Sering Terjadi Saat Konflik, 5 Dampak Silent Treatment pada Pernikahan
Pikir-pikir lagi sebelum memberikan silent treatment
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam setiap pernikahan, pasti pernah mengalami suatu masalah, entah besar atau kecil. Biasanya, setiap pasangan memiliki cara tersendiri untuk menyikapi masalah dalam rumah tangganya.
Salah satu yang cukup sering digunakan adalah silent treatment. Ini merupakan perilaku di mana seseorang menolak berkomunikasi dan mengabaikan orang lain saat sedang berkonflik, yang bisa terjadi dalam waktu yang lama.
Silent treatment sangat berbeda dengan menenangkan diri dan merenung setelah konflik. Sebab, silent treatment dilakukan untuk menunjukkan kemarahan.
Sayangnya, banyak yang tidak sadar bahwa silent treatment ternyata berdampak buruk pada pernikahan, tidak peduli seberapa parah masalahnya. Sebelum memutuskan untuk memberikan silent treatment pada pasangan, pertimbangkan kembali dampaknya berikut ini.
1. Stres psikologis
Silent treatment dapat menjadi permainan pikiran bagi sebagian orang, dan dalam beberapa kasus dapat digunakan sebagai bentuk manipulasi psikologis. Bersamaan dengan emosi yang naik turun bak roller-coaster tersebut, itu meruntuhkan rasa harga diri korban.
Ini juga meningkatkan stres, yang menyebabkan lebih banyak perasaan sedih, kehilangan, dan ditinggalkan. Korban mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali. Semakin lama dan lebih intens pengucilan berlanjut, semakin permanen efek psikologisnya.
Baca Juga: 5 Cara Simpel Perbaiki Hubungan yang Sempat Dipenuhi Konflik & Masalah
Baca Juga: 5 Cara Hentikan Silent Treatment yang Biasa Kamu Lakukan Pada Pasangan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.