengenal.
Obrolan tatap muka kalian tentu berbeda dengan sekadar menelepon apalagi berkirim pesan. Terutama buat kalian yang belum lama kenal atau dijodohkan. Kalian harus lebih banyak bersama biar chemistry-nya dapat.
Pada saat masih berstatus gebetan, jaim wajar dilakukan demi diri terlihat sempurna dan semenarik mungkin. Namun, kalau sudah menjadi pasangan, kebiasaan jaim seharusnya makin dikurangi.
Kalau tidak, kalian pasti susah berbagi unek-unek atau masalah. Padahal, dengan berbagi hal-hal yang gak enak itulah kalian dapat membangun kedekatan emosional. Kalian jadi bisa saling memberikan dukungan.
Kalau yang ini, sih, bukan jaim, melainkan sama-sama egois dan gak peduli. Barangkali kalian cuma ingin didengarkan, tetapi tidak mau bergantian mendengarkan.
Akibatnya, setelah kamu menceritakan sesuatu, pasanganmu gak menanggapinya. Dia justru langsung ganti menceritakan diri sendiri atau bahkan memotong ceritamu dan mengalihkan topik. Sikapmu kepadanya juga sama saja.
Lalu, lama-kelamaan kalian sama-sama malas buat cerita. Ya, sudah, kalian jadi tambah diam-diaman, deh. Kedekatan emosional di antara kalian gak pernah terbangun.
Kedekatan emosional amatlah penting dalam suatu hubungan. Saat kalian LDR-an, kedekatan emosional inilah yang bakal membuat hubungan kalian tetap hangat dan kuat. Istilahnya, jauh di mata, tetapi selalu dekat di hati.
Sebaliknya, tiadanya kedekatan emosional dapat menjadi tanda bahaya dalam hubungan kalian, lho. Hubungan itu rawan retak! Makanya, bangun dan rawat selalu kedekatan emosional di antara kalian, ya!