7 Tanda Kamu Sebenarnya Belum Siap Kembali Berteman dengan Mantan

Tak satupun orang dapat dengan mudah menerima kegagalan cintanya dengan pasangan, apalagi jika hubungan tersebut telah berjalan cukup lama. Jadi, hal yang wajar apabila kamu masih sulit memaafkan, dan menyimpan perasaan terluka.

Lebih-lebih jika kamu masih sering berurusan dengan perasaanmu yang belum terklarifikasi, dan kamu berharap masih bisa mengungkapkan pada mantan (yang sayangnya hal tersebut bukanlah ide bagus). Memang sebaiknya kamu tak perlu memaksakan diri untuk segera berbaikan dengannya.

Membicarakan hal-hal yang berhubungan dengannya, kamu merasa harus susah payah untuk tidak menangis. Hal tersebut menunjukkan bahwa kamu sebenarnya masih terobsesi padanya. Idealnya, ketika kamu sudah selesai dengan patah hatimu, kamu seharusnya sanggup membicarakan hubungan tersebut dengan biasa saja. 

Kamu tak benar-benar tahu apakah ia sedang dekat dengan seseorang atau tidak. Namun, membayangkan pertanyaan tersebut saja sudah membuatmu jatuh. Padahal, jika kamu sudah siap lahir batin berteman dengannya, kamu tentu akan mendukung setiap pembaruan yang terjadi padanya.

Cobalah untuk jujur pada dirimu sendiri, apakah betul kamu berteman dengannya karena hatimu sudah sembuh, atau sebenarnya kamu punya motif tersembunyi dibalik alibi tersebut.

Karena jika kamu masih berharap bisa kembali bersatu, sebaiknya kamu perlu memberi jarak pada dirimu sendiri untuk tidak melakukan kontak dengan si dia.

Setelah hubungan berakhir, salah satu hal yang paling sulit adalah beradaptasi, dari yang biasanya hampir semua rutinitasmu berorientasi pada "kita", mendadak berubah menjadi hanya sekadar "aku".

Ketika kamu masih sering merasa kesepian, itu artinya kamu belum sepenuhnya menerima perubahan tersebut, dan belum terbiasa menangani berbagai hal seorang diri. Alhasil, kamu berpotensi ingin mengisi kekosongan dengan kedok berteman dengan mantan.

Untuk meminimalisir rasa kesepian, coba deh recall your old hobbies and dreams. Kamu bisa memulai kembali impian-impianmu yang dulu belum sempat terwujud, daripada terus menerus memikirkan masa lalu.

Mencoba mencari tahu kabar mantanmu melalui sumber lain, terutama sosial media menjadi indikasi kuat bahwa kamu belum siap untuk berteman dengannya. Kamu belum siap berhadapan langsung satu sama lain, yang menjadi pertanda bahwa kamu masih  berusaha menyembunyikan perasaan yang belum selesai.

Ketika kandasnya hubungan kalian disebabkan oleh perbedaan tertentu, kamu mungkin masih tetap mengawasinya sampai sekarang. Siapa tahu ia tiba-tiba berubah menjadi seseorang seperti yang kamu inginkan.

Namun sayangnya, kamu harus realistis karena hal tersebut hanya membuang waktumu. Terus menerus berharap bahwa kelak kalian bisa kembali, justru akan merampas kesempatan untuk kalian berjumpa dengan seseorang yang lebih baik. So, just try to release all your pasts.

Nah tanda-tandanya sudah jelas kan? Nggak perlu memaksa, kalaupun kamu dianggap kekanakan karena masih belum berdamai dengan masa lalu, jangan ambil pusing. Toh, mendengarkan kata hati, dan memprioritaskan kenyamanan diri sendiri jauh lebih penting bukan?