Biar Gak Salah Paham, Ini 6 Etika Menghubungi Pacar Saat LDR

Pesan positif bisa berarti ungkapan rasa sayang. Tidak mesti "I love you", bisa juga "Aku merindukanmu", "can't wait to see you", "see you soon", "selamat bekerja", dan sebagainya. Buktikan kalau kamu selalu mendukungnya dari posisi terbawah sampai tinggi. Apresiasi semua usahanya untuk menghubungimu dan juga kerja kerasnya di kantor.

Jika perlu, tambahkan pula emoticon untuk mendukung perasaanmu. Bahkan, sudah ada gambar bergerak berformat GIF yang lebih jelas menggambarkan isi hatimu. Kenapa tidak dipakai selama positif?

Menghubungi, baik secara tertulis maupun suara (telepon dan videocall), ingatlah saat yang tepat. Kalau memang mendesak, kirim pesan teks dahulu agar tahu kesediaannya. Jika ia tak segera membalas, bisa dipastikan ia sibuk. Begitu juga ketika pasangan ingin menghubungi, beritahu segera kalau kamu sibuk. Dengan begitu, ia tidak akan membuang waktunya untuk sekedar menunggu-nunggu.

Ada dua penyebab pacar tidak segera membalas telepon atau pesan kita. Pertama, dia memang sedang sangat sibuk. Kedua, ia perlu waktu untuk menjawab pertanyaan yang perlu detail atau mengecek data. Jangan berprasangka jelek dan tetap positive thinking, ya!

Jujur itu bisa berarti kalau kondisimu sedang tidak baik, jangan menutupi diri agar ia tidak gelisah padamu. Ia juga bisa berarti soal perasaanmu padanya. Kalimat yang jujur nan tulus bakalan lebih dihargai ketimbang gombalan yang bikin berbunga-bunga. Ini justru membuatnya sedikit muak dan sulit mengetahui maksud serta betapa jujurnya dirimu.

Apakah kamu tidak bosan ditanyai "Sedang apa?", "Sudah makan belum?", dan semacamnya? Pasti membosankan. Setiap saat ditanya sedang apa dan dengan siapa, juga serasa sedang diinterogasi di depan hakim. Cobalah ceritakan pengalamanmu yang lucu atau kisah sehari-hari yang membuatnya tersenyum.

Kalau kamu dan dirinya lebih nyaman menggunakan pesan tertulis, jangan berburuk sangka saat menemui hal yang janggal. Menulis pesan singkat bisa menimbulkan banyak kesalahan (typo) yang menyakiti perasaan. Belum lagi, kamu tidak tahu bagaimana nada dari kata-kata yang dia sampaikan.

Lebih baik, konfirmasi lagi maksud kata-katanya seperti apa. Atau balas dengan sesuatu yang menyejukkan. Pahami pula kondisinya sedang apa saat membalas. Kalau ia sedang terburu-buru, mungkin saja jawabannya padamu lebih singkat-singkat.

Ingat! Mau email, Whatsapp, telepon, videocall, blog, atau media sosial, tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan pertemuan. Kamu dan pasangan harus menentukan kapan harus bertemu. Dengan begitu, hubungan kalian punya tujuan. Kalian tahu mengapa harus bertahan dan apa yang menyemangati kalian selama ini.

Itu dia etika menghubungi pacar saat LDR. Yang pasti, jangan lupakan nomor paling terakhir ya! Kalau sudah punya itu, hubungan kalian pasti setingkat lebih berwarna lagi!