Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Tak Mudah Jatuh Hati sama Orang Lain setelah Punya Pasangan

ilustrasi pasangan yang sudah menikah (pexels.com/Danielle Reese)

Komitmen orang yang sudah terikat dalam pernikahan akan terus diuji. Tepat sekali, ketika kamu sudah memiliki pasangan bukan berarti bebas dari godaan. Tak jarang, godaan itu berupa keinginan untuk memiliki orang lain meski dia sendiri sudah terikat. Itu sebabnya, kita perlu menjaga diri dan berhati-hati dengan lintasan nafsu sendiri. 

Bukan tidak mungkin kita bisa jatuh hati pada orang lain di saat sudah memiliki pasangan. Peluang itu akan selalu ada, terutama jika kita sering berinteraksi dengan orang-orang di lingkaran pekerjaan atau komunitas tertentu. Apalagi jika kita punya masalah yang belum diselesaikan secara tuntas dengan pasangan. Itu memperbesar kesempatan untuk bermain hati. 

Nah, apa saja tips agar kita tak mudah jatuh hati pada orang lain di saat sudah memiliki pasangan? Simak dalam artikel berikut ini, yuk!

1. Menjaga kontak mata saat bicara

ilustrasi menjaga kontak mata (pexels.com/Gustavo Fring)

Mata adalah jendela hati. Berani bermain hati kebanyakan disebabkan oleh pandangan mata yang tidak dijaga. Pandangan mata tak bisa berbohong. Ia akan menunjukkan kejujuran jika sedang kagum, tertarik, membenci, atau mencintai seseorang. 

Maka, jagalah pandangan mata kita saat bicara dengan orang lain, terlebih lawan jenis. Meskipun dia sudah seperti saudara atau teman karib, bukan tidak mungkin perasaan itu berubah menjadi hal tak diinginkan seiring waktu. Kamu bisa memandang hal lain di bagian wajahnya saat bicara agar tetap menunjukkan respek, seperti jidat, rambut, atau pipi. 

2. Meneguhkan hati bahwa pasanganlah sosok terbaik

ilustrasi pasangan sebagai sosok terbaik (pexels.com/Bethany Ferr)

Pasangan pasti memiliki kekurangan yang sering membuat kita kurang berkenan. Mulai dari karakternya yang sulit diterima atau ada kebiasaannya yang sulit diubah. Jika kamu hanya fokus pada kelemahannya, pasangan akan selau terlihat minus. 

Jika diperhatikan lebih cermat, kelebihan yang dimiliki pasangan bisa jadi lebih banyak ketimbang kekurangannya. Sikapnya yang menerimamu apa adanya tanpa mempermasalahkan sisi-sisi lemahmu pun perlu dihargai. Maka, teguhkanlah dalam hati bahwa pasanganmu adalah sosok terbaik, seperti apa pun dirinya. 

3. Bercanda seperlunya dan tidak melibatkan perasaan

ilustrasi bercanda seperlunya saat bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Candaan bersama teman kerja adalah salah satu faktor yang membuat aktivitas bekerja jadi lebih nyaman. Kamu bisa bekerja dengan rileks, tidak terlalu tertekan dan memiliki rekan tim yang siap mendukung. Namun, kamu harus bisa membatasi diri dalam bercanda apalagi jika sudah memiliki pasangan. 

Hindarilah candaan yang berusaha menjodoh-jodohkan antarteman atau menyentuh sisi perasaan. Masih banyak ide lain yang bisa dijadikan sebagai bahan candaan. Saat menghindari hal seperti itu, kamu sudah berupaya menyelamatkan kepercayaan dari pasangan. 

4. Berusaha profesional saat berinteraksi dengan lawan jenis

ilustrasi profesional saat di tempat kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ketimbang bercanda, akan lebih bagus jika kamu menonjolkan sisi profesionalitas lebih sering. Saat keseriusan terpancar dari dirimu, orang lain pun akan segan untuk bercanda terlalu banyak. Kamu akan dikenal sebagai pribadi serius ketimbang main-main. 

Meski bercanda itu tetap dibutuhkan untuk suasana yang lebih rileks, jangan lupa untuk kembali ke titik serius. Bagaimana pun, aktivitas bekerja tetap mengutamakan nilai-nilai profesional. 

5. Tidak membicarakan topik personal atau privasi kepada lawan jenis

ilustrasi mengobrol dengan teman kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Topik privasi atau personal sebaiknya dihindari saat kamu mengobrol dengan rekan kerja, terlebih rekan dari lawan jenis. Apakah topik semacam itu harus betul-betul dihindari? Sebetulnya, kamu boleh saja membicarakan hal-hal bersifat privasi, tapi tidak boleh berlebihan. 

Berlebihan dalam membicarakan hal personal bisa membuatmu terlena. Tanpa sadar, kamu terlalu banyak mengungkapkan rahasia rumah tanggamu pada orang yang tidak tepat. Tidak hanya itu, lawan bicaramu akan mengira kamu sedang curhat perihal kehidupan pribadi. 

Jadikanlah pasanganmu sebagai sosok terbaik dan tak tergantikan baik sebelum menikah maupun sesudah menikah. Jika kekurangannya begitu banyak terungkap setelah menikah, justru itu normal. Sudah menjadi tugasmu untuk mengajaknya introspeksi agar lebih baik ketimbang sebelumnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us