5 Alasan Logis Orangtua Melarangmu Nikah Saat Baru Lulus SMA

- Orangtua khawatir kamu gak sanggup bayar pengeluaran rutin setelah menikah
- Orangtua ingin kamu melanjutkan pendidikan supaya punya karir yang bagus
- Kehidupan setelah menikah jauh lebih complicated
Menikah menjadi salah satu tujuan hidup bagi kebanyakan orang. Selama sudah masuk usia legal, sebenarnya sah-sah aja untuk memilih hidup bersama dalam ikatan pernikahan. Namun, secinta apapun kamu ke pasangan, restu orang tua tetap menjadi penentu kelanjutan hubungan kalian berdua.
Terutama saat baru lulus SMA, ada banyak hal yang belum kamu tahu sehingga membuat orangtua khawatir saat bilang ingin menikah. Apalagi kalau pasanganmu masih seumuran, tentu kalian belum punya bekal apa-apa untuk menuju kehidupan rumah tangga. Sayangnya, ada saja anak yang salah paham dan menganggap orang tua mengekang kebahagiannya karena tidak memberi restu.
Padahal apa yang dilakukan orangtua itu demi kebaikanmu. Mereka tidak mau kamu menyesal di kemudian hari akibat keputusan impulsif yang kamu buat saat masih di usia belia. Selain itu, ada juga lima alasan logis lainnya kenapa orang tua melarangmu nikah saat baru lulus SMA. Apa saja? Scroll dan renungkan bersama, yuk!
1. Orangtua khawatir kamu gak sanggup bayar pengeluaran rutin setelah menikah

Menikah tidak cukup hanya dengan modal cinta. Saat ini, kebutuhan pokok untuk makan sehari-hari saja perlu merogoh kocek yang tidak sedikit. Apalagi untuk kebutuhan tambahan lainnya seperti biaya listrik, gas, sewa tempat tinggal, dan kebutuhan mendesak yang tidak terduga, semuanya harus dibeli dengan uang.
Kalian berdua juga tidak bisa terus mengandalkan orang tua untuk membantu kebutuhan rumah tangga. Selain menyusahkan, mereka juga punya kebutuhannya sendiri. Jadi, jangan terburu-buru menikah kalau keuangamu masih seret.
Nikmati dulu masa mudamu dengan baik. Bekerjalah dulu sesuai keahlian yang kamu punya. Ingat, orang tua sudah menanggung semua bebanmu sejak kamu lahir hingga dewasa, jangan sampai mereka terus repot seumur hidup harus ikut membantu rumah tanggamu juga.
2. Orangtua ingin kamu melanjutkan pendidikan supaya punya karir yang bagus

Para orangtua sudah berpengalaman di bidang rumah tangga, mereka tentu tahu yang terbaik untukmu. Karena itulah, kebanyakan orang tua menentang pernikahan saat baru lulus SMA supaya anak kesayangan mereka melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dengan pendidikan yang baik, kamu juga berpeluang mendapat pekerjaan yang bayarannya tinggi dan tentunya punya jenjang karir yang bagus.
Selain itu, kamu juga punya kesempatan mendapat jodoh yang lebih baik dari pacarmu saat ini. Jadi, cobalah untuk berpikir logis, jangan terlalu mengedepankan perasaan biar hidupmu ikut membaik. Dengarkan nasihat orang tua dan jangan nekat untuk kawin lari saat tidak diberi restu, karena belum tentu hidupmu ke depannya akan lebih baik dari sekarang.
3. Kehidupan setelah menikah jauh lebih complicated

Saat lulus SMA, kamu baru masuk ke usia dewasa. Dunia orang dewasa sangat berbeda dengan dunia sekolah yang masih simpel. Anak sekolah hanya perlu fokus belajar supaya bisa mendapat nilai yang baik dan bergaul dengan teman sebaya, tapi orang dewasa harus melakukan lebih dari itu.
Dari bekerja, mengurus anak, bergaul dengan masyarakat supaya diterima di lingkungan setempat, hingga menjaga hubungan baik dengan pasangan dan mertua. Konflik akan selalu ada setiap harinya, apalagi jika kalian tidak terlalu stabil secara finansial. Butuh tingkat kesabaran yang tinggi untuk sebatas hidup setiap hari.
Kalau pasangan selalu berada di pihakmu, masalah yang dihadapi akan terasa lebih ringan. Tapi, kalau sebaliknya, justru kamu hanya akan capek sendiri. Karena itulah, jangan gegabah memutuskan pernikahan, lihat dulu seberapa kuat mentalmu dan perhatikan apakah pasanganmu dan keluarganya memperlakukanmu dengan baik atau tidak.
4. Kamu dan pasangan sama-sama belum dewasa

Saat baru lulus dari sekolah menengah atas, kamu sedang ada di masa transisi menuju kedewasaan. Untuk menjadi orang dewasa yang baik dan punya tingkat emosional yang matang, kamu perlu mengeksplor lebih banyak hal. Caranya, dengan bekerja, bertemu lebih banyak orang, dan melakukan apapun yang kamu mau.
Sayangnya, tidak semua orang bisa melakukan hal ini. Apalagi kalau punya pasangan yang mudah cemburu, setiap langkahmu akan dicurigai sebagai usaha untuk berselingkuh. Tipe pasangan seperti ini sangat tidak dewasa dan bisa mengekang pasangannya untuk mengeksplor minat menuju hidup yang lebih baik.
Jadi, sebelum memutuskan untuk menikah di usia muda, lihat dulu apakah pasanganmu tipe yang mudah cemburu berlebihan atau tidak. Jangan sampai masa mudamu direnggut karena sikapnya yang kekanak-kanakan. Kamu juga harus punya batasan diri, jangan mau terlalu diatur hingga kehilangan jati diri yang sebenarnya.
5. Rawan perceraian

Pernikahan di usia berapa pun tidak bisa lepas dari perceraian. Namun, proses cerai ini bisa dicegah kalau sama-sama dewasa secara emosional. Apalagi kalau sudah punya anak, tentu harus saling mengalah supaya anak tidak ikut kena dampak perceraian.
Namun, saat masih muda, emosi terkadang sulit terkendali, banyak juga pasangan muda yang sama-sama keras kepala sehingga merasa hubungannya sulit diperbaiki. Kalau sudah begitu, bukan hanya kamu yang sedih, orang tua pun akan merasakan hal yang sama. Mereka juga akan menyesal karena mengizinkanmu menikah di usia yang terbilang muda.
Karena itulah, demi diri sendiri dan orang tua, pikirkan dengan baik sebelum menikah saat baru lulus SMA. Sebaiknya, nikmati dulu masa muda supaya tidak ada penyesalan. Selain bisa membuatmu lebih dewasa dan berpikiran terbuka, kamu juga tidak akan mudah iri pada pencapaian teman sebayamu karena bisa melakukan hal yang sama.