5 Tanda Cintamu Hanya Sepihak, Bisa Menjadi Hubungan Toksik lho!

09 Feb 2022, 08:36 WIB

ilustrasi mencintai diri sendiri (unsplash.com/jacksondavid)

Menyukai seseorang merupakan sifat alamiah yang bisa dirasakan oleh manusia. Setiap orang bebas menyukai siapa saja, karena rasa itu tumbuh dari dalam diri tanpa bisa diprediksi. Namun, tak selamanya cinta yang hadir akan berbalas. Artinya, kamu mungkin menyukai orang yang tak memiliki rasa denganmu.

Walaupun terkadang kamu merasa perasaanmu padanya begitu kuat dan tulus. Itulah mengapa, kamu harus bisa mengendalikan diri dan mengenali tanda-tanda kalau dia tak menaruh rasa yang sama padamu. Jangan sampai perasaanmu akan berujung pada hubungan yang toksik. Yuk, kenali lima tanda kalau cintamu sebenarnya sedang bertepuk sebelah tangan!

1.Kamu selalu berinisiatif untuk memulai komunikasi

ilustrasi menggunakan handphone (unsplash.com/freestocks)

Dua orang yang saling mencintai pasti akan selalu menghabiskan waktu untuk bersama. Bahkan ketika sedang berjauhan, keduanya akan terus menjalin komunikasi. Namun, lihat jika hanya kamu yang mengusahakan komunikasi, maka itu bukanlah rasa saling cinta.

Kemungkinan dia terpaksa atau tidak enakan jika tak membalas chat atau panggilanmu. Bisa jadi dia tidak tertarik dan sebenarnya ingin menghindarimu. Namun, kamu mungkin tidak menyadari akan hal tersebut.

2.Kamu berusaha membangun keintiman dan romantisme

ilustrasi menikmati pemandangan bersama pasangan (unsplash.com/claybanks)

Saat kamu menyukai seseorang, berada di dekatnya saja sudah terasa menyenangkan. Terlebih lagi jika bisa menghabiskan waktu berdua bersamanya. Jika kamu terlalu berusaha keras untuk menyenangkan orang lain, sebuah hubungan tak akan berjalan baik.

Kamu akan terus berusaha membuatnya merasa nyaman meski sebenarnya tidak. Sering kali kamu akan membuat suasana romantis dan membangun keintiman. Akan tetapi, itu tak akan berarti apa pun jika dia hanya bersikap biasa saja.

3.Sebagian besar waktumu dihabiskan untuk meminta maaf

ilustrasi pasangan berpegangan tangan (unsplash.com/priscilladupreez)

Saking cintanya kamu terhadap seseorang terkadang bisa membuatmu kehilangan akal sehat. Kamu akan mulai membiasakan rasa sakit dan penolakan darinya. Di sisi lain, dia juga sering melakukan hal yang membuatmu merasa bersalah.

Kamu akan mulai merasa bersalah dan meminta maaf karena tidak bisa sesuai dengan ekspektasinya. Meminta maaf selalu dilakukan karena membuatnya tak nyaman. Bahkan semua hal yang kamu lakukan tak lepas dari kebutuhanmu untuk terus meminta maaf.

4.Usahamu tak pernah berbalas hal yang sama

ilustrasi bertengkar dengan pasangan (unsplash.com/ericjamesward)

Cinta adalah rasa saling antara kedua belah pihak. Segala usaha dan tindakan yang dilakukan harus bisa satu frekuensi. Tidak bisa hanya dilakukan oleh salah seorang saja. Jika hanya kamu yang melakukan usaha dalam sebuah hubungan, itu bukanlah cinta.

Kamu juga berhak mendapatkan keistimewaan dan kebahagiaan. Tak melulu hanya kamu yang berusaha untuk membuatnya merasa nyaman. Jadi, jangan terus-terusan menjadi people pleasure.

5.Kamu memaklumi semua perilakunya yang menyakitimu

ilustrasi pasangan (unsplash.com/spanic)

Waktumu akan dihabiskan untuk memaklumi semua tindakannya. Bahkan terkadang sudah jelas perilakunya sangat membuatmu merasa terpukul. Tetapi kamu akan terus memaklumi dan menganggap tak pernah terjadi sebelumnya.

Kamu hanya takut kehilangan dirinya dan menjadi jauh satu sama lain sehingga kamu akan menerima semua perkataan, perbuatan, hingga rasa sakit yang disebabkan olehnya. Jika kamu terluka, sebaiknya tinggalkan, karena cinta seharusnya tak melukai.

Mencintai sepihak memang akan sangat menyakitkan, terlebih jika kamu menaruh rasa yang terlalu dalam. Mulai sekarang, cobalah untuk mengendalikan perasaanmu. Komunikasikan dulu, apa yang dia rasakan tentangmu dan jika memang cintamu bertepuk sebelah tangan, ada baiknya jangan memaksakannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.