Tak hanya kehidupan, cinta juga ibarat roda yang berputar. Cinta bisa datang dengan menggebu, tapi kadangkala ia juga bisa sangat hambar. Bukan berarti cintanya hilang dan harus diganti, hanya saja rasa satu ini memang memiliki kadar yang naik turun, apalagi dalam rentang pernikahan yang panjang.
Meski perasaan ini hanya datang sesaat, cinta yang hambar gak boleh kamu biarkan begitu saja. Berikut beberapa indikasi cinta mulai terasa hambar yang perlu kamu waspadai.
Membiarkan kebosanan dalam rutinitas kewajiban rumah tangga yang monoton juga bisa muncul dari cinta yang hambar. Seharusnya, ada salah satu dari kalian yang berinisiatif merencanakan hal manis dalam hubungan pernikahan. Ajakan dinner, travelling berdua atau keluarga, hadiah spesial dan ragam kejutan manis lainnya bisa jadi penawar cinta yang hambar.
Kalau keduanya tetap acuh dan membiarkan cinta semakin hambar, tentu hal ini jadi indikasi yang memperburuk hubungan. Kehangatan itu perlu dirajut, kalau tidak hubungan itu bakal terasa dingin.
Mudah tersulut emosi karena kesalahan pasangan yang sebenarnya sepele, boleh jadi dipicu karena kamu kurang perhatian darinya. Sadar atau tidak, kurangnya perhatian itu bikin cintamu jadi hambar dan marah-marah gak jelas adalah pelampiasannya.
Untuk menghindari hubungan yang penuh cekcok karena hal-hal receh dalam rumah tangga, sebaiknya kamu bilang dalam momen yang pas kalau kamu butuh perhatiannya. Boleh jadi kesibukan karier tanpa sadar bikin dia gak sengaja abaikan kamu. Siapa lagi yang bisa ingatkan dia selain kamu?
Meski terkesan cerewet, tapi mengingatkan pasangan berulang-ulang atas kecerobohannya adalah bukti kepedulian. Justru saat seorang pasangan membiarkan kesalahanmu tanpa teguran, cintanya patut dipertanyakan. Fase inilah yang jadi indikasi cintamu mulai hambar.
Kalau kamu berada di posisi yang diabaikan dalam hal ini, segeralah peka. Mungkin saja ada kesalahanmu yang belum ia maafkan, atau mungkin kamu kurang memberinya perhatian. Bicaralah dua mata, karena komunikasi yang baik selalu jadi solusi.
Cinta yang hambar juga berpengaruh pada hubungan pasutri, padahal keintiman di atas ranjang adalah hal yang urgen dalam rumah tangga. Turunnya hasrat bercinta terutama bagi kaum hawa, biasanya dipicu karena kurangnya kasih sayang dan perhatian dari pasangannya.
Kalau gak ada komunikasi yang baik, kasus ini bisa menimbulkan kesalahpahaman yang berujung pertengkaran. Suami perlu memenuhi kebutuhan biologis, sedangkan istri menolak karena membutuhkan perhatian. Cinta yang hambar dampaknya memang bisa melebar kalau gak segera dibicarakan.
Pasti ada alasan mengapa kamu lebih nyaman berbagi masalah dengan teman, saudara atau tetangga ketimbang dengan pasangan sendiri. Sebaliknya, kamu harus introspeksi diri saat melihat pasangan lebih suka berbagi masalah dengan orang lain. Boleh jadi kamu selalu menyalahkan pasangan dan menyudutkannya saat ia mengeluh. Mungkin saja kamu selalu kurang serius mendengar keluh kesahnya sehingga gak bisa mencarikan solusi.
Tanpa sadar sikap kurang respekmu ini jadi awal mula yang bikin cintanya padamu terasa hambar. Tanpa instrospeksi diri, kamu dan pasangan bakal sulit membangun hubungan yang harmonis, padahal seharusnya suami atau istrilah orang pertama yang kamu jadikan tempat berbagi.
Sikap pasangan yang jauh dari nilai-nilai positif anjuran agama, tentu membuat sosoknya menurun di matamu. Gak ada hal baik dari pasangan yang bisa bikin kagum, padahal kamu butuh pasangan yang bisa jadi panutan. Tapi apa jadinya kalau ternyata ia malah suka berjudi, mabuk dan meninggalkan segala ibadahnya pada Tuhan.
Tanpa sadar, fase menjauhnya diri dari ajaran Tuhan bisa bikin cinta pada pasangan semakin hambar. Sebaliknya, saat kamu dan pasangan mampu menjaga ibadah dan bersikap di bawah koridor agama, kamu akan selalu ingat besarnya komitmen pernikahan dimata Tuhan. Kekuatan iman inilah yang bakal menguatkan ruh cinta yang hambar.
Cinta yang hambar memang bisa menimpa hubungan siapa saja. Tapi sudah tahu kan hal-hal apa saja yang perlu kamu waspadai supaya cintamu gak semakin hambar dan merusak hubungan?