Setelah melewati masa bulan madu, kamu dan pasangan akhirnya bisa tinggal serumah. Tentu hal ini butuh penyesuaian, karena pastinya tidak akan sama ketika kalian masih beda rumah saat pacaran dulu, atau saat tinggal di hotel ketika menghabiskan bulan madu bersama.
Supaya kamu tidak kaget, dan bisa mengantisipasi, di bawah ini ada beberapa sumber percekcokan yang biasa dialami para pengantin baru yang baru saja tinggal serumah. Apa saja itu?
Kamu tipe kalong yang biasa begadang sampai malam dan bangun siang. Sementara pasangan, tipe morning person, kalau jam 9 malam sudah mengantuk, dan bangun bisa tepat saat subuh.
Walau tampak sepele, hal ini perlu kamu komunikasikan dengan pasangan, mana jalan tengahnya. Supaya, semuanya bisa nyaman. Karena bisa jadi, pasangan merasa terganggu ketika sudah waktunya tidur, tapi kamu masih saja sibuk dengan aktivitasmu. Ingat, ya kalau sudah suami istri harus banyak kompromi!
Hal lain yang sering memicu pertengkaran suami istri, bahkan dapat memicu pertengkaran besar, akibat standar kebersihan antara dirimu dan pasangan berbeda. Kamu tipenya yang suka rumah rapi, semua diletakkan di tempatnya, sementara pasangan tipe berantakan, dan sering menaruh handuk di mana-mana.
Buat kamu tipe si rapi dan bersih, perlu banyak sabar dan lapang dada untuk menerima ‘kekurangan’ pasanganmu. Kamu harus pandai memilah lagi, mana aspek kebersihan yang memang prinsip, sehingga pasanganmu harus mau melakukan itu, dan mana yang sebenarnya bisa ditoleransi. Supaya, dia gak merasa seperti tinggal bersama sipir penjara.
Ini juga perlu dikomunikasikan dengan baik bersama pasangan. Terutama bila kamu dan pasangan punya kebiasaan makan yang berbeda. Kamu terbiasa sarapan dengan susu dan sereal saja sudah cukup, tapi pasanganmu tipe sarapan makan berat.
Atau, kamu sukanya makan yang pedas-pedas, sementara pasanganmu makan pedas gak kuat. Coba, kamu yang suka pedas, belajar menikmati makanan yang gak gitu pedas, sementara pasanganmu pun perlu juga membiasakan makan yang sedikit pedas. Siapa tahu, nanti selera kalian jadi bakal sama.
Sedari awal, kamu perlu sampaikan dengan terbuka bagaimana kalian menangani konflik, supaya tak terjadi salah paham nanti. Karena ada tipe orang, yang akan lebih senang menyelesaikan masalah saat itu juga. Tapi, ada pula yang butuh waktu sendiri dulu.
Jika pasanganmu tipe seperti ini, maka kamu pun perlu mengerti dan hargai privasinya, ketika dia menjadikan salah satu area rumah kalian berdua, jadi ‘gua’ tempatnya menenangkan diri.
Bisa jadi kamu tak pernah berpikir, bahwa masalah tamu pun bisa jadi sumber cekcok. Karena tak semua orang bisa nyaman ketika ada tamu yang bertandang ke rumah. Oleh sebab itu, kamu perlu buat kesepakatan pada pasangan mengenai tamu. Apakah harus menelepon dulu, dan bagaimana nantinya kalau ada tamu menginap. Intinya, kamu dan pasangan jadi gak merasa terganggu.
Ada banyak tantangan saat menikah, tak hanya berisi yang indah-indah saja. Saat kamu dan pasangan sudah tinggal seatap, kalian pun akan menemukan berbagai kebiasaan pasangan yang boleh jadi tak kamu ketahui sebelumnya. Supaya kehidupan rumah tanggamu bisa terus harmonis, selalu ingat untuk banyak-banyak kompromi dan saling pengertian.