Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan
ilustrasi pasangan (pexels.com/Mike Jones)

Intinya sih...

  • Pasangan meremehkan pencapaian karirmu dengan alasan sepele.

  • Sering membandingkan karirmu dengan orang lain yang kurang berhasil.

  • Gak pernah tertarik mendengar cerita tentang pekerjaanmu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak, kamu merasa ada yang aneh dengan sikap pasanganmu setelah kamu dapat promosi atau pencapaian baru di kantor? Bukannya bangga dan mendukung, dia malah terlihat murung atau bahkan memberikan komentar yang kurang menyenangkan. Mungkin aja, pasanganmu secretly insecure dengan kesuksesanmu, lho.

Insecurity dalam hubungan, terutama yang berkaitan dengan karir, ternyata lebih umum dari yang kita kira. Banyak orang yang merasa terancam ketika pasangannya lebih sukses atau berkembang pesat dalam karir. Sayangnya, hal ini sering kali disembunyikan dan muncul dalam bentuk sikap yang bikin hubungan jadi gak nyaman. Yuk, kenali lima tanda yang menunjukkan pasanganmu mungkin secretly insecure dengan karirmu!

1. Selalu meremehkan pencapaian karirmu dengan alasan sepele

ilustrasi pasangan minum kopi (pexels.com/William Fortunato)

Setiap kali kamu cerita soal prestasi di kantor, pasanganmu selalu punya cara untuk meminimalkan pencapaianmu. Misalnya, ketika kamu dapat promosi, dia bilang, "Ah, itu mah gampang, bos kamu pasti lagi butuh orang aja." Atau saat kamu berhasil close deal besar, dia malah komentar, "Beruntung banget sih, client-nya lagi butuh banget itu."

Sikap seperti ini sebenarnya adalah cara dia melindungi ego-nya yang terluka. Daripada mengakui bahwa kamu memang hebat, dia lebih memilih mencari alasan eksternal untuk menjelaskan kesuksesanmu. Padahal, sebagai pasangan, dia harusnya jadi yang pertama memberikan apresiasi dan dukungan penuh atas kerja kerasmu.

2. Sering membandingkan karirmu dengan orang lain yang kurang berhasil

ilustrasi pasangan makan bersama (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Pasangan yang insecure biasanya suka membandingkan karirmu dengan orang lain, terutama yang posisinya lebih rendah atau kurang berhasil darimu. Dia mungkin sering bilang, "Temen kamu si A aja masih jadi staff biasa, kamu harusnya bersyukur," atau "Lihat tuh, tetangga sebelah masih nganggur, kamu udah beruntung banget."

Cara ini adalah bentuk defense mechanism untuk membuat pencapaianmu terlihat gak terlalu istimewa. Dengan membandingkanmu dengan orang yang kurang berhasil, dia berharap kamu gak terlalu bangga dengan diri sendiri. Padahal, seharusnya dia membandingkanmu dengan yang lebih sukses untuk memotivasi, bukan sebaliknya.

3. Gak pernah tertarik mendengar cerita tentang pekerjaanmu

ilustrasi pasangan tertawa (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dulu, mungkin dia antusias banget mendengar ceritamu tentang kantor, rekan kerja, atau proyek yang sedang dikerjakan. Tapi belakangan, dia terlihat bosan atau bahkan mengalihkan pembicaraan setiap kali kamu mulai cerita soal pekerjaan.

Sikap ini bisa jadi pertanda bahwa dia merasa gak nyaman dengan perkembangan karirmu. Mungkin dia merasa tertinggal atau takut kamu akan meninggalkannya karena sudah terlalu sukses. Ketidaktertarikannya pada cerita pekerjaanmu adalah cara dia menghindari kenyataan bahwa kamu terus berkembang sementara dia merasa stagnan.

4. Sering mengeluh tentang jam kerja atau komitmenmu terhadap karir

ilustrasi pasangan berjalan bersama (pexels.com/William Fortunato)

"Kamu sekarang kok sibuk banget sih, gak ada waktu buat aku lagi," atau "Kerja mulu, kapan mau quality time sama aku?" Kalimat-kalimat seperti ini mungkin sering keluar dari mulut pasanganmu, meskipun jam kerjamu sebenernya masih normal dan kamu tetap menyempatkan waktu bersamanya.

Keluhan berlebihan tentang komitmenmu terhadap karir ini sebenarnya adalah bentuk sabotase halus. Dia berharap dengan membuat kamu merasa bersalah, kamu akan mengurangi fokus pada pekerjaan dan lebih memperhatikan dia. Padahal, pasangan yang supportive akan memahami bahwa karir yang baik butuh dedikasi dan komitmen.

5. Mencoba mengontrol keputusan karirmu dengan dalih "khawatir"

ilustrasi pasangan bersama anjing (pexels.com/Kaboompics)

Ketika ada kesempatan untuk pindah ke perusahaan yang lebih besar atau mengambil posisi yang lebih challenging, pasanganmu selalu punya alasan untuk menentangnya. Dia bilang dia khawatir kamu akan stress, terlalu capek, atau malah akan berubah karena lingkungan kerja yang baru.

Sebenarnya, di balik kekhawatirannya itu, ada ketakutan bahwa kamu akan semakin sukses dan meninggalkannya. Dia takut kalau kamu naik level, kamu akan merasa dia gak se-level denganmu lagi. Jadi, dengan dalih "melindungi" kamu, dia sebenarnya sedang berusaha menahan laju karirmu supaya tetap berada di zona yang membuatnya nyaman.

Kalau kamu mengenali beberapa tanda di atas pada pasanganmu, jangan langsung marah atau menyerah. Insecurity ini bisa diatasi dengan komunikasi yang baik dan pengertian dari kedua belah pihak. Coba ajak dia ngobrol secara terbuka tentang perasaannya dan berikan dukungan untuk mengembangkan karirnya juga. Ingat, hubungan yang sehat adalah ketika kalian bisa tumbuh bersama dan saling mendukung pencapaian masing-masing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team