6 Bentuk Circle Pertemanan yang Sudah Mulai Jarang Ditemukan

Manusia memang diciptakan sebagai makhluk sosial. Sekuat dan mandiri apa pun, kita selalu butuh interaksi dengan orang lain. Jika membahas tentang hal ini, pasti tidak bisa dipisahkan dari circle pertemanan. Kita harus mampu membawa diri dengan tepat di lingkungan pergaulan sosial.
Tapi yang terjadi, tidak semua circle pertemanan menyajikan lingkungan mendukung. Beberapa di antaranya justru didominasi oleh sikap dan karakter toksik. Tidak heran jika kita kerap merasa kecewa dengan lingkungan sekitar. Kurang lebih, terdapat enam bentuk circle pertemanan yang sudah mulai jarang ditemukan.
1. Circle pertemanan yang menghargai perbedaan
Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa dipisahkan dari lingkup pertemanan. Baik dalam skala besar maupun kecil. Bisa dibilang, pertemanan memiliki pengaruh besar terhadap terhadap sikap maupun pola pikir. Sudah sentuh kita harus mampu memilih lingkup pertemanan yang tepat.
Tapi pada faktanya, ada beberapa lingkup pertemanan yang jarang ditemukan di era sekarang. Salah satu diantaranya circle pertemanan yang menghargai perbedaan. Sebaliknya, antar orang justru menganggap perbedaan sebagai pusat permasalahan. Bahkan cenderung mengucilkan satu sama lain.
2. Circle pertemanan yang mampu menjadi support system
Selama ini, apakah kamu sudah memperoleh circle pertemanan yang tepat? Perlu diketahui, lingkup pertemanan bukan sekadar berhura-hura. Tapi harus mampu menjelma menjadi support system nyata bagi orang-orang di dalamnya.
Namun demikian, di era sekarang lingkup pertemanan yang mampu menjadi support system sudah jarang ditemukan. Tanpa sadar, antar individu sudah didominasi oleh ambisi toksik. Demi terlihat baik, tidak jarang mereka saling menjatuhkan antar sesama.
3. Circle pertemanan orang-orang inspiratif
Lingkup pertemanan memiliki peran berarti dalam kehidupan. Serat tidak langsung ini mempengaruhi pembentukan karakter dan tingkah laku. Sudah tentu kita harus memilih lingkup pertemanan yang mampu membawa dampak positif.
Tapi pada faktanya, lingkup pertemanan yang baik sangat susah ditemukan di era sekarang. Terutama lingkup pertemanan yang diisi oleh orang-orang inspiratif. Justru sebaliknya, mayoritas dipenuhi orang dengan sudut pandang tertutup dan gemar menjatuhkan.
4. Circle pertemanan yang memiliki solidaritas tinggi
Memilih lingkup pertemanan tidak bisa sembarangan. Kita harus selektif mempertimbangkan berbagai aspek. Karena ini akan mempengaruhi banyak hal dalam hidup. Mulai dari pola pikir, karakter dan tingkah laku, sampai keputusan yang diambil.
Ternyata, beberapa bentuk circle pertemanan sudah jarang ditemukan di era sekarang. Terutama lingkup pertemanan yang mengedepankan solidaritas. Berbagai sikap saling menjatuhkan dianggap sebagai fenomena yang wajar.
5. Circle pertemanan yang menjunjung tinggi tata krama
Di manapun kita berada, tata krama tidak boleh terlupakan. Terutama saat berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Meskipun itu mencakup lingkup pertemanan dengan orang-orang terdekat. Tapi yang terjadi di era sekarang, beberapa lingkup pertemanan justru susah ditemukan.
Sebaliknya, dalam lingkup pertemanan tidak ada lagi tata krama yang dijadikan sebagai patokan. Orang-orang di dalamnya bebas bertindak hanya untuk memenuhi kesenangan pribadi. Baik dari segi ucapan maupun tingkah laku, tanpa sadar kerap menyakiti orang lain.
6. Circle pertemanan yang tulus dan tahu terima kasih
Ketulusan hati dan sikap tahu terima kasih merupakan kunci utama bergaul di lingkungan sosial. Saat dua poin ini sudah diterapkan dengan baik, tentu memudahkan kita bergaul dengan sesama. Meskipun begitu, kita tidak selalu memperoleh lingkup pertemanan Sesuai yang diharapkan.
Terutama lingkup pertemanan yang tulus dan tahu terima kasih. Sebaliknya, kita justru terjebak di tengah lingkungan yang hobi menuduh dan mengkambing hitamkan. Orang-orang di dalamnya hanya ingin mencari keamanan untuk diri sendiri. Bahkan tanpa ragu mengorbankan orang lain.
Lingkup pertemanan membawa pengaruh besar terhadap pembentukan karakter dan pola pikir. Tapi di era sekarang, lingkup pertemanan yang benar-benar inspiratif justru susah ditemukan. Sebaliknya, di lingkungan sosial didominasi oleh manusia dengan karakter toksik dan gemar menjatuhkan. Setidaknya ini menjadi peringatan agar kita lebih berhati-hati dalam menyikapi lingkup pertemanan.