Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Selingkuh adalah Bentuk Kekerasan dalam Hubungan

ilustrasi kdrt(pexels.com/karolinagrabowska)

Kekerasan dalam rumah tangga kerap kali hanya berdasarkan kepada kerusakan fisik, padahal pengkhianatan juga termasuk kekerasan yang tidak hanya menghancurkan mental namun juga jiwa dari pasangan itu sendiri. Perselingkuhan terkadang membuat beberapa rumah tangga menjadi berantakan dan bercerai-berai.

Selingkuh merupakan perilaku yang merusak hubungan percintaan. Terlebih lagi, selingkuh juga dapat dianggap sebagai bentuk kekerasan dalam hubungan. Berikut adalah lima alasan mengapa selingkuh dapat dianggap sebagai bentuk kekerasan dalam hubungan.

1. Melanggar kesepakatan

ilustrasi kdrt(pexels.com/anetelusina)

Selingkuh adalah melanggar kesepakatan dalam hubungan. Ketika pasangan sepakat untuk menjalin hubungan monogami, artinya mereka sudah sepakat untuk tidak memiliki hubungan dengan orang lain secara romantis.

Ketika salah satu pasangan memutuskan untuk berselingkuh, mereka tidak hanya merusak hubungan percintaan, tapi juga melanggar kesepakatan yang sudah dibuat. Ini dikarenakan perselingkuhan tidak hanya melanggar perjanjian yang ada, tapi juga membuat rasa tidak percaya kembali kepada pasangan yang ada.

2. Menciptakan kerentanan

ilustrasi KDRT (pexels.com/Timur Weber)

Selingkuh menciptakan kerentanan dalam hubungan. Pasangan yang diselingkuhi mungkin merasa terluka dan kehilangan kepercayaan pada pasangan mereka. Hal ini dapat menciptakan perasaan tidak aman dan merusak hubungan percintaan secara keseluruhan.

Kerentanan yang terjadi karena perasaan terluka akibat mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari pasangannya selama ini. Sehingga ada keinginan untuk berpisah dan tidak ingin kembali masuk ke dalam hubungan yang sama.

3. Meningkatkan resiko penularan penyakit

ilustrasi kdrt(pexels.com/antonishkrabaproduction)

Selingkuh meningkatkan risiko penularan penyakit. Ketika pasangan menjalin hubungan dengan orang lain secara romantis, mereka juga dapat membawa pulang penyakit seksual yang dapat membahayakan kesehatan pasangan lainnya.

Risiko tersebut terkadang tidak pernah dijadikan acuan dalam sebuah kekerasan dalam rumah tangga. Padahal hal itu bisa berpotensi merugikan pasangannya dan menghancurkan masa depan.

4. Menciptakan trauma emosional

ilustrasi kdrt(pexels.com/martproduction)

Selingkuh dapat menciptakan trauma emosional pada pasangan yang diselingkuhi. Hal ini dapat menciptakan perasaan kehilangan dan kepercayaan yang hilang pada pasangan mereka. Trauma emosional ini dapat mempengaruhi hubungan percintaan mereka dalam jangka panjang.

Trauma karena perselingkuhan akan menguras emosi dari pasangannya tersebut, tidak jarang hal itu kemudian menjadi salah satu akar dari semua masalah yang terjadi. Layaknya bom waktu, maka hubungan yang sudah retak sebelumnya akan berujung pada perpisahan jika tidak disembuhkan untuk luka yang terjadi ketika pengkhianatan itu dimulai.

5. Menciptakan ketidakadilan

ilustrasi kdrt(pexels.com/timurweber)

Selingkuh menciptakan ketidakadilan dalam hubungan. Pasangan yang tidak berselingkuh mungkin merasa tidak adil ketika pasangan mereka berselingkuh. Hal ini dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan dan merusak keseimbangan kekuasaan dalam hubungan.

Ketidakadilan karena dalam sebuah hubungan terkadang harus ada sikap untuk saling sayang dan menyayangi. Perselingkuhan membuat beberapa orang tidak mendapatkan rasa cinta dari pasangannya dan menciptakan sikap untuk tidak bisa saling percaya kembali.

Selingkuh dapat dianggap sebagai bentuk kekerasan dalam hubungan karena merusak kesepakatan yang sudah dibuat, menciptakan kerentanan, meningkatkan risiko penularan penyakit, menciptakan trauma emosional, dan menciptakan ketidakadilan dalam hubungan. Oleh karena itu, penting untuk selalu mempertahankan kesepakatan dalam hubungan dan berkomunikasi dengan jujur ​​dengan pasangan untuk menghindari terjadinya selingkuh dan kekerasan dalam hubungan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us