6 Tanda Gagal Move On saat Mantan Punya Pasangan Baru, Bad Mood?

Sewaktu dia belum punya pasangan lagi selepas hubungan kalian berakhir, dirimu bersikap tenang. Tidak ada keinginan untuk mendekatinya kembali dengan alasan apa pun. Namun, sikapmu berubah drastis ketika mengetahui dia sudah jadian dengan orang lain.

Kabar bahagianya seolah-olah seketika menghidupkan kembali perasaan lamamu padanya. Atau, ini bukan murni cinta melainkan semata-mata perasaan gak ingin posisimu di hatinya digantikan oleh orang lain sekalipun hubungan kalian jelas telah berakhir. Kamu ingin menancapkan kuasamu atas mantan dengan gigih berusaha memperoleh perhatiannya kembali.

Dirimu mulai menghubunginya bahkan mengajaknya bertemu tanpa adanya keperluan lain, kecuali mendekatinya lagi. Hati-hati, tindakan nekat begini membuatmu masuk ke kategori perusak hubungan orang sebab sekarang dia jelas sudah punya pasangan baru. Segera hentikan demi kehormatanmu sendiri, ya.

Kamu dan pasangan barunya bahkan tidak saling mengenal, tetapi tiba-tiba bisa tumbuh kebencian dalam hatimu padanya. Bahkan rasa tak suka itu melebihi kebencianmu pada orang-orang yang jelas-jelas pernah berbuat jahat terhadapmu. Kamu gak punya satu pun alasan yang kuat buat tak menyukainya, selain karena dia jadian sama mantanmu.

Ketidaksukaanmu padanya dapat diwujudkan dengan sering menggunjingkannya, menyindirnya di media sosial, bahkan mencari kontaknya dan menerornya. Mumpung tindakanmu belum terlampau jauh, yuk, sudahi aksi yang didorong kecemburuan ini. Kembalilah berpikir dengan jernih bahwa kalian sebetulnya gak ada masalah apa-apa.

Kalaupun dirimu merasa ada problem, itu hanya berasal dari subjektivitasmu sendiri. Kamu boleh merasa belum ikhlas melihat mantan berbahagia dengan orang lain, tetapi tidak perlu membuatmu membenci orang yang tak pernah mengganggumu. Dirimu mesti belajar menangani perasaan sendiri, bukan menyasar orang lain.

Jangan ragu buat memeriksa perasaan sendiri dan meluruskannya bila memang ada yang kurang tepat. Seperti sakit hati bak baru dikhianati oleh mantan yang jadian dengan seseorang. Kembalikan kesadaranmu bahwa hal itu terjadi setelah hubungan kalian berakhir.

Jika saat ini dirimu merasa terluka, itu tanggung jawabmu sendiri. Baik mantanmu maupun pasangan barunya tidak bersalah. Tak ada orang yang berbuat curang di belakangmu seperti seandainya pasanganmu punya kekasih gelap ketika kalian masih bersama.

Bila bukan kamu sendiri yang memeriksa dan memperbaiki kondisi hati, siapa lagi? Dirimu hanya punya dua pilihan, yaitu membiarkan rasa sakit itu menguasaimu atau berpegang pada fakta bahwa jadiannya mereka merupakan hal yang wajar. Gak cuma mantanmu, kamu saja boleh memiliki kekasih baru dan dia sama-sama tak boleh kesal.

Hal ini lumrah dilakukan kalau hubungan kalian berakhir baru-baru ini. Namun, jika kamu mendadak menceritakannya lagi selepas cukup lama waktu berlalu dan bertepatan dengan kabar mantan punya kekasih baru, bisa dipastikan dirimu gagal move on. Baik kamu menceritakan sisi positif atau negatifnya saja, pikiranmu kembali terpusat ke masa lalu.

Terlebih kamu tak cuma membicarakannya dengan satu sahabat atau saudara. Namun, justru seperti mengumbar cerita lama itu pada siapa saja. Ini kurang tepat disebut sebagai sekadar mengenangnya karena orang yang telah berhasil move on tidak lagi suka panjang lebar membahas segala hal yang sudah berlalu.

Sedang kamu seperti gak ada puasnya untuk terus membicarakannya. Apabila isi pembicaraanmu tentang kebaikan-kebaikan pasangan dan manisnya hubungan kalian dahulu, mungkin dirimu kembali jatuh cinta padanya. Sementara itu, perkataanmu yang buruk-buruk menandakan masih ada luka yang menganga bahkan rasa dendam pada mantan.

Lebih baik kamu tidak mampu mengembangkan harapan apa pun pada kehidupan asmara mantan dengan pasangan barunya daripada sampai menginginkan keburukan untuk mereka. Bila dirimu cuma gak tahu mesti berharap apa, ini mungkin disebabkan oleh ketidakinginanmu dikira ikut campur atas hubungan mereka. Kamu berusaha menjaga kenetralan diri di tengah hubungan baru tersebut.

Apabila kamu berharap yang baik-baik saja mengenai hubungan keduanya, tentu ini lebih bagus. Dirimu sudah benar-benar move on dan gak khawatir oleh pandangan orang lain yang tahu tentang hubungan kalian dahulu. Namun, jika kamu sampai berharap yang negatif atas mantan dan pasangan barunya, kemarahanmu pada mantan tampak sekali belum reda.

Dirimu cuma tidak bisa melampiaskannya secara langsung sehingga memilih mengembangkan harapan-harapan yang jelek. Ada perasaan iri terselubung atas kebahagiaan mereka hari ini. Kamu bakal senang jika hubungan mereka berantakan.

Kebetulan kamu memiliki pasangan baru tak lama setelah mantan juga jadian tentu bukan masalah. Artinya, dirimu gak dilarang membuka lembaran hidup baru kapan pun dan dengan siapa pun. Akan tetapi, cek motivasimu dalam jadian.

Apakah itu murni karena kalian saling mencintai atau sesungguhnya dirimu cuma gak ingin kalah dari mantan? Dia punya pasangan baru, kamu pun cepat-cepat mencari pacar bahkan mungkin kekasih sewaan. Dirimu seperti orang yang sedang berlomba dan kekalahan dari mantan bakal terasa sangat menyakitkanmu. 

Kasihan pacar barumu bila dia akhirnya tahu kamu cuma menjadikannya alat buat bersaing dengan mantan. Padahal ia sungguh-sungguh mencintaimu. Sementara itu, memiliki kekasih sewaan gak memberimu kebahagiaan yang sejati.

Tidak apa-apa kalau kamu memerlukan waktu yang tak sebentar untuk move on dari mantan. Namun, jaga supaya perkembangannya tetap positif. Maksudnya, dari waktu ke waktu perasaanmu makin terbebas dari jerat kenangan masa lalu. 

Cegah kestabilan emosimu kembali terganggu ketika mendapati mantan telah memiliki kekasih baru. Bila pun itu sempat terjadi, segera menata hati dan mengingat hakikat dari hubungan kalian yang sudah kandas. Mantanmu tak perlu meminta persetujuanmu untuk melanjutkan hidupnya bersama seseorang.