6 Tanda Kamu Sebenarnya Hanya Ingin Menikah, Bukannya Sudah Siap

Melihat banyak temanmu satu per satu melepas masa lajangnya, membuat kamu merasa terketuk dan ingin segera mengikuti jejak mereka. Kamu berpikir sudah saatnya kamu menikah juga. Apalagi banyak orang yang mendesakmu untuk segera menyusul. Dari situlah, kamu mulai memiliki keinginan untuk menikah.

Padahal jika ditanya lebih jauh lagi tentang kesiapan untuk berumah tangga, kamu masih bingung menjawabnya. Benar begitu gak nih?

Memang pernikahan itu merupakan suatu fase dalam hidup yang boleh dibilang membahagiakan. Jadi wajar saja jika kamu pribadi mulai membayangkan indahnya berumah tangga dengan orang terkasih. Pulang kerja ada yang menunggu, bangun tidur ada seseorang di sampingmu, dan menghabiskan akhir pekan dengan pergi berlibur berdua saja ke luar kota. Semua hal manis tersebut sangat mungkin terwujud. Tapi kamu mesti ingat kalau gak selamanya pernikahan itu cuma berisi kisah bahagia saja. Terkadang timbul masalah dan ujian buat kalian berdua. 

Kalau kamu memang benar-benar siap menikah, tentu hal tersebut sudah terpikirkan olehmu. Kamu sadar betul saat berumah tangga nanti akan ada konflik yang muncul dan itu tidak bisa lagi dihindari dan mesti diselesaikan sampai tuntas. Tapi ketika kamu hanya sebatas ingin menikah, maklum kalau hanya hal-hal manis saja yang kamu pikirkan.

Meskipun saat ini kamu baru berpacaran dengannya selama dua bulan, tapi karena sudah sangat ingin menikah kamu jadi yakin kalau dia adalah orang yang tepat. Kamu mulai memaksanya untuk mau mewujudkan keinginanmu ini. Padahal, bisa jadi dia sendiri belum siap dan masih ingin mengenalmu lebih jauh lagi sebelum menyetujui keputusan tersebut. Kalau sudah begini biasanya akan timbul perselisihan dan adu pendapat nih. 

Ingat ya, namanya pernikahan itu ada baiknya terjadi karena kesadaran kedua belah pihak. Bukan karena salah satu yang memaksa dan yang lain mau karena terpaksa. 

Masih banyak orang di sekitar kita yang menjadikan usia sebagai tolok ukur seseorang untuk segera menikah. Misalnya, wanita yang berusia 25 tahun harus segera melepas masa lajang, kalau tidak mau disebut "perawan tua". Hal ini pula yang membuatmu beralasan untuk segera naik pelaminan. Kamu merasa usiamu sudah cukup matang dan pas untuk berumah tangga. 

Memang sih pendapat itu tidak sepenuhnya keliru, tapi harus dikaji ulang dulu apakah kamu sudah benar-benar siap atau hanya sekedar ingin saja. Menikah butuh perisapan mental dan juga materi. Lagi pula kedewasaan seseorang gak selalu bisa diukur dari usianya. 

Kalau memang kamu dan kekasihmu sudah siap menikah, tentunya hubungan kalian sudah terhitung matang dong. Dalam artian, kalian gak lagi mudah terpancing emosi hanya karena masalah remeh. Baik kamu atau sang kekasih sudah lebih pandai mengelola emosi. Lamanya menjalin hubungan menjadikan kalian dewasa dan bisa menyelesaikan masalah dengan tenang. 

Kalau karena hal kecil saja kalian sudah berantem berhari-hari mana mungkin bisa menikah? Itu sih karena kamu sekadar ingin tapi belum benar-benar siap berumah tangga. 

Tanda yang terakhir, kamu mempunyai target waktu yang pasti kapan akan melangkah ke pelaminan, tapi tidak punya persiapan sama sekali. Persiapan yang dimaksud bukan hanya soal syarat-syarat pendaftaran pernikahan, sewa gedung, dekorasi, dan katering saja ya! Tapi lebih kepada persiapan secara mental dan finansial.

Ingat, menikah bukan hanya soal pesta pora dan hidup bahagia selamanya layaknya di cerita dongeng. Namun lebih kepada bagaimana kalian bisa saling mendukung satu sama lain, saat susah dan senang. Tetap setia di kala untung dan malang, serta tidak meninggalkan pasangan dalam keadaan sulit. 

Itu tadi enam tanda kalau keputusanmu menikah hanya sekadar ingin, bukannya sudah siap. Jujur apakah kamu merasa memiliki keenam tanda di atas?