5 Usaha Licik Teman yang Ingin Membuat Hidupmu Hancur Berantakan

Setiap orang pasti punya mimpi dan sebagai seorang sahabat, tentu dia akan selalu mendukungmu dari belakang. Selama cita-citamu itu positif, gak ada alasan baginya untuk tidak memberikan support apalagi menentangnya. Anehnya, temanmu ini justru menunjukkan sikap yang bertolak belakang. Alih-alih mendorongmu meraih mimpi, dia malah ngotot mengatakan apa yang kamu cita-citakan itu cuma sia-sia. 

Bahkan gak ragu mengukur kapasitasmu dan meyakinkan dirimu bahwa kamu gak bakal bisa mewujudkan cita-cita tersebut. Pantas saja, tiap kali berada di dekatnya kamu menjadi rendah diri dan meragukan kemampuanmu sendiri. Padahal, asal mau berusaha kamu pasti berhasil. 

Kamu sadar bahwa masa remaja kalian sudah lama lewat. Sekarang saatnya untuk membenahi diri dan menata masa depan. Jadi wajar, jika belakangan kamu mulai mengurangi kegiatan yang tidak perlu seperti main bareng teman setiap hari. Sayangnya, temanmu ini gak ingin kamu jadi dewasa sendirian. Dia tidak rela kamu lebih banyak meluangkan waktu untuk merintis usaha ketimbang pergi hangout dengannya. 

Memang, ada kemungkinan sikapnya ini disebabkan karena perasaan takut kehilanganmu. Tapi seharusnya sahabat yang baik tidak akan menghalangi temannya melakukan hal yang baik bagi masa depannya, dong. Kamu tetap mau bersenang-senang dengannya, kok. Hanya saja tidak bisa setiap hari juga layaknya sewaktu kalian masih ABG dulu. 

Tidak hanya mendesakmu untuk ikut bersenang-senang hampir setiap hari bersamanya, dia juga mulai berani menentang keputusanmu. Padahal bila dipikir, apa yang kamu kerjakan sama sekali tidak merugikan dirinya, lho. Kamu hanya bersikap sebagai manusia dewasa yang ingin menata masa depannya dengan sebaik-baiknya. 

Namun tiap kali mengetahui kamu punya kegiatan baru yang positif, dia langsung kebakaran jenggot. Seolah-olah kegiatanmu ini membuatnya terganggu. Apalagi sebabnya, selain karena dia gak ikhlas kamu menunjukkan kemajuan dan punya banyak ilmu untuk dibanggakan. Ya, padahal kamu juga gak pernah bermaksud sombong sama sekali, lho. 

Usaha yang satu ini boleh dibilang ekstrem, sih. Bagaimana tidak, masa iya seorang teman tega menggeretmu masuk "jurang" demi membuatmu terjerumus ke hal-hal negatif? Seakan-akan melihat penderitaanmu membuatnya sangat bahagia. Hati-hati, ya kalau sampai ini kejadian betul padamu, kamu harus bisa menolak dengan tegas. 

Tentu saja kamu bisa menilai sendiri, dong mana teman yang punya niat buruk dan mana yang benar-benar tulus ingin mendukungmu. Jangan sampai kamu mudah dijebak dan pada akhirnya menyesal sendiri. 

Sudah saling kenal sejak lama membuatmu gak ragu lagi untuk menceritakan segala masalah kepadanya. Tentunya, dengan berbagi cerita kamu berharap bisa mendapat pencerahan dari sudut pandangnya. Akan tetapi, bukannya membantumu mencari solusi, dia justru sengaja menggiringmu untuk memilih jalan pintas. 

Di mana solusi praktis tersebut akan membawa dampak buruk bagi kehidupanmu. Misalnya, nih kamu curhat ke dia sedang ada masalah dengan orangtua. Eh, dia malah menyarankanmu untuk kabur dari rumah. Masa iya, teman yang baik tega memberikan masukan konyol seperti itu? 

Saling mendukung dalam kebaikan adalah lumrahnya seorang kawan. Tetapi jika yang terjadi justru sebaliknya, kamu gak boleh tinggal diam. Harus bisa bersikap tegas dan berani berkata tidak. Seumpama hubungan pertemanan kalian semakin toxic, ya jangan ragu untuk menghindar. Jangan takut dibilang seperti kacang lupa kulitnya, hidup dan masa depanmu jauh lebih penting, ketimbang mempertahankan persahabatan yang "sakit" seperti ini.