6 Inspirasi Cinta Randy Pangalila & Chelsea, Bisa Ditiru Pejuang LDR!

Layaknya mimpi yang jadi bunga tidur, peluk dan cium adalah bunga cinta. Dari dua tindakan tersebut, seseorang bisa menunjukkan rasa cintanya pada kekasih. Namun melakukan keduanya di depan umum dengan kadar berlebihan, bisa menjadi hal yang mengganggu dan tidak nyaman lho!

Randy menyadari posisinya sebagai figur publik yang bisa saja ditiru siapa pun. Di satu sisi, ia juga adalah pribadi yang perlu privasi. Dibandingkan membagi hal yang terlalu pribadi, lebih baik detail kehidupan asmaranya disimpan sendiri. Sebaliknya, yang dibagi adalah hal-hal yang bersifat prestasi dan bisa menginspirasi.

Jika selama ini pacaran beda kota saja sudah susah, bagaimana dengan beda negara? Tentu tidak terbayangkan betapa rumitnya! Selain perbedaan waktu yang cukup jauh, biaya untuk bertemu juga bisa membengkak. Namun, hal ini seharusnya tidak jadi masalah. Teknologi semakin canggih dan membabat batas jarak.

Videocall adalah sahabat akrab Randy. Sebanyak dua kali per hari, menghubungi Chelsea wajib dilakoni. Dengan begitu, rindu bisa diobati. Jangan mengeluh soal biaya data yang tinggi, ya! Kalau sudah cinta dan serius, pasti akan banyak yang kamu korbankan.

Tak dapat dimungkiri, fase keseriusan dan tingkat komitmen seseorang dalam menjalin hubungan bisa dilihat dari pengorbanan yang dilakukan. Meski sudah ada video call untuk komunikasi sehari-hari, memang belum ada yang bisa menggantikan betapa berkualitasnya pertemuan langsung. Kita bisa bebas bicara tanpa gangguan sinyal. Mimik dan gestur kekasih juga terlihat jelas. Kita tahu apakah dia sedang sedih, ceria, atau sakit.

Randy tahu pasti betapa lamanya perjalanan ke Kanada. Bahkan, perlu waktu lebih dari sehari untuk mencapainya. Belum dengan biaya yang perlu digelontorkan demi tiket. Masih ada juga waktu yang perlu ditata dari deretan tugas kerja. Tapi inilah yang namanya keseriusan! Randy & Chelsea tetap saling mengunjungi demi tercapainya satu visi yang sama: menikah.

Di luar sana, banyak pasangan yang mundur teratur karena alasan beda negara atau beda budaya. Penyebabnya macam-macam. Mulai dari merasa tidak cukup mental, tidak bisa mengimbangi satu sama lain, tidak terbiasa dengan kebiasaan pasangan, dan sebagainya. Tapi Randy mampu bertahan hingga kini.

Kunjungannya ke Kanada tidak ia sia-siakan begitu saja. Inilah kesempatannya untuk mengenal orangtua kekasihnya lebih dalam. Dengan mengenal satu sama lain, kesenjangan budaya bisa dipahami lebih bijak dan diminimalisir sebelum jadi konflik. Ujungnya, orangtua masing-masing juga lebih nyaman dan mudah memberi restu.

Pejuang LDR yang tidak bisa bertemu setiap hari, sudah seharusnya mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas pertemuan. Meskipun sangat jarang kencan, dengan kualitas pertemuan yang baik pastinya didapat satu atau dua hal yang menambah kuatnya hubungan. Bukan malah drama yang bikin hubungan semakin tak jelas.

Seperti Randy dan Chelsea, mereka memilih menjauhi hingar bingar untuk bertemu. Sekalipun Randy adalah artis, ia menanggalkan kemeriahan selama berkencan. Misalnya, makan di tempat yang dikelilingi pemandangan sawah ini. Coba kamu pikirkan! Bagaimana mungkin keduanya bisa mendiskusikan pernikahan jika tidak diiringi suasana tenang untuk berpikir?

Siapa pun pasti mendambakan hubungan asmara yang memberi kepastian dan berujung pada pernikahan. Kalau kamu sudah sadar bukan waktunya lagi bermain-main dengan cinta dan sudah sama-sama yakin, tunggu apalagi? Kenapa harus menjadikan jarak sebagai alasan tidak serius? Tantangan jarak justru tidak akan pernah habis kalau terus dibiarkan, lho!

Itu dia inspirasi cinta Randy Pangalila dan Chelsea Frank. Dari kisah dan perjuangannya, sepertinya sah kalau kita menyebut Randy sebagai idolanya para pejuang LDR bukan? Untuk pejuang LDR yang cuma beda kota atau provinsi, jangan mau kalah dong! Kapan mau merencanakan hubungan yang lebih serius?