5 Tipe MBTI yang Paling Peka terhadap Perasaan Pasangan, Ada INFJ!

- INFJ memiliki kemampuan empati luar biasa kuat.
- ENFJ sangat perhatian dan supportive dalam hubungan.
- ISFJ punya memori yang luar biasa tentang detail-detail kecil mengenai pasangan.
Pernah gak sih, kamu merasa beruntung punya pasangan yang selalu tahu kapan kamu sedang sedih atau butuh dukungan tanpa harus bilang? Kepekaan terhadap perasaan pasangan memang jadi salah satu kunci hubungan yang harmonis dan langgeng. Kemampuan untuk mendeteksi perubahan mood, memahami keinginan tanpa diucapkan, dan memberikan respons yang tepat saat pasangan sedang down bisa jadi kekuatan super yang gak semua orang miliki.
Menariknya, kepekaan emosional ini ternyata bisa diprediksi dari tipe kepribadian MBTI seseorang. Beberapa tipe MBTI memang dianugerahi kemampuan alamiah untuk membaca perasaan dan kondisi emosional orang lain, terutama pasangan mereka. Mereka punya radar emosional yang super sensitif, sehingga bisa menangkap sinyal-sinyal halus yang mungkin gak disadari oleh tipe kepribadian lain.
Penasaran apakah kamu atau pasanganmu termasuk dalam tipe yang peka banget terhadap perasaan? Yuk, simak lima tipe MBTI yang paling jago membaca dan merespons emosi pasangan!
1. INFJ

INFJ dijuluki "The Advocate" bukan tanpa alasan. Mereka memiliki kemampuan empati yang luar biasa kuat, seolah bisa masuk ke dalam perasaan pasangan dan merasakannya sendiri. Tipe kepribadian ini punya fungsi kognitif Introverted Intuition (Ni) yang dikombinasikan dengan Extraverted Feeling (Fe), membuatnya super jago dalam membaca perasaan orang lain, terutama orang-orang terdekat mereka.
Saat pasangan INFJ sedang bad mood atau ada masalah, mereka bisa langsung tahu meskipun pasangan gak bilang apa-apa. Bahkan seringkali, INFJ sudah bisa mendeteksi perubahan mood pasangan dari cara mereka mengetik pesan, nada suara di telepon, atau gestur tubuh yang gak disadari. Yang bikin INFJ spesial adalah kemampuan mereka memberikan respons yang tepat sasaran. Mereka tahu kapan harus memeluk pasangan dalam diam, kapan harus memotivasi dengan kata-kata bijak, atau kapan sekadar mengalihkan perhatian dengan aktivitas menyenangkan.
2. ENFJ

ENFJ atau "The Protagonist" adalah salah satu tipe MBTI paling perhatian dan supportive dalam hubungan. Dengan fungsi utama Extraverted Feeling (Fe), mereka seperti punya scanner emosi bawaan yang selalu aktif, terutama saat bersama pasangan. ENFJ bisa menangkap perubahan ekspresi, intonasi bicara, atau bahkan kejanggalan kecil dalam rutinitas pasangan yang mungkin luput dari perhatian orang lain.
Yang bikin ENFJ jadi pasangan super pengertian adalah mereka gak cuma peka, tapi juga proaktif dalam merespons kebutuhan emosional pasangan. Kalau mereka merasa pasangannya sedang down, ENFJ langsung mengambil tindakan untuk memperbaiki mood entah dengan mengajak jalan-jalan, membelikan makanan favorit, atau sekadar duduk dan mendengarkan keluh kesah tanpa menghakimi. Mereka selalu mendahulukan perasaan pasangan dan sering mengorbankan kenyamanan sendiri demi memastikan orang yang mereka cintai bahagia.
3. ISFJ

ISFJ dikenal sebagai "The Defender" dan memang pantas menyandang gelar itu dalam hubungan asmara. Tipe kepribadian ini punya memori yang luar biasa tentang detail-detail kecil mengenai pasangan, dari makanan favorit, warna kesukaan, hingga cerita masa kecil yang pernah dibagikan dalam obrolan santai. Kombinasi Introverted Sensing (Si) dan Extraverted Feeling (Fe) membuat mereka jago mengamati dan mengingat pola perilaku pasangan, sehingga bisa langsung tahu jika ada yang gak beres.
Kepekaan ISFJ sering terlihat dari tindakan-tindakan kecil tapi bermakna. Mereka bisa tahu pasangan sedang stres hanya dari cara dia meminum kopi di pagi hari, atau mendeteksi mood yang kurang baik dari perubahan kebiasaan tidur. Yang bikin ISFJ spesial adalah mereka gak hanya peka, tapi juga sangat praktis dalam menunjukkan perhatian. Kalau pasangan sedang lelah setelah kerja lembur, ISFJ mungkin sudah menyiapkan air hangat untuk mandi, masakan favorit, dan suasana rumah yang nyaman tanpa perlu diminta.
4. INFP

INFP atau "The Mediator" adalah tipe yang punya kemampuan unik untuk memahami kedalaman emosi pasangan. Berkat fungsi utama Introverted Feeling (Fi) yang sangat kuat, mereka bisa merasakan spektrum emosi yang luas dan kompleks, membuatnya mudah berempati dengan apa yang dirasakan pasangan. INFP tidak hanya memahami emosi di permukaan, tapi juga apa yang tersembunyi di baliknya.
Kepekaan INFP terlihat dari cara mereka mendengarkan pasangan dengan penuh perhatian. Mereka gak cuma mendengar kata-kata yang terucap, tapi juga menangkap makna tersembunyi dan emosi yang gak terkatakan. Saat pasangan curhat, INFP bisa mengidentifikasi akar masalah yang bahkan mungkin belum disadari oleh pasangan sendiri. Mereka juga sangat menghargai ruang pribadi dan tahu kapan pasangan butuh waktu sendiri untuk memproses perasaan. Saat memberikan dukungan, INFP cenderung mendalam dan penuh pengertian, membuat pasangan merasa benar-benar dipahami.
5. ESFJ

ESFJ atau "The Consul" adalah tipe MBTI yang sangat fokus pada keharmonisan hubungan dan kesejahteraan pasangan. Dengan fungsi dominan Extraverted Feeling (Fe), mereka punya radar sosial yang super sensitif dan bisa langsung menangkap perubahan mood atau dinamika emosional dalam hubungan. ESFJ selalu aware terhadap kebutuhan pasangan dan sering kali sudah tahu apa yang diinginkan pasangan sebelum diminta.
Kepekaan ESFJ terlihat dari konsistensi mereka dalam menunjukkan cinta dan perhatian sehari-hari. Mereka hafal betul love language pasangan dan secara konsisten memenuhinya, entah itu quality time, physical touch, atau acts of service. Yang paling mengesankan, ESFJ punya kemampuan untuk menciptakan momen-momen spesial yang bikin pasangan merasa dicintai dan dihargai.
Memiliki pasangan dengan tipe MBTI yang peka terhadap perasaan memang bisa jadi berkah tersendiri dalam hubungan. Mereka bisa jadi penopang emosional yang selalu ada saat dibutuhkan, dan tahu persis cara menenangkan atau menghibur kita tanpa harus diminta. Namun, gak peduli apa tipe MBTI-mu atau pasanganmu, kepekaan terhadap perasaan tetap bisa dilatih dan dikembangkan seiring waktu.