TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teman Cerita Masalah? Lakukan 6 Hal Ini untuk Mencegah Ia Jadi Depresi

Yuk, jadi teman cerita yang baik dan bisa diandalkan

Unsplash/Roberto Nickson

Di zaman yang semakin rumit seperti sekarang, tak heran banyak orang kini memiliki masalah yang bisa mengganggu hidupnya. Setiap orang yang memiliki masalah tentu ingin melepas masalahnya dengan cara menceritakannya pada orang yang ia anggap mampu untuk membantu.

Nah, jika seseorang atau mungkin teman memilih kita untuk mendengar masalahnya, apa saja sih yang sebaiknya kita lakukan? 

1. Dengarkan dulu penjelasannya sampai tuntas dan jangan memotong pembicaraannya

Unsplash/Priscilla Du Preez

Orang yang menceritakan masalahnya tentu memiliki keinginan untuk berbagi dan melepaskan bebannya, jika kita memotong bicaranya, tentu beban yang ia keluarkan belumlah tuntas.

Yuk, coba untuk mendengarkan semua ceritanya terlebih dahulu, mendengar ceritanya secara utuh juga akan membuat kita lebih memahami masalah dia dan tahu bagaimana respon yang tepat.

Baca Juga: Ini 5 Manfaat Sering Menjadi Langganan Tempat Curhat Temanmu

2. Cobalah pahami masalahnya dari berbagai sisi sebelum menghakimi. Menempatkan diri kita di posisinya akan membantu kita untuk mengerti

Unsplash/Yolanda Sun

Menghakimi orang yang sedang punya masalah adalah big no no, ya guys. Mereka butuh bantuan, bukan penghakiman. Biasanya kita cenderung menghakimi karena belum sepenuhnya memahami bagaimana jika kita berada di posisinya.

Oleh karena itu, melepaskan perspektif pribadi dan mencoba merasakan di posisinya bisa membantu kita untuk merespon dengan baik tanpa harus menghakimi.

3. Jangan menjadi lebih emosional dari dia. Ingat, ia sedang butuh kita. Don't lose control over yourself

Unsplash/Ben White

Dia butuh kita, orang yang dianggapnya sedang lebih kuat dan lebih stabil dari dia. Jika kita larut dalam emosi dan cenderung lebih reaktif dari dia, maka sama saja tidak ada orang yang lebih kuat yang bisa membantu. Reaktif tidak sama dengan berempati, empati tidak ditunjukkan dengan reaksi berlebihan yang tidak perlu dan tidak membantu.

4. Langsung membombardir dengan banyak nasehat sekaligus juga kurang tepat, terlebih jika ia hanya ingin didengar dan tidak minta dinasihati

Unsplash/Adrian leung

Menasihati itu sangat bagus jika dikatakan di waktu yang tepat. Namun jika kita membombardir nasehat di waktu dan pada orang yang tidak perlu, salah-salah nasihat kita justru membuat dia tersinggung, dan sama sekali tidak menyelesaikan masalahnya.

Beri nasihat ketika orang ini benar-benar meminta, atau ketika orang ini benar-benar melewati batas yang bisa jadi akan membahayakan dirinya sendiri.

5. "Ah itu mah masih mending, aku lebih parah..." adalah kalimat pantangan, jangan 'berkompetisi' masalah dengan dia

Unsplash/Farrel Nobel

Walaupun masalahnya memang terdengar sepele, menghormati masalah seseorang tetap harus dilakukan. Kondisi mentaldan daya tahan terhadap masalah seseorang tentu berbeda-beda.

Jika kebetulan kita berada di posisi yang lebih kuat dan pernah mengalami masalah yang lebih sulit, gunakan kemampuan itu untuk membantu masalah orang lain yang lebih lemah, bukan untuk dipamerkan atau dikompetisikan.

Baca Juga: 5 Tipe Teman yang Harus Dihindari Saat Ingin Curhat Kepadanya

Writer

Nanda K

A Passionate Amateur Writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya