TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hal yang Sebaiknya Tidak Dijadikan Alasan untuk Buru-buru Menikah

#IDNTimesLife Takut doi diambil orang?

ilustrasi pernikahan impian (pexels.com/İbrahim Hakkı Uçman)

Hampir semua orang di dunia ini pasti ingin menikah suatu hari nanti. Termasuk salah satunya kamu. Bahkan menikah menjadi salah satu goals yang ingin segera kamu capai. Memang gak ada salahnya, kok punya rencana pernikahan impian. Akan tetapi, sebaiknya kamu punya alasan kuat ketika ingin buru-buru mewujudkan pernikahan tersebut. 

Jangan sampai, ya salah satu dari tujuh alasan di bawah ini yang menjadi dasarnya. Sebab jika kamu membangun rumah tangga atas dasar alasan ini, bisa-bisa kehidupan pernikahanmu sulit mencapai kata bahagia dan malah dipenuhi dengan drama, lho. Yuk, cek apa saja alasan yang dimaksud supaya kamu bisa wawas diri. 

1. Bosan dan lelah kerja banting tulang sendirian, makanya ingin ada yang bantuin cari nafkah

ilustrasi stres bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terkadang akibat stres pekerjaan membuatmu ingin menempuh jalan pintas. Menikah saja, deh. Karena pikirmu, dengan menikah beban mencari nafkah ini bisa dibagi dengan pasangan. Syukur-syukur kamu gak perlu lagi bekerja dan tinggal menggantungkan nasibmu padanya. Biar dia yang cari uang, kamu tinggal mengurus rumah saja. Aduh, mulai halu, nih. 

Padahal belum tentu dalam waktu dekat kamu bisa menemukan calon pendamping hidup yang mau menyesuaikan keingananmu itu, lho. Lelah bekerja memang lumrah, tapi jangan menyerah semudah itu, dong. Bersyukurlah, kamu masih punya penghasilan. 

2. Mumpung ada pasangan, daripada kelamaan pacaran mending nikah sekalian

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Lama waktu berpacaran belum tentu bisa memastikan bahwa kalian cocok menjadi pasangan suami istri, lho. Apalagi sampai sejauh ini kamu masih sering bertengkar sama doi hanya karena masalah sepele. Bagaimana mau berumah tangga kalau begini? Padahal setelah menikah nanti, persoalan hidup akan makin berat. 

Tidak ada salahnya pacaran hingga bertahun-tahun, kok. Meskipun ujung-ujungnya putus, itu masih lebih baik ketimbang maksa segera menikah, tapi pada akhirnya berpisah. Rasa sakitnya bakal berbeda, lho. 

Baca Juga: 5 Hal Buruk yang Bisa Terjadi jika Kamu Insecure dan Memaksa Menikah

3. Teman-teman satu geng sudah melepas masa lajang semua kecuali kamu jadi gengsi, dong!

ilustrasi mengunjungi teman (pexels.com/Ron Lach)

Menikah itu gak seperti kompetisi lari, dimana kamu harus sampai di garis finish terlebih dahulu supaya bisa disebut pemenang. Makanya gak perlu khawatir melihat teman-teman sebayamu sudah lebih dulu melepas masa lajang mereka. Sementara kamu belum juga dilamar oleh si dia. Gengsi, dong!                                                                             

 Iya, rasa iri itu pasti ada tapi jangan dijadikan alasan untuk memaksakan diri menikah, padahal kamu sendiri belum siap secara mental. Gak masalah, kok menikah tiga tahun lagi. Terpenting kamu sudah benar-benar siap secara lahir dan batin. Itu jauh lebih bagus, kan. 

4. Kedua orangtua sudah mendesak untuk segera menikah dan mau menimang cucu, nih!

ilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/Elina Fairytale)

Setiap orangtua pasti ingin menyaksikan momen pernikahan anak-anaknya. Begitu pula kedua orangtuamu. Makanya, mereka sering menanyakan kapan kamu akan menikah. Sekadar bertanya wajar saja. Ditambah lagi kamu adalah anak pertama mereka. Tentu ayah dan ibumu gak sabar ingin segera menimang cucu. 

Meskipun begitu, kamu gak perlu langsung buru-buru cari calon kalau memang belum siap dan ingin. Nikmati dulu masa mudamu, sembari memperkaya diri dan memberikan pengertian kepada orangtuamu. Pasti mereka bisa memakluminya, kok. 

5. Selagi masih muda, buru-buru nikah supaya nanti jarak usia sama anak gak terlalu jauh

ilustrasi keluarga muda (pexels.com/Gustavo Fring)

Alasan yang satu ini boleh dibilang konyol, sih. Ya, kamu ingin menikah di usia muda gara-gara punya keinginan supaya bisa segera punya anak. Sehingga nantinya, jika anak-anak sudah besar jarak umurmu dengan mereka gak jauh beda. Bisa saling tukar celana jeans gitu maksudnya. 

Bermimpi boleh saja, akan tetapi jangan jadikan hal semacam ini sebagai dasar untuk buru-buru menikah, dong. Belum tentu juga setelah menikah kalian langsung diberikan keturunan, lho. Semua tergantung anugerah dari Yang Maha Kuasa. Kalau alasanmu menikah seperti itu, bisa stres jika sampai tiga tahun belum juga ada momongan. 

6. Nanti kalau gak segera dinikahi doi bisa ditikung orang lain lagi

ilustrasi melamar pacar (pexels.com/Caleb Oquendo)

Saking sayangnya sama pacar, kamu sampai takut kalau suatu saat doi ditikung sama orang lain. Alhasil demi menyelematkan hubungan asmara kalian, kamu mengajak si dia untuk segera menikah saja. Pacarmu pasti senang mendengar perkataanmu itu. Tapi apa iya, kalian berdua sudah benar-benar siap dari segi mental dan finansial? 

Jangan sampai niat baik ini berubah bencana, karena diputuskan secara gegabah. Asal menikah saja, tapi begitu tinggal satu atap kalian malah sering bertengkar. Lagi pula, jika doi benar-benar mencintaimu, mau berapa pun lawan jenis yang mendekat pasti bakal ditolak olehnya, kok. 

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Persamaan Prinsip Hidup Sangat Penting saat Menikah

Verified Writer

Angel Rose

Jadikan tulisanmu sebagai virus yang menularkan kebaikan <3 ^^ Ig: @caecilia.angel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya