5 Alasan Hubungan Terlalu Clingy Justru Toxic untuk Jangka Panjang

22 Sep 2023, 18:55 WIB

ilustrasi pasangan (pexels.com/Cup Of Couple)

Ketika berpacaran dan cinta pada pasangan memang wajar jika ingin selalu dekat dan saling menemani ke mana-mana. Akan tetapi jika terlalu lengket atau clingy dalam menjalani hubungan justru gak bagus, lho, terutama untuk hubungan jangka panjang. Yang tadinya wajar-wajar saja malah berubah jadi toxic kalau sampai menghambat hidup dan pekerjaan gara-gara terlalu clingy.

Karena hubungan yang terlalu clingy sejatinya tidak sehat untuk dijalani dengan membiarkan pasangan ikut dan nempel sepanjang waktu. Mulai dari gerak yang tidak leluasa, gak sadar kalau lama-kelamaan bisa membebani, hingga menimbulkan image bucin yang merusak kesan profesional dalam bekerja. Beberapa alasan lebih jelasnya tentang kenapa hubungan clingy justru toxic ada pada pembahasan di bawah ini, simak satu-persatu alasannya, ya!

1. Pasangan yang terlalu lengket bikin susah gerak

ilustrasi pasangan (pexels.com/Timur Weber)

Hubungan yang terlalu clingy justru jadi toxic untuk jangka panjang karena pasangan yang terlalu lengket bikin susah gerak. Yang namanya hidup kan pasti ada banyak hal yang mesti kita urus atau lakukan untuk mengembangkan diri, akan tetapi menjadi sulit kalau ditempelin pasangan terus. Jadinya gak bebas dan gak leluasa untuk bergerak dan melakukan apa saja.

2. Terbiasa mengandalkan pasangan lama-kelamaan jadi membebani

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Hubungan yang terlalu clingy juga bakal jadi toxic karena ketika pasangan terlalu bergantung, lama-kelamaan malah akan membebani. Membebani dalam segi waktu, merepotkan pasangan, hingga biaya hidup sehari-hari yang jadinya ditanggung pasangan juga. Makanya gak sehat kalau menjalani hubungan yang terlalu clingy seperti ini dalam jangka waktu lama, sebab bisa menghilangkan kemandirian dan di sisi lain juga membebani pasangan.

3. Gak ada ruang untuk dekat dengan orang sekitar lainnya

ilustrasi berkumpul (pexels.com/Ivan Samkov)

Hidup ini bukan cuma tentang pasangan saja, yang mana menjadi tidak sehat ketika tidak ada ruang untuk dekat dengan orang sekitar lainnya karena pasangan terlalu clingy. Ke mana-mana ditempelin dan ditemani pasangan, sepanjang hari teleponan dengan pasangan, jadinya gak ada waktu dan ruang untuk berinteraksi dengan orang lain. Tentu hal ini tidak sehat jika diteruskan karena bisa membuat hubungan dengan orang sekitar menjadi renggang dan berjarak.

4. Menanamkan image bucin di mata orang-orang

ilustrasi pasangan (pexels.com/KoolShooters)

Menjalani hubungan yang terlalu clingy juga gak baik karena dapat menimbulkan kesan bucin di mata orang. Gak semua orang nyaman untuk melihat kebucinan orang lain dengan pasangannya ketika tidak pernah terpisahkan sedikitpun, bucinnya jadi seperti kekanakan dan gak dewasa. Dalam pekerjaan dan karier pun juga gak bagus kalau terlalu nempel dengan pasangan karena merusak citra profesional.

5. Termasuk toxic kalau sampai menghambat pekerjaan

ilustrasi diskusi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kalau tingkat clingy di dalam hubungan sudah sangat berlebihan sampai mengganggu pekerjaan, itu juga alasan kenapa menjadikan hubungan toxic. Karena pasangan terlalu clingy, bertemu dengan klien dan relasi jadi gak leluasa, pekerjaan terhambat karena tuntutan pasangan untuk ditemani ke mana-mana, intinya membuat urusan kerja dan pribadi jadi tercampur. Hidup gak bakalan maju dan bisa berkembang kalau hubungan dan pasangan terlalu clingy sampai menghambat seperti itu.

Kesimpulannya, sesekali hubungan clingy dengan pasangan tentu boleh, tapi jangan sampai berlebihan dan membuat hubungan sesak. Terlalu lengket dengan pasangan justru gak sehat karena dapat menghambat langkah dan jadi gak dewasa dalam berhubungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.