8 Fase yang Umumnya Dialami Cewek Saat Bertahan di Hubungan Toxic

Intuisimu mengatakan kalau sebuah hubungan tidak semestinya berjalan seperti ini. Lewat kebiasaan-kebiasaan pasangan, kamu sebetulnya sudah mulai melihat hubungan kalian tergolong toxic. Sayangnya, belum ada perasaan yakin tentang langkah apa yang seharusnya kamu ambil. Mau tidak mau, kamu pun memilih buat bertahan.

Kesabaran tentu ada batasnya. Ketika mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan, makin lama kamu merasa tertekan. Apalagi dari waktu ke waktu doi bukannya mengurangi sifat buruknya, justru semakin sering ia menunjukkannya. Dari sini kamu akan merasa kurang bahagia. Walaupun statusnya pacaran, tapi rasanya kamu cuma berjuang sendirian. 

Tidak kuasa hanya bertanya-tanya dalam hati, kamu mulai inisiatif bercerita pada teman-temanmu. Kamu memastikan apakah hubungan yang kamu jalani sekarang wajar atau tidak. Tak jarang pula kamu meminta saran demi saran dari mereka atas tindakan apa yang sebaiknya kamu lakukan di hubungan toxic ini.

Di fase ini, mungkin saja kamu membuat penyangkalan. Meski beberapa teman kemungkinan memberi saran untuk akhiri hubungan toxic, kamu masih menyangkal. Alasannya bisa jadi karena kamu masih berharap pacarmu bisa berubah sewaktu-waktu, kalau kamu berusaha dengan keras untuk mencoba pertahankan hubungan.

Selain yakin pasangan bisa berubah, mungkin saja di masa lalu kamu pernah bersalah. Jadi bertahan dalam hubungan tersebut ibarat jalan kamu untuk menebus kesalahan.

Rasa takut tidak akan mendapat pengganti yang lebih baik juga bisa mendasari alasan kamu bertahan. Yang pasti, tiap orang punya alasan masing-masing ketika bertahan dalam hubungan beracun.

Karena jalin asmara terasa memburuk dari hari ke hari, kamu pun merasa lelah bukan main. Bukannya menunjukkan perubahan baik, malah yang ada pacar semakin berperilaku secara tak sehat.

Rugi perasaan serta rugi waktu mengakibatkan rasa muak semakin memuncak. Di titik ini, kamu mulai kembali mengingat ucapan teman yang pernah menyarankan untuk sudahi hubungan. 

Sedikit demi sedikit kesadaran mulai terbangun. Kamu mulai memikirkan dirimu sendiri. Tentang bagaimana selama ini kamu diperlakukan tidak semestinya. Juga mengenai kelayakan dirimu yang harusnya diperlakukan dengan baik oleh pacar. Ketika sudah ada pergolakan dalam hati, kamu mulai yakin untuk mengambil langkah tegas. 

Akhirnya kamu sampai pada fase akhir, tahap dimana kamu benar-benar sadar hubunganmu dan dia memang salah. Sudah tidak mau lagi terkurung dalam hawa toxic, kamu akhirnya melangkah pergi darinya tanpa ada penyesalan sedikitpun. Karena kamu pernah berusaha tapi tak pernah dihargai.

Banyak alasan yang membuat orang-orang rela bertahan di hubungan beracun. Padahal sebenarnya mereka layak untuk cintai dengan sepantasnya.

Buat kamu yang merasa masih terjebak di hubungan yang salah, jangan ragu untuk melangkah pergi saat sadar bahwa dirimu cuma berjuang sendirian.