TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Nyata Hubungan yang Sehat vs Hubungan Beracun

Selalu bersama tidak selamanya baik

hancinema.net

Cinta dan nafsu terkadang tidak bisa dibedakan. Keduanya juga bisa hadir bersamaan secara tidak terduga. Namun, biasanya hati akan memberi tahu jika adanya suatu hubungan yang tidak sehat. Hanya saja, beberapa orang sering mengabaikan sinyal yang datang.

Berikut adalah ulasan mengenai perbedaan cinta yang sehat dan beracun secara garis besar dari berbagai aspek. Simak, yuk!

1. Tujuan sebuah hubungan

hancinema.net

Dalam healthy love, pengembangan diri adalah yang paling penting. Kedua belah pihak menginginkan yang terbaik untuk satu sama lain. Jadi masing-masing introspeksi diri. Dalam toxic love, fokus utama adalah pada hubungan itu sendiri, kadang-kadang terobsesi dengan hubungan orang lain yang begitu langgeng.

Sebenarnya dalam hubungan sehat terjadi jika adanya rasa aman secara emosional yang dipupuk dari dasar kepercayaan.

2. Kedekatan

hancinema.net

Dalam healthy love, adanya rasa nyaman ketika mempunyai minat dan hobi yang berbeda. Saling mendukung satu sama lain. Sehingga bisa berteman dengan siapapun di luar hubungan. Intinya masing-masing dapat mengejar minat dan gagasan tanpa takut ditegur atau dikekang. Dalam toxic love, ada keterlibatan total dalam kehidupan satu sama lain bagaikan amplop dan perangko. Ini yang dinamakan ketergantungan.

Sekilas ketergantungan ini seperti pertanda bahwa sesuatu berjalan dengan lancar sehingga benci untuk saling menjauh. Nyatanya, selalu bersama bisa menjadi bumerang karena tidak leluasanya dalam beraktivitas. Orang-orang dalam hubungan yang sehat tahu bahwa menyalurkan minat dan bakat, menjalin persahabatan dengan orang lain sebenarnya bisa membuat suatu hubungan jadi lebih baik.

Baca Juga: 7 Hal Positif yang Kamu Dapatkan Saat Putus dari Hubungan Beracun

3. Tindakan

hancinema.net

Dalam healthy love, tidak ada perjuangan dalam merangkul individualitas pasangan. Maksudnya tidak ada keinginan untuk mengubah pasangan sesuai dengan keinginan. Dalam toxic love, ada obsesi untuk mencoba mengubah pasangan menjadi seseorang yang lebih disukai daripada mencintai mereka apa adanya.

Mengubah pasangan ke arah yang lebih baik diperbolehkan asalkan tahu tempatnya. Misalnya, pasangan adalah seseorang yang introvert lalu kamu ingin mengubahnya menjadi seseorang yang ekstrovert. Itu akan mematikan ciri khasnya. Kecuali, jika pasangan kamu suka buang sampah sembarangan, boleh kamu tegur secara baik-baik. 

4. Menangani masalah

hancinema.net

Dalam healthy love, jika salah satu pasangan melakukan kesalahan segera mengakui perbuatanya dan meminta maaf. Dalam toxic love, kesalahan dianggap tidak ada. Bahkan sulit untuk meminta maaf jika memang ternyata salah. Lebih parahnya lagi melakukan aksi diam jika kecewa.

Setiap orang dalam hubungan pasti pernah membuat kesalahan, tetapi hal yang paling penting dan berat adalah mengakuinya. 

Baca Juga: Sadari Sebelum Terlambat, 7 Tanda Kamu Berada dalam Hubungan Beracun

Verified Writer

Dyan Yudhistira

IG: @dyanyudhis // Terima kasih sudah mau membaca. Semoga bahagia selalu. Aamiin..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya