Kamu dan dia memang dirundung cinta, tapi perasaan itu tetap saja gak bisa menolak terjadinya pertengkaran. Dua isi kepala yang bertemu tiap waktu, gak menutup kemungkinan untuk terjadi cekcok atau perbedaan pendapat di dalamnya.
Meski pertengkaran disebut-sebut sebagai "bumbunya" sebuah hubungan, tapi tetap saja lebih enak rasa damai dan saling sayang, benar gak? Nah, untuk itu kamu bisa meminimalisir terjadinya pertengkaran sama pasangan, lewat beberapa cara berikut.
Kalau kamu masih bisa mengalihkan rasa kesalmu pada hal lain, kenapa lebih pilih marah? Jangan-jangan kamu hanya memperdebatkan hal sepele yang bahkan gak bikin kamu rugi sama sekali.
Kamu baru boleh bahkan harus angkat bicara, saat masalah itu benar-benar terasa menganggumu. Bukan karena ingin menyakitinya, tapi karena memang kamu butuh kenyamanan.
Besar kecilnya masalah, tergantung dari caramu menyikapinya. Ibarat api kecil yang disiram bensin, saat hal sepele kamu besar-besarkan, respon berlebihan itu bisa memicu pertengkaran hebat.
Sebaliknya, masalah yang pelik dan runyam, ternyata bisa dilalui dengan santai saat kamu memandangnya mudah. Jadi belajarlah untuk santai dan yakinkan hatimu kalau semua bakal baik-baik saja.
Cobalah belajar mengendalikan diri dan tahu kapan kamu perlu buka mulut atau enggak. Belajar diam mengomentari kekurangan pasangan yang sepele, sebenarnya gampang-gampang susah. Terutama buat para cewek yang kebanyakkan lebih cerewet dibanding cowok.
Tapi hal-hal kecil dan berulang yang kamu ributkan itu hanya bikin kamu capek sendiri. Kan, gak dimasukkin ke hati? Iya sih, tapi apa kamu gak mau selalu terlihat manis di mata pasangan?
Mengalah pas kamu bikin salah sih biasa, tapi mengalah saat kamu ngerasa gak berbuat salah, baru luar biasa. Kata siapa dia bakal keenakkan menang sendiri? Justru darimu, dia bakal belajar menepis ego.
Bahkan, diam-diam muncul rasa kagum pada sikapmu yang dewasa. Imbasnya, hubunganmu dengannya makin lengket. Tuh, banyak banget kan manfaat dari mengalah?
Bertengkar itu kebanyakkan memang terjadi secara spontan. Tapi kamu bisa kok melatih amarahmu supaya gak langsung meledak di depannya. Ambillah jeda sejenak, misalnya dengan duduk menyendiri saat kamu ngambek. Tarik nafas dalam, lalu coba fokuskan ingatanmu pada hal-hal manis yang pernah dia beri sepanjang hubungan kalian.
Hatimu memang kesal, tapi cara ini setidaknya bisa menurunkan kadar kekesalan itu. Usai kamu ingat kebaikkannya, coba deh kamu bicarakan apa yang bikin kamu marah. Hasilnya pasti beda.
Dalam suatu hubungan, pasti ada saja kebiasaan pasangan yang bikin jengkel. Satu kali menegur, gak didengar. Dua kali? Masih sama. Pada akhirnya, gak heran kalau cekcok pun terjadi. Jangan salah, pertengkaran kadang dibutuhkan dalam kasus semacam ini.
Tapi, yang namanya pertengkaran sehat, bukan semata-mata karena ingin meluapkan amarah pada pasangan atas sikapnya, tapi lewat teguran itu ada sebentuk harapan supaya dia berubah lebih baik.
Jangan sampai kamu hanya senang mengeluarkan uneg-uneg tanpa memikirkan perasaannya. Boleh jadi momen cekcok yang kamu anggap biasa saja, bisa sangat menyakitkan buat dia.
Masalah yang dipicu karena kesalahan atau kekurangan pasangan, perlu kamu sikapi dengan bijak. Pasti ada faktor atau alasan kuat kenapa dia bisa berbuat seperti itu. Coba bayangkan kalau kamu ada di posisinya. Cara ini bisa membuat hatimu lebih menerima dan gak gampang marah.
Nah, sudah tahu kan rahasia yang bisa bikin kamu dan pasangan langka bertengkar? Yuk bangun hubungan yang adem ayem, karena sering marah itu gak enak!