3 Kesalahan Bertahan dengan Pasangan Toksik, Menyiksa Diri Sendiri

Menyiksa diri sendiri jika terus bersama orang yang salah

Dalam memilih pasangan yang benar-benar tepat untuk kita memang ada lika-likunya. Yang mana terkadang malah dipertemukan dengan orang yang salah dan menderita bersama pasangan toksik sebagai tanda kalau dia bukan pilihan yang tepat. Makanya kalau sudah tahu dia toksik tapi malah tetap memilih bertahan justru merupakan kesalahan yang buruk untuk diri sendiri. 

Bertahan dengan pasangan toksik bisa jadi kesalahan karena menyiksa diri sendiri lebih lama, buang waktu bersama orang yang salah, atau juga memperdalam trauma sendiri dalam hubungan. Terlepas dari cinta yang terlalu besar dan tulus atau alasan lainnya, tetap saja bertahan dengan pasangan toksik tidak bisa dibenarkan. Yang mana satu-persatu kesalahannya bakal dibahas dengan lebih jelas pada poin-poin berikut ini. 

1. Menyiksa diri sendiri lebih lama

3 Kesalahan Bertahan dengan Pasangan Toksik, Menyiksa Diri Sendiriilustrasi bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Bertahan dengan pasangan toksik menjadi sebuah kesalahan karena menyiksa diri sendiri. Yang mana kamu dengan penuh kesadaran memilih bertahan bersama pasangan toksik yang jelas-jelas berdampak buruk untuk dirimu. Entah itu menyiksa dari segi mental atau fisik, pokoknya gak bakalan baik untuk dirimu sendiri. 

Makanya kesalahan besar kalau terbutakan oleh cinta dan bertahan dengan pasangan toksik. Bukannya hidup lebih sehat dan bahagia, semakin lama bersamanya justru semakin tersiksa. Gak hanya fisik yang terancam bersama pasangan toksik, tapi kewarasan pikiran dan kesehatan mental pun juga terkena dampaknya. 

Baca Juga: 5 Cara Melakukan Love Detox dari Hubungan Toksik, Praktikkan!

2. Buang-buang waktu bersama orang yang salah

3 Kesalahan Bertahan dengan Pasangan Toksik, Menyiksa Diri Sendiriilustrasi pasangan cuek (pexels.com/Cottonbro Studio)

Kesalahan lainnya jika bertahan dengan pasangan toksik ialah buang-buang waktu bersama orang yang salah. Logikanya, semakin lama dirimu bersama pasangan yang salah tentu cuma buang-buang waktu dalam hidupmu sendiri. Gak hanya sekedar stuck dalam hidup tapi juga dalam relationship yang mengecilkan kesempatan untuk bertemu pasangan yang tepat. 

Yang semestinya dalam kurun waktu tertentu hidupmu semakin membaik dan maju, tapi malah stuck terus karena pengaruh bersama pasangan toksik. Gak ada masa depan hubungan, gak baik untuk dinikahi, pun juga berdampak buruk untuk diri sendiri. Selama masih dengan pasangan toksik maka waktu hidupmu terbuang sia-sia, kalau mau maju dan jadi lebih baik harus berani lepas dari pengaruh buruk salah satunya pasangan toksik. 

3. Memperdalam trauma sendiri

3 Kesalahan Bertahan dengan Pasangan Toksik, Menyiksa Diri Sendiriilustrasi kekerasan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab trauma dalam hidup, salah satunya ialah menjalin hubungan dengan pasangan toksik. Yang mana semakin lama dirimu terjebak dalam hubungan dan pasangan toksik maka semakin dalam pula trauma yang nantinya tertinggal. Makanya kalau sudah tahu pasangan toksik sebaiknya langsung lepaskan saja dan bebaskan diri. 

Karena kalau ditahan-tahani pun sebenarnya cuma melukai diri sendiri, terutama hati dan mentalmu yang tidak baik-baik saja dibuat pasangan toksik. Sebab pasangan toksik ada banyak macamnya, ada yang manipulatif, temperamental dan kasar, ada juga yang melukai harga diri dan kepercayaan diri. Logikanya, semakin lama bertahan dengannya tentu luka dan trauma yang dialami saat berhubungan bakal semakin dalam dan sulit disembuhkannya. 

Mau apapun alasannya, bertahan dengan pasangan toksik sama saja dengan menyiksa diri sendiri. Gak ada baiknya, malah merugikan diri dengan kedalahan-kesalahan seperti yang dijelaskan di atas. 

Baca Juga: 6 Hal Positif yang Dirasakan Usai Keluar dari Hubungan Toksik

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Banyak baca banyak nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya