Meski Niatnya Bercanda, 6 Sikap Ini Bikin Pengantin Baru Gak Nyaman

Pengantin baru memang selalu menyita perhatian orang-orang di sekitar mereka. Satu sisi, mereka ikut bahagia atas sahnya hubungan itu secara agama dan hukum. Mereka terlihat antusias sekali dengan status baru tersebut.
Namun di sisi lain, ada juga yang cuma kepo dan bikin pasangan pengantin baru gak nyaman. Seperti enam sikap berikut ini yang semoga kamu sendiri tak pernah melakukannya. Bila pernah, please, jangan diulangi lagi!
1. Terus digoda tentang malam pertama

Sepertinya, semua pengantin baru pasti pernah digoda begini. Tenang, godaan tentang malam pertama belum akan terasa mengganggu sejauh ucapanmu tidak terlalu vulgar dan memperhatikan tempat serta keberadaan orang-orang di sekitar kalian.
Contoh sikap yang telah berlebihan ialah menggodanya di depan teman-teman yang tidak terlalu dekat dengannya. Seharusnya, kamu hanya menggodanya ketika berdua saja atau sedang bersama sahabatnya yang lain.
Alasannya, masalah ranjang itu sangat pribadi. Tambah keterlaluan jika kamu tidak hanya menggoda sahabatmu melainkan juga pasangannya. Sahabatmu pasti merasa gak enak pada pasangannya dan terdorong untuk melindunginya dari rasa malu.
2. Dikejar-kejar soal momongan

Beberapa bulan saja dari pernikahan seseorang, orang-orang pasti mulai ribut menanyakan apakah mereka sudah ada tanda-tanda akan segera punya momongan. Menjelang satu tahun usia perkawinan, pertanyaan seperti ini bakal makin sering terdengar dan menyakitkan.
Tanpa peduli pada kesepakatan mereka berdua mengenai anak, orang-orang justru bersikap seolah-olah mereka tidaklah normal. Penyebabnya cuma satu, tak juga terjadi kehamilan.
Padahal, belum hadirnya momongan dapat disebabkan berbagai hal. Seperti semata-mata belum rezeki mereka, adanya masalah kesehatan, atau kesepakatan menunda bahkan tidak menginginkan kehadiran momongan.
3. Ditanya tentang sikap mertua

Pertanyaan seperti ini biasanya lebih sering diajukan pada pengantin baru yang tinggal bersama mertua. Perlu dipahami bahwa kalaupun dia kurang cocok dengan mertuanya, bukan berarti dia ingin menceritakan keburukannya pada orang lain.
Dia pasti khawatir sedikit saja salah bicara akan sampai ke telinga mertua dan pasangannya. Nanti malah menyebabkan pertengkaran hebat.
Sebaliknya meski hubungannya dengan mertua baik-baik saja, pertanyaan begini mengesankan orang yang bertanya bakal lebih senang kalau mendapati hubungan mereka renggang. Dia bakal merasa terus dimata-matai dan diprovokasi.
4. Terlalu banyak dinasihati terkait kehidupan berumah tangga

Pengantin baru memang membutuhkan nasihat tentang kehidupan berumah tangga. Apalagi ketika usia mereka masih muda. Nasihat-nasihat tersebut menjadi bekal untuk mereka mencegah sekaligus menghadapi permasalahan dalam perkawinan.
Hanya saja, terlalu banyak dinasihati malah dapat membuat mereka bad mood. Seakan-akan mereka tidak tahu apa-apa tentang perkawinan dan orang-orang tak memercayai kemampuan mereka dalam menjaga komitmen bersama.
5. Dicecar kenapa gak cari rumah sendiri

Tinggal bersama orangtua atau mertua tak selalu menjadi pilihan yang buruk, kok. Sebab terkadang pengantin baru berkewajiban menjaga orangtua atau mertua yang telah lanjut usia. Di lain pihak, dana untuk membeli rumah juga terkadang belum ada.
Atau sebenarnya ada, tetapi tergeser dulu oleh prioritas lain seperti membantu pendidikan adik. Tak perlu membuat mereka pusing dan menjadi tidak mampu menikmati kehidupan berumah tangga dengan desakan buat segera punya rumah sendiri.
6. Dikorek perihal sifat buruk pasangan

Pertanyaan yang dilontarkan misalnya, "Sekian bulan kalian menikah, sifat aslinya sudah keluar belum?" Sifat asli yang dimaksud tentu saja keburukan-keburukan pasangan yang barangkali ditutupi selama masa berpacaran.
Pertanyaan ini niscaya membuatnya kesal. Dia juga tahu kok, bahwa setiap orang pasti memiliki kekurangan. Jadi, buat apa orang lain ingin tahu kekurangan pasangannya?
Pun ketika dia telah memutuskan buat menikah dengan seseorang, itu artinya dia sudah siap serta mampu menerima kekurangannya. Dia bukan anak kecil lagi yang gak tahu apa-apa soal itu.
Setelah mengetahui betapa tidak nyamannya pengantin baru dengan sikap-sikap seperti di atas, semoga kamu bisa lebih menghormati privasi mereka. Biarkan mereka menjalani kehidupan berumah tangga dengan tenang.