Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pasangan dewasa seharusnya bisa selangkah lebih matang dalam menjalin hubungan, dibanding pasangan remaja yang dikenal labil. Topik obrolan bukan lagi hanya menyoal antara cinta dan cemburu buta, tapi tentang bagaimana menyatukan persepsi yang berbeda.
Ada hal-hal yang sebaiknya disepakati sebelum meresmikan hubungan dalam pertunangan atau bahkan akad. Topik obrolan yang berkualitas dan hanya dilakukan oleh mereka dengan level kedewasaan matang. Apa saja? Simak poin-poin berikut, ya!
1. Sejauh mana kesiapan menerima kekurangan
ilustrasi pasangan berpegangan tangan (Pexels.com/Jonathan Borba) Masa pendekatan memang masanya menarik perhatian. Sejauh ini, mungkin kamu dan dia hanya menunjukkan sisi terbaik dan berusaha menutupi kekurangan. Tapi pasangan dewasa justru gak malu membicarakan kelemahan masing-masing.
Maksudnya bukan harus dengan cara mengumbar aib masa lalu juga, sih! Kamu dan pasangan hanya perlu saling mengingatkan kalau manusia sempurna itu gak ada. Pasangan dewasa bakal lebih siap menyambut kekurangan yang ada.
2. Batasan apa saja yang disepakati saat marah
ilustrasi pasangan saling tersenyum menatap (Pexels.com/Andres Ayrton) Meminta pasangan untuk meredam emosi, tak harus menunggu saat ia sedang marah. Kamu dan dia perlu mendiskusikan batasan kemarahan dan cara mengelola emosi. Misalnya, saat marah gak boleh mencaci maki, menghancurkan barang atau bahkan main fisik.
Mungkin kamu menganggap obrolan ini gak terlalu penting karena melihat karakter pasangan yang baik. Tapi bagaimana pun, dia tetap manusia biasa yang tingkat kesabarannya bisa habis.
Baca Juga: 5 Tips Menetapkan Batasan Sehat dalam Hubungan Pertemanan
3. Buat komitmen untuk menjaga permasalahan sebagai rahasia berdua
ilustrasi pasangan menikah (Pexels.com/Esther Huynh Bich) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sebelum melangkah ke jenjang hubungan yang lebih serius, poin satu ini juga penting untuk disepakati. Setelah menikah, masalah pertengkaran bakal menjadi masalah pribadi yang gak boleh diumbar sembarangan.
Buat batasan kalau permasalahan rumah tangga gak boleh diceritakan ke luar rumah, entah itu saudara atau pun teman. Kecuali atas kesepakatan bersama, misalnya saat masalah tak kunjung menemukan titik temu. Tentukan siapa orang yang bisa dipercaya.
4. Pertegas komitmen kesetiaan yang diinginkan kedua pihak
ilustrasi pasangan berpegangan tangan(Pexels.com/Maria Lindsey Content Creator) Kesetiaan memang sikap yang terbentuk dengan sendirinya pada pasangan yang saling mencintai. Tapi terkadang kita perlu mengingatkan pasangan akan pentingnya komitmen untuk setia dengan sengaja membahasnya.
Misalnya buat kesepakatan untuk tidak berbagi masalah, kesedihan atau kejenuhan pada lawan jenis. Membicarakan komitmen setia di awal hubungan, mampu mempermudah langkah ke depannya.
Baca Juga: 5 Tips Jaga Hubungan Cinta Tetap Bersemi buat Kamu yang Sibuk