Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Alasan Mengapa Tetap Berteman dengan Mantan Bukan Ide Baik

ilustrasi pasangan yang sedang bersantai (unsplash.com/Milan Popovic)
ilustrasi pasangan yang sedang bersantai (unsplash.com/Milan Popovic)

Pernahkah kamu berpikir untuk tetap berteman dengan mantan pacar? Ini mungkin terdengar seperti ide yang baik, terutama jika hubungan berakhir secara baik-baik. Namun, realitasnya sering kali lebih rumit dari yang dibayangkan. Pertanyaan besarnya adalah: apakah itu benar-benar membantu atau malah membuat segalanya menjadi lebih sulit? Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga alasan utama mengapa berteman dengan mantan pacar mungkin bukan ide yang baik.

Sebelum kamu memutuskan untuk mengirim pesan atau mengundang mantanmu untuk ngopi, pertimbangkan dulu beberapa hal berikut. Tetap berteman dengan mantan tidak selalu seindah yang dibayangkan. Ini bisa menghambat proses penyembuhanmu dan mempersulit langkahmu untuk move on. Mari kita lihat lebih dalam mengapa hal ini bisa terjadi.

1. Menghambat proses penyembuhan

ilustrasi wanita insomnia (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi wanita insomnia (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika kamu mencoba untuk tetap berteman dengan mantan, itu bisa memperlambat proses penyembuhan emosionalmu. Setiap kali kamu berinteraksi dengan mantan, kamu mungkin akan mengingat kembali kenangan indah dan momen-momen bersama yang pernah kalian lalui. Hal ini bisa membuatmu sulit untuk benar-benar melepaskan diri dari masa lalu.

Selain itu, adanya mantan dalam kehidupan sehari-hari bisa memicu perasaan lama yang seharusnya sudah mulai kamu lupakan. Kamu mungkin merasa cemburu ketika mantan mulai dekat dengan orang lain atau ketika mereka berbicara tentang kehidupan baru mereka. Situasi ini bisa membuatmu terjebak dalam lingkaran emosi negatif yang menghambat pemulihanmu dari hubungan yang telah berakhir.

2. Memicu kebingungan emosional

ilustrasi wanita yang sedang menangais (unsplash.com/Claudia Wolff)
ilustrasi wanita yang sedang menangais (unsplash.com/Claudia Wolff)

Berteman dengan mantan pacar sering kali memicu kebingungan emosional. Kamu mungkin merasa bingung antara perasaan lama yang belum sepenuhnya hilang dan perasaan baru yang muncul karena kedekatan sebagai teman. Hal ini bisa membuat batasan menjadi kabur dan sulit untuk memisahkan perasaan romantis dari perasaan sebagai teman.

Kebingungan emosional ini tidak hanya berdampak pada dirimu, tetapi juga pada mantanmu. Jika salah satu dari kalian masih memiliki perasaan yang belum terselesaikan, ini bisa menjadi sumber konflik dan ketidaknyamanan. Alhasil, hubungan pertemanan yang seharusnya membawa kebahagiaan justru bisa berakhir dengan pertengkaran dan rasa sakit yang berlarut-larut.

3. Menghambat hubungan baru

ilustrasi wanita sedang menatap (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita sedang menatap (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mencoba menjalin hubungan baru sementara masih berteman dengan mantan bisa menjadi tantangan besar. Pasangan baru mungkin merasa tidak nyaman atau cemburu dengan kehadiran mantan dalam hidupmu. Ini bisa memicu ketidakpercayaan dan ketegangan dalam hubungan baru yang sedang kamu bangun.

Selain itu, kamu juga mungkin merasa sulit untuk benar-benar membuka diri terhadap pasangan baru jika masih ada hubungan dekat dengan mantan. Perasaan yang belum selesai dan kenangan lama bisa menghalangimu untuk memberikan 100% dalam hubungan baru. Pada akhirnya, ini bisa merusak potensi kebahagiaanmu dengan orang lain dan menghambatmu untuk maju dalam kehidupan percintaanmu.

Berteman dengan mantan pacar memang terdengar menarik, tetapi kenyataannya sering kali lebih rumit dan menyakitkan daripada yang dibayangkan. Menghambat proses penyembuhan, memicu kebingungan emosional, dan menghambat hubungan baru adalah beberapa alasan kuat mengapa langkah ini sebaiknya dipikirkan ulang. Lebih baik fokus pada diri sendiri dan masa depan yang lebih cerah.

Apakah kamu masih ingin tetap berteman dengan mantan setelah membaca ini? Pertimbangkan baik-baik sebelum mengambil keputusan. Setiap orang dan setiap hubungan itu unik, tetapi menjaga jarak mungkin adalah langkah terbaik untuk kebahagiaan jangka panjangmu. Berani mengambil keputusan untuk dirimu sendiri adalah langkah awal menuju pemulihan dan kebahagiaan sejati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Ide Storage Dapur Tertutup yang Bikin Rumah Auto Rapi dan Estetik

08 Sep 2025, 23:32 WIBLife